KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN VEGETASI PADA LAHAN AGROFORESTRI KAPULAGA DI KTH JAYA TANI
Abstract
Studi agroforestri di Provinsi Lampung mayoritas berfokus pada sistem kopi, sementara penelitian terkait sistem agroforestri kapulaga masih sangat terbatas. Sehingga tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis komposisi dan keanekaragaman vegetasi pada lahan agroforestri kapulaga di KTH Jaya Tani. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis vegetasi pada petak ukur bersarang. Analisis Data menggunakan analisis indeks nilai penting, indeks keanekaragaman spesies, indeks kekayaan, indeks kemerataan, dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan vegetasi penyusun KTH Jaya Tani terdiri dari 31 spesies tanaman yang terdiri dari berbagai tingkat pertumbuhan seperti pohon, tiang, pancang dan semai. Selain itu juga terdiri dari berbagai tanaman herba yang menyusun bagian tumbuhan bawah yang didominasi oleh kapulaga sebagai tanaman pertanian utama yang diusahakan oleh petani. Setiap tingkat pertumbuhan menunjukkan INP tertinggi didominasi oleh spesies yang berbeda. Pohon INP tertinggi pada pada kelapa (128,696 %). Kakao memiliki INP tertingi pada tingkat tiang (126,118%) dan semai (6,801%). Pada tingkat pancang terdapat pisang (35,238%). Sedangkan pada tumbuhan bawah yaitu tanaman kapulaga (125,533 %). Nilai H’ menunjukkan pohon, tiang, pancang dan semai berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk tumbuhan bawah menunjukkan nilai H’ pada kategori rendah. Nilai E pada pohon, tiang, pancang, dan semai menunjukkan nilai E > 0,6 yang berarti kemerataan jenis tergolong tinggi. Sebaliknya, tumbuhan bawah (0,20) memiliki besaran nilai E < 0,3 yang menunjukkan kemerataan jenis yang rendah. Indeks dominasi (C) tertinggi dari seluruh tingkat pertumbuhan ada pada tumbuhan bawah (0,86) yaitu pada kapulaga. Indeks kekayaan spesies seluruh tanaman menunjukkan kategori yang rendah (di bawah 3,5).
Full Text:
PDFReferences
Biosite, D. I., Kopi, K., Geopark, I., Dewi, N., & Sulistiyowati, H. (2024). Keanekaragaman vegetasi pada sistem agroforestri di biosite kebun kopi, Ijen Geopark, Bondowoso. Jurnal Agroforestri Indonesia, 6(1), 44–57.
Burhanuddin, Z., Suryanto, P., & Sadono, R. (2024). Teknik pengaturan ruang dan implikasinya terhadap kealamian sistem agroforestri di lereng timur Gunung Lawu. Jurnal Agroforestri Indonesia, 6(1), 24–43.
Dendang, B., & Handayani, W. (2015). Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON (pp. 691–695).
Dian Hayati, S., Bramasta, D., Peniwidiyanti, Kamala, N., Basrowi, M., & Sulistijorini. (2021). Komposisi Jenis dan Struktur Vegetasi Tepi Hutan, Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. Jurnal Sumberdaya HAYATI, 7(1), 17–24. Retrieved from https://journal.ipb.ac.id/index.php/sumberdayahayati
Dwi Saputra, A., Indriyanto, I., & Duryat, D. (2016). Komposisi, Struktur, Dan Keanekaragaman Jenis Vegetasi Di Jalur Wisata Air Terjun Wiyono Atas Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 4(3), 83.
Endang, C. P. (2020). Kembang telang (Clitoria ternatea L.): pemanfaatan dan bioaktivitas. EduMatSains, 4(2), 111–124.
Evizal, R., & Prasmatiwi, E. (2023). Struktