IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI PERKEBUNAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI KECAMATAN BAYONGBONG, GARUT

Ardli Swardana, Arifin Mansyur, Hanny Hidayati Nafi’ah

Abstract


Keanekaragaman organisme tanah, seperti makrofauna tanah di suatu tempat dipengaruhi oleh kondisi di lingkungan sekitarnya. Kegiatan budidaya yang tidak ramah lingkungan dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem, khususnya dapat menurunkan keberadaan dari makrofauna tanah di tempat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan menghitung indeks keanekaragaman makrofauna tanah di perkebunan jeruk siam. Penelitian dilakukan Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan metode hand sorting. Analisis yang digunakan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis makrofauna tanah yang terbagi ke dalam 6 ordo, yaitu Ordo Hymenoptera, Haplotaxida, Orthoptera, Araneae, Coleoptera, dan Sytromotophora. Hasil analisis indeks keanekaragaman, diperoleh bahwa nilai indeks keanekaragaman makrofauna tanah di lokasi penelitian adalah 1,196. Angka tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman di lokasi penelitian termasuk kategori sedang dan dapat dikatakan kondisi ekosistem cukup stabil.



Keywords


hand sorting, jeruk siam, keanekaragaman, makrofauna, tanah

Full Text:

PDF

References


Cerdà, A., Jurgensen, M.F., & Bodí, M.B. (2009). Effects of ants on water and soil losses from organically-managed citrus orchards in Eastern Spain. Biologia. 64: 527–531. https://doi.org/10.2478/s11756-009-0114-7.

Castro-Huerta, R. A., Falco, L. B., Sandler, R. V., & Coviella, C. E. (2015). Differential contribution of soil biota groups to plant litter decomposition as mediated by soil use. PeerJ, 1–14. https://doi.org/10.7717/peerj.826

Culliney, T.W. (2013). Role of arthropods in maintaining soil fertility. Agriculture. 3: 629–659. https://doi.org/10.3390/agriculture3040629

Dewi, W. S., Handayani, P., & Sumani. (2008). Keragaman dan layanan ekologi makrofauna epigeik pada pertanaman wortel.Sains Tanah, 5(II), 113–120. http://dx.doi.org/10.15608%2Fstjssa.v5i2.74

Dwiastuti, S. (2016). Kajian tentang kontribusi cacing tanah dan perannya terhadap lingkungan kaitannya dengan kualitas tanah. Prosiding Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS, 9(1), 448–451.

Elhayati, N., Hariri, A.M., Wibowo, L., & Fitriana, Y. (2017). Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah pada Pertanaman Ubikayu (Manihot utilissima Pohl.) Setelah Perlakuan Olah Tanah dan Pengelolaan Gulma. J. Agrotek Tropika. 5(3):158-164. http://dx.doi.org/10.23960/jat.v5i3.1823

Filser, J., Faber, J.H., Tiunov, A.V., Lijbert Brussaard, L., Frouz, J., De Deyn, G., Uvarov, A. V., Berg, M.P., Lavelle, P., Loreau, M.; et al. (2016). Soil Fauna: Key to new carbons models. Soil. 2: 565-682. https://doi.org/10.5194/soil-2-565-2016

Firmansyah, M.A., Suparman, harmini, Wigena, I., dan Subowo. (2014). Karakterisasi populasi dan potensi cacing tanah untuk pakan ternak dari tepi Sungai Kahayan Barito. Berita Biologi. 13(3): 333-341. DOI: 10.14203/beritabiologi.v13i3.677

Handayani. (2009). Prospek pengembangan tanaman jeruk siam (Citrus nobilis) berwawasan agribisnis di kecamatan bolano lambunu kabupaten parigi moutong J. Agroland. 16(3). 245-250. ISSN : 0854 – 641X.

Handayanto dan Hairiah. 2009. Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat Cetakan ke 2. Yogyakarta: Pustaka Adipura.

Hani, A. & Suhaendah, E. (2019). Diversity of soil macrofauna and its role on soil fertility in Manglid agroforestry. Indonesian Journal of Forestry Research. 6(1):61-68. DOI: 10.20886/ijfr.2019.6.1.61-68

Hilwan, I., & Handayani, E. P. (2013). Keanekaragaman Mesofauna dan Makrofauna Tanah pada Areal Bekas Tambang Timah di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(1): 35–41. ISSN: 2086-8227

Husna I., Hindun, I., Chamisijatin, L., Permana, T. I., & Husamah, H. 2020. Keanekaragaman Makro dan Mikrofauna Tanah pada Kebun Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) Organik dan Anorganik di Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Prosiding Seminar Nasional V 2019. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.

IPCC-Intergovernmental Panel on Climate Change. 2019. Climate Change and Land; IPCC: Geneva, Switzerland. Tersedia pada: https://www.ipcc.ch/srccl-report-download-page/.

