IKLIM MIKRO DI BAWAH TEGAKAN POHON KOMBINASI ANGSANA (PTEROCARPUS INDICUS) DAN GLODOKAN (POLYALTHIA LONGIFOLIA) DI MEDIAN JALAN MAYOR JENDERAL S. PARMAN DI KOTA SAMARINDA
Abstract
Peranan pohon-pohon yang ditanam di median jalan dapat memperbaiki iklim mikro di suatu kota. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beberapa unsur cuaca (intensitas cahaya matahari, suhu udara, dan kelembapan udara), menghitung tingkat kebisingan, dan menghitung indeks kenyamanan pada tiga titik berbeda di bawah tajuk dan luar tajuk pohon kombinasi angsana (Pterocarpus indicus) dan glodokan (Polyalthia longifolia) di median Jalan Mayor Jenderal S. Parman, Kota Samarinda. Pengukuran unsur-unsur cuaca dan tingkat kebisingan dilakukan pada tiga waktu pengukuran (pagi pukul 06.00-07.00 WITA; siang pukul 12.00-13.00 WITA; sore pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari menggunakan Environment meter dan Lux meter. Intensitas cahaya matahari dan suhu udara rataan di bawah tajuk relatif lebih rendah dibandingkan dengan di luar tajuk pohon di median jalan. Kelembapan udara rataan pada Titik 1 di bawah tajuk dan di luar median jalan tinggi dikarenakan adanya pohon besar yang memiliki kerapatan tajuk yang relatif tinggi. Tingkat kebisingan rataan di Titik 1 di bawah tajuk sebesar 75,6 dB dan di luar tajuk sebesar 76,6 dB, di Titik 2 di bawah tajuk sebesar 76,0 dB dan di luar tajuk sebesar 76,3 dB, dan di Titik 3 di bawah tajuk sebesar 76,0 dB dan di luar tajuk sebesar 75,9 dB. Temperature Humidity Index (THI) pada ketiga titik pengukuran masih tergolong nyaman. Informasi tentang iklim mikro di bawah tajuk pohon-pohon yang ditanam di median jalan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan jenis dan pengelolaan tanaman di median jalan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfian, R. & Nuraini. (2018). Kajian tingkat kenyamanan berdasarkan Termal Humidity Index (THI) lanskap Jalan Soekarno Hatta Kota Malang. Jurnal Arsitektur Lansekap, 4(2): 243-253. DOI: 10.24843/JAL.2018.v04.i02.p15
Amin, N. (2015). Tumbuhan Peneduh di Hutan Kota Banda Aceh Sebagai Media Pembelajaran Biologi. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015. Halaman 495-501.
Ardyanto, R.D., Santoso, S. & Samiyarsih, S. (2014). Kemampuan tanaman glodogan Polyalthia longifolia Sonn. sebagai peneduh jalan dalam mengakumulasi Pb udara berdasarkan respon anatomis daun di Purwokerto. Scripta Biologica, 1(1): 15-19. DOI: 10.20884/1.sb.2014.1.1.37
Frick, H. & Suskiyanto, B. (1998). Dasar-dasar Eko-arsitektur. Yogyakarta: Kanisius.
Gucci, M.P.R., Zulkarnaini, & Anita, S. (2016). Analisis perbedaan iklim mikro terhadap kenyamanan pengunjung pada ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10(2): 112-120. DOI: 10.31258/jil.10.2.p.112-120.
Inayah, S.N., Las, T. & Yunita, E. (2010). Kandungan Pb pada daun angsana (Pterocarpus indicus) dan rumput gajah mini (Axonopus sp.) di Jalan Protokol Kota Tangerang. Valensi, 2(1): 340-346.
Karyati, Ardianto, S. & Syafrudin. (2016). Fluktuasi iklim mikro di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Agrifor. XV(1): 83-92. DOI: 10.31293/af.v15i1.1785
Karyati. (2019). Mikroklimatologi Hutan. Samarinda: Mulawarman University Press.
Karyati, Assholihat, N.K. & Syafrudin, M. (2020). Iklim mikro tiga penggunaan lahan berbeda di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Agrifor. XIX(1): 11-22. DOI: 10.31293/af.v19i1.4576
Karyati, Cahyaningprastiwi, S.C. & Sarminah, S. (2021). Karakteristik iklim mikro di Taman Sejati Kota Samarinda. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa. 7(1): 11-22. DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.11-22
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Lakitan, B. (2002). Dasar–dasar Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Murdiyarso, D. & Suharsono, H. (1992). Peranan Hutan Kota dalam Mengendalikan Iklim Kota. Sejuta Pohon untuk Perbaikan Iklim Kota. Prosiding Seminar Sehari Iklim Perkotaan. Bogor: PERHIMPI. Hal: 61-72.
Ningrum, A.S., Rosyidy, M.K., Sukmawati, N.R.D., Ariani, I.W. & Damayanti, A. (2020). Pengaruh ketersediaan ruang terbuka hijau terhadap tingkat kenyamanan termal di wilayah perkotaan (Studi Kasus di Kelurahan Sokanegara, Kota Purwokerto). Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 7(3): 20-28. DOI: 10.36754/jmkg.v7i3.199
Putri, A.R., Lila, K.A. & Astawa, I.N.G. (2013). Studi tanaman penghijauan glodokan tiang (Polythea longifolia), kasia emas (Cassia surattensis), kelapa (Cocos nucifera) sebagai penyerap emisi gas karbondioksida di Jalan PB. Sudirman Denpasar. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 2(2): 108-115.
Putri, R. O., Karyati & Syafrudin, M. (2018). Iklim mikro lahan revegetasi pasca tambang di PT Adimitra Baratama Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. Ulin Jurnal Hutan Tropis. 2(1): 26-34. DOI: 10.32522/ujht.v2i1.1024
Sabaruddin, L. (2012). Agroklimatologi Aspek–aspek Klimatik untuk Sistem Budidaya Tanaman. Bandung: Alfabeta.
Sanger, Y.Y.J., Rogi, R. & Rombang, J.A. (2016). Pengaruh tipe tutupan lahan terhadap iklim mikro di Kota Bitung. Agri SosioEkonomi Unsrat. 12(3A): 105 – 116. DOI: 10.35791/agrsosek.12.3A.2016.14355
Sugiasih. (2013). Rumus indeks kenyamanan suatu wilayah. Fourier, 2(1): 24-33.
Zayadi, H. & Hayati, A. (2017). Distribusi spasial pohon peneduh Jalan Raya Lowokwaru Kota Malang dengan aplikasi GIS. Biosaintropis. 3(1): 46-52. DOI: 10.33474/e-jbst.v3i1.10
DOI: https://doi.org/10.31293/agrifor.v22i1.6331
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.