KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI PERTANAMAN KECOMBRANG (Etlingera elatior JACK) PADA ZONA PENYANGGA KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER

Ameilia Zuliyanti Siregar, Diana Rahmi, Suzanna Fitriany Sitepu

Abstract


Keanekaragaman Serangga di Pertanaman Kecombrang (Etlingera elatior Jack) pada Zona Penyangga Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kecombrang merupakan tanaman rempah - rempah asli Indonesia. Sampai saat ini belum ada penelitian keanekaragaman serangga pada tanaman kecombrang dan juga belum terdeteksinya status peran serangga pada tanaman kecombrang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keanekaragaman serangga di pertanaman kecombrang pola tanam monokultur dan polikultur di zona penyangga Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan 4 kali pengamatan di lapangan dan identifikasi serangga dilakukan sampai tingkat famili. Penelitian ini menggunakan 4 jenis perangkap serangga (perangkap jaring, perangkap jatuh, perangkap kuning, perangkap lampu). Hasil identifikasi serangga yang tertangkap pada lahan kecombrang monokultur yaitu 917 ekor dengan 7 ordo dan 37 famili sedangkan pada lahan kecombrang polikultur terdapat 1595 ekor dengan 7 ordo dan 42 famili. Identifikasi nilai keanekaragaman pada lahan monokultur menunjukkan nilai 2,51, nilai kekayaan margalef 5,27 dan indeks kemerataan 0,69 sementara pada lahan polikultur nilai keanekaragaman sebesar 2,52, nilai kekayaan Margalef 5,55 dan indeks kemerataan 0,67. Indeks kemerataan pada lahan monokultur lebih tinggi atau berbanding terbalik dari indeks keanekaragaman dan indeks kekayaan pada kedua jenis lahan, hal tersebut menunjukkan kedua lahan termasuk ke dalam kategori kemerataan tinggi Analisis nilai kesamaan dua lahan menunjukkan angka 0,67 yang termasuk ke dalam kategori tinggi pada kesamaan spesies. Penelitian menyimpulkan bahwa ekosistem serangga di zona penyangga kawasan taman nasional gunung leuser masih alami.


Keywords


Keanekaragaman, Serangga, Kecombrang, Zona penyangga

Full Text:

PDF

References


Albab, A. U. 2016. Studi Keanekaragaman Serangga Tanah di Cagar Alam Manggis Gadungan Dan Lahan Pertanian Desa Siman Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Altieri, M. A. 1999. The Ecologycal Role of Biodiversity in Agroecosystems, Agriculture and Ecosystem Enviroment, 74(pp): 19-31.

Dadang. 1999. Insect Regulatory and Active Substances of Indonesia Plants Particulary to the Diamond Back Moth Departement of Bio Regulation Studies, Disertasi. Graduate School of Agriculture. Tokyo University of Agriculture.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Barat. 2016. Manfaat dan khasiat kecombrang bagi kesehatan. Diakses 4 april 2019 dari http://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/info-tipskesehatan/manfaat-dan-khasiat-kecombrang-bagi-kesehatan.

Antoro, E. D. 1995. Skrining Fitokimia Rimpang Nicolaia Speciosa Horan. Secara Mikrokimiawi Kromatografi Lapis Tipis,dan Spektrofotmetri UV. Skripsi. Yogyakarta (ID): Fakultas Farmasi UGM.

Borror, D. J, Tripelhorn C. A, Johnson NF. 1996. Pengenalan pelajaran serangga Ed ke-6., Terjemahan Partosoedjono S. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press

Freitas, B. M, Paxton, R. J. 1996. The Role of Wind and Insects in Cashew (Anachardium occidentale) Pollination I NE Brazil. J Agric Sci. 126:319-326.

Habsah M., Ali A.M., Lajis N.H., Sukari M.A., Yap Y.H., Kikuzaki H. dan Nakatani N. 2005. Anti Tumour-Promoting and Cytotoxic Constituents of Etlingera elatior. Malays J. Med. Vol 12(1). Hal 6-12.

Kramadibrata, I. 1995. Ekologi hewan. Bandung: ITB Press.

Krebs. 1978. Ecology the experimental analysis of distribusion and abudance. New York: Harper and Row Publication.

Michael, P. 1995. Metode ekologi untuk penyelidikan lapangan dan laboratorium. Terjemahan Yanti R. Koester. UI- Press, Jakarta. Hal 98- 112.

Odum, E. P. 1996. Dasar- Dasar Ekologi. Terjemahan Samingan, T. J. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Rahmat, A. 2013. Pelatihan Inventarisasi dan Monitoring Flora dan Fauna (Modul Pengenalan Inventarisasi Serangga). Diakses 7 April 2019, dari http://cwmbc.co.id/reportcl/.

Robinson, E. J. Z, Albers H.J and Busby GM. 2013. The Impact Of Buffer Zone Size And Management On Illegal Extraction, Park Protection, Ad Enforcement. Journals Ecological Economics. 92: 96-103.

Siregar, A. Z. 2015. Perhitungan keanekaragaman serangga. USU. Medan.

Siwi, S. 1991. Kunci Determinasi serangga. Yogyakarta: Percetakan Kanisius

Soenanto, H. 2005. Memusnahkan penyakit dengan obat tradisional. Yogyakarta: Puspa Swara.

Suin, N. M. 1997. Ekologi Fauna Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.

Yang, Y. C., I. K. Park., E. H. Kim., H. S. Lee and Y. J. Ahn. 2004. Larvicidal Activity of Medicinal Plant Ekstracts Against Aedes aegypti, Ochlerotalus togoi and Culex pipiens pallens (Diptera: Culicidae), J. Asia Pasific Entomol, 7(2):227-232.




DOI: https://doi.org/10.31293/af.v19i2.4629

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 AGRIFOR

link ke situs budidaya tani

 Creative Commons License
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs web mitra usaha tani