Lavelle, P., Barros, E., Blanchart, E., Brown, G., Desjardins, T., Mariani, L., & Rossi, J.P. (2001). Soil organic matter management in the tropics: why feeding the soil macro-fauna? Nutr. Cycl. Agroecosyst. 61:53-61. https://doi.org/10.1023/A:1013368715742

Lisnawati, Y., Suprijo, H., & Poedjirahajoe, E. (2014). Hubungan kedekatan ekologis antara fauna tanah dengan karakteristik tanah gambut yang didrainase untuk HTI Acacia crassicarpa. J. Manusia dan Lingkungan. 21(2):170–8. https://doi.org/10.22146/jml.18541

Mabey, P.T. & Sundufu, A.J. (2018). Impact of land use system on soil macrofauna diversity and abundance in Njala, Sierra Leone. International Journal of Advance Research (IJAR).6(5): 488-493. http://dx.doi.org/10.21474/IJAR01/7056.

Maftu’ah, E. & Susanti, M. A. (2009). Komunitas cacing tanah pada beberapa penggunaan lahan gambut di Kalimantan Tengah. Berita Biologi, 9(4), 371–378. DOI: 10.14203/beritabiologi.v9i4.2007

Nurrohman, E., Abdulkadir R. & Sri W. (2015). Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Kawasan Kebun Coklat (Theobroma cacao L.) Sebagai Bioindikator Kesuburan Tanah dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(2), 197-208. DOI: https://doi.org/10.22219/jpbi.v1i2.3331

Pilling, E.D., & Jepson, P.C. (2006). Synergism between EBI fungicides and a pyrethroid insecticide in the honeybee (Apis mellifera). Pestic Sci. 39: 293-297.

Putra, M., Wawan, & Wardati. (2012). Makrofauna Tanah pada Ultisol di bawah tegakan berbagai umur kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Repository Universitas Riau.

Rahmawaty. (2004). Studi Keanekaragaman Mesofauna Tanah di Kawasan Hutan Wisata Alam Sibolangit. USU Repository. 1-17.

Rousseau L., Fonte S.J., Tellez O., Hoek R.V.D., Lavelle P. (2013). Soil macrofauna as indicator of soil quality and land use impact in smallholder agroecosystems of western nicaragua. Ecological Indicators. 27:71-82. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2012.11.020

Saraswati, A.P., Sutopo, & Kurniawan, S. (2022). Pengaruh Bentuk dan Dosis Pupuk Organik terhadap sifat kimia tanah, kandungan hara makro daun, douran pertumbuhan vegetatif bibit jeruk siam (Citrus nobilis Lour). Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 9(1): 29-36. doi: 10.21776/ub.jtsl.2022.009.1.4.

Sofo, A., Mininni, A. N., & Ricciuti, P. (2020). Soil Macrofauna: A key Factor for Increasing Soil Fertility and Promoting Sustainable Soil Use in Fruit Orchard Agrosystems. Agronomy. 10(456): 1-20. https://doi.org/10.3390/agronomy10040456.

Swibama, I. G., Putra, D., Susilo, F. X., Hairiah, K., & Suprayogo, D. (2010). No Title. J. HPT Tropika, 10(1), 20–28.

Thalib R., Effendi, & Herlinda, S. (2002). Struktur Komunitas dan Potensi ArtropodaPredator Hama Padi Penghuni Ekosistem Sawah Dataran Tinggi Daerah Lahat, Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalies Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya dan Peringatan Hari Pangan Sedunia. Palembang, 7-8 Oktober 2002.

Wibowo, C. & Slamet, S.A. (2014). Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Berbagai Tipe Tegakan Di Areal Bekas Tambang Silika Di Holcim Educational Forest, Sukabumi, Jawa Barat. Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika, 5 (1), 43-48. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.8.1.26-34

Widyati, E. (2013). The Importance of Functional Diversity of Soil Organisms to Land Productivity. Tekno Hutan Tanaman, 6(1), 29–37. https://doi.org/10.1007/s13762-020-02762-5

Wiesmeier, M., Urbanski, L., Hobley, E., Lang, B., von Lützow, M., Marin-Spiotta, E., van Wesemael, B., Rabot, E., Ließ, M., García-Franco, N., et al. (2019). Soil organic carbon storage as a key function of soils—A review of drivers and indicators at various scales. Geoderma. 333: 149–162. https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2018.07.026

Yang, E.C., Chuang, Y.C., Chen, Y.L., & Chang, L.H. (2008). Abnormal foraging behavior induced by sublethal dosage of imidacloprid in the honey bee (Hymenoptera: Apidae). J Econ Entomol. 101:1743-1748. DOI: 10.1603/0022-0493-101.6.1743




DOI: https://doi.org/10.31293/agrifor.v22i1.6373

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan

link ke situs budidaya tani

 Creative Commons License
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs web mitra usaha tani