Penilaian Stok Karbon Tanah Organik pada beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Kutai Timur, Kalimantan Timur

Muli Edwin

Abstract


Penilaian stok karbon tidak hanya pada vegetasi hutan, tetapi juga pada tanah termasuk tanah pertanian atau kebun, karena secara global stok SOC (soil organic carbon) ternyata merupakan teresterial terbesar cadangan karbon organik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui stok karbon tanah organik di kebun lada, kebun campuran, kebun karet, kebun jati dan lahan semak. Metode pengambilan sampel tanah ditentukan secara purposive sampling, kemudian untuk analisis stok karbon tanah organik berdasarkan kerapatan lindak, C-organik dan kedalaman tanah mengacu pada penilaian oleh Badan Standarisasi Nasional.

Total SOC di berbagai  tempat tergantung dari karakteristik tanah, curah hujan, manajemen pengolahan tanah, topografi, organisme tanah, dan faktor lingkungan lainnya. Berdasarkan penilaian SOC di kebun campuran dan kebun karet lebih tinggi, yaitu 160 dan 121 ton/ha. Kedua lahan tersebut memiliki kelerengan datar, sehingga potensi kehilangan bahan organik di tanah permukaan akibat erosi tergolong rendah. Sedangkan di kebun lada, jati dan semak masing-masing 60. 25 dan 24 ton/ha. Penilaian total SOC berdasarkan kandungan C-organik, kerapatan lindak (Bulk Density) dan kedalaman tanah tertentu pada tiap satuan unit lahan dianggap cukup signifikan, sehingga penelitian seperti ini lebih banyak lagi dilakukan dalam rangka menguatkan informasi untuk estimasi total SOC untuk daerah yang lebih luas atau secara global.


Keywords


Karbon, organik, kebun, tanah

Full Text:

PDF DOC

References


Abera, G dan E.W. Meskel. 2013. Soil Properties, and Soil Organic Carbon Stocks of Tropical Andosol under Different Land Uses. http://dx.doi.org /10.4236/ojss.2013.3301. Journal of Soil Science, 2013, 3, 153-162.

BSN, 2011. Pengukuran dan penghitungan cadangan karbon –Pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon hutan (ground based forest carbon accounting). SNI (StandarNasional Indonesia), Badan Standadisai Nasional, Jakarta.

Putra. M.P., M.Edwin, dan Charlie. 2016. Analisis Kandungan Karbon Tanah Organik di Areal Taman Botani Sangatta Kabupaten KutaiTimur. Jurnal Pertanian Terpadu. STIPER Kutai Timur, Sangatta. 165: 1-9.

CIFOR, 2010. REDD: Apakah itu? Pedoman CIFOR tentang Hutan, Perubahan Iklim dan REDD. CIFOR, Bogor, Indonesia. http://www.cifor.org/ publications /pdf_files/media/MediaGuide_REDD_Indonesian.pdf.

Etikan, I. S. A. Musa, R.S. Alkassim. 2016. Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling. doi: 10.11648/j.ajtas.20160501.11. American Journal of Theoretical and Applied Statistics.Vol. 5, No. 1, 2016, pp. 1-4.

FWI. 2009. Perhitungan Potensi Karbon di Kawasan Hutan: FWI (Forest Watch Indonesia). Bogor.

Hobley, E. and G. Willgoose. 2010. Measuring soil organic carbon stocks-issues and considerations. World Congress of Soil Science, Soil Solutions for a Changing World, 1-6 August 2010, Brisbane, Australia.

Jha, P., A. K. Biswas., B. L. Lakaria., R. Saha., M. Singh, and A. S. Rau. 2014. Predicting Total Organic Carbon Content of Soils from Walkley and Black Analysis. Communications in Soil Science and Plant Analysis, DOI: 10.1080/00103624.2013.874023. 45:713–725.

Köchy, K. R. Hiederer, and A. Freibauer. 2015. Global distribution of soil organic carbon – Part 1: Masses and frequency distributions of SOC stocks for the tropics, permafrost regions, wetlands, and the world. www.soil-journal.net/1/351/2015/; doi:10.5194/soil-1-351-2015. SOIL, 1, 351–365, 2015.

IPCC., 2000. Land use, land-use change and forestry. In: Watson, R.T., Noble, I.R., Bolin, B., Ravindranath, N.H., Verardo, D., Dokken, D. (Eds.), A Special Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press, Cambridge.

