PENGARUH BERAT BENIH DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO VARIETAS CRIOLLO (Theobroma cacao L.)
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui berat benih dan media tanam serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit kakao, dan juga untuk memperoleh berat benih dan media tanam yang tepat untuk pertumbuhan bibit kakao yang baik.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2015. Lokasi penelitian di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian menggunakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), percobaan faktorial 3 x 3, dengan 4 ulangan. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah berat benih (B), terdiri atas 3 taraf, yaitu : berat benih 7-13 g (b1), berat benih 14-17 g (b2), dan berat benih 18-20 g (b3). Faktor kedua adalah media tanam (M), terdiri atas 3 taraf, yaitu : tanah top soil + pasir (1:1) (m1), tanah top soil + pupuk kandang sapi (2:1) (m2), dan tanah top soil + sekam padi (2:1) (m3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berat benih berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit umur 30, 60, 90 hari setelah tanam, jumlah daun umur 30 hari, umur 60 hari dan umur 90 hari setelah tanam, diameter batang umur 30, 60, 90 hari setelah tanam. Bibit tertinggi terdapat pada perlakuan b3 (berat benih 18-20 g) yaitu 24,59 cm, sedangkan bibit terendah terdapat pada perlakuan b1 (berat benih 7-13 g) yaitu 23,72 cm.
Perlakuan media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit umur 30, 60, dan 90 hari setelah tanam, jumlah daun umur 30, 60, 90 hari setelah tanam, diameter batang umur 30 hari, umur 60 hari dan umur 90 hari setelah tanam. Jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan m3 (tanah top soil + sekam padi) yaitu ; 20,64 helai, sedangkan jumlah daun paling sedikit terdapat pada perlakuan m1 (tanah top soil + pasir) yaitu ; 18,22 helai.
Interaksi perlakuan berat benih dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit umur 60, 90 hari setelah tanam, jumlah daun umur 90 hari setelah tanam, dan diameter batang umur 60, 90 hari setelah tanam. Berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 30 hari setelah tanam. Berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit umur 30 hari setelah tanam, jumlah daun umur 30 hari dan umur 60 hari setelah tanam.
Keywords
References
Abidin Z. 1997. Dasar Pengetahuan Ilmu Tanman. Angkasa. Bandung.
Agoes D. 1994. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Chairil, S.M. 2000. Pengaruh Media Tanam dan Hormon Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Gmelina arborea Ross Dalam Green House. Pt. OTP. Muara Ancalong. Kabupaten Kutai Timur.
Harjadi, S.S. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hatta, S. 1992. Coklat, Pengolahan Hasil dan Aspek Ekonominya. Kanisius. Yogyakarta.
Hanafiah, P. 2003. Rancangan Percobaan, Teori dan Aplikasi. Gramedia. Jakarta.
Kartasapoetra, G. 1986. Teknologi Benih. Rineka Cipta, Jakarta
Marsono dan Lingga, P. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Efaktif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Qamara, W.M dan A. Setiawan. 1995. Pengantar Produksi Benih. Raja Grapindo. Persada. Jakarta.
Sarief, E.S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Jakarta.
Sutarmi, S. 1983. Botani Umum Jilid II. Angkasa. Bandung.
Sutopo, L. 2004. Teknologi Biji. Gravindo Persada. Jakarta.
Winarno, M., H. Sunarjono, Ismiyanti dan S. Kusuma. 1996. Teknik Perbanyakan Cepat Buah-Buahan Tropik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v18i2.4355
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.