Masripatin N, K. Ginoga, G. Pari, W. S. Dharmawan, C. A. Siregar, A. Wibowo, D. Puspasari, A. S. Utomo, N. Sakuntaladewi, M. Lugina, Indartik, W. Wulandari, S. Darmawan, I. Heryansah, N.M. Heriyanto, H. Haris Siringoringo, Ratih Damayanti, D. Anggraeni, H. Krisnawati, R. Maryani, D. Apriyanto, B. Subekti. 2010. C Karbon pada berbagai Tipe Hutadan Jenis Tanamadi Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Balitbang Kehutanan, Bogor.

Nishina, K., et al. 2013. Umpan balik biosfir untuk peningkatan karbon dioksida atmosfer di dunia masa depan yang lebih hangat. http://www.earth-syst-dynam-discuss.net/4/1035/2013/esdd-4-1035-2013.html.

Ohta, S., Morisada, K., Tanaka, N., Kiyono, Y., Effendi, S., 2000. Are soil in degraded Dipterocarp forest ecosystem deteriored? A comparison Imperata grasslands, degraded secondary forests, and primary forests. https://www.researchgate.net /publication/251373697_Are_Soils_in_Degraded_Dipterocarp_Forest_Ecosystems_Deteriorated_A_Comparison_of_Imperata_Grasslands_Degraded_Secondary_Forests_and_Primary_Forests.

Olsson M. T., M. Erlandsson, L. Ludin, T. Nilsson, Å. Nilsson and J. Stendah. 2009.“Organic Carbon Stocks in Swe-dish Podzol Soils in Relation to Soil Hydrology and Other Site Characteristics,” Silva Fennica, Vol. 43, No. 2, 2009, pp. 209-222.

Sanchez, P.S. 1976. Properties and Management of Soil in the Tropics. John Willey and Sons, New York.

Usmadi, D. S. Hidayat, Yuzammi, dan D. Asikin, 2015. Potensi Biomassa dan Cadangan Karbon Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya–LIPI. Buletin Kebun Raya Vol. 18 No. 1.

Stockmann, U., M. A. Adams, J. W. Crawford, D. J. Field, N. Henakaarchchi, M. Jenkins, B. Minasny, A. B. McBratney, V. de R. de Courcelles, K. Singh, I. Wheeler, L. Abbott, D. A. Angers, J. Baldock, M. Bird, P. C. Brookesf, C. Chenu, J. D. Jastrow, R. Lal, J. Lehmann, A. G. O’Donnell, W. J. Partonl, D. Whitehead, M, Zimmermann.. 2012. The Knowns, Known Unknowns and Unknowns of Sequestration of Soil Organic Carbon. Agriculture, Ecosystems and Environment. Elsevier, 164; 80-99.

Teddlie, C dan F. Yu. 2009. Mixed Methods Sampling: A Typology With Examples. Journal of Mixed Methods Research. DOI: 10.1177/2345678906292430. 2007; 1; 77.

Van der Kamp, J., Yassir, I., Buurman, P., 2009. Soil Carbon changes upon secondary succession in Imperata grasslands (East Kalimantan, Indonesia). Geoderma Journal, 149: 76-83.

Van Noordwijk M; C. Cerri; PL. Woomer; K. Nugroho; and M. Bernoux. 1997. Soil Carbon Dynamics in the Humid Tropical Forest. Elsevier. Geoderma Journal, 79: 187-225.

Yassir, I. 2011. Kajian Beberapa Penelitian Stok Karbon di Kalimantan Timur. Simposium Nasional Mitigasi, adaptasi dan Pendanaan Perubahan Iklim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Universitas Mulawarma, Samarinda.. rumahmasindo.com /www.ipcc.indonesia.org/media/.../06kaji.pdf.

Yassir. I. 2012. Soil Organic Carbon Stocks and Changes Upon Forest Regeneration in East Kalimantan-Indonesia. PhD Thesis, Wageningen University, Wageningen, The Netherlands.

Wang, G., Z Luo., P Han., H. Chen and J. Xu. 2015. Critical carbon input to maintain current soil organic carbon stocks in global wheat systems. www.nature.com/scientificreports/; DOI: 10.1038/srep19327




DOI: https://doi.org/10.31293/af.v15i2.2083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 AGRIFOR

link ke situs budidaya tani

 Creative Commons License
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs web mitra usaha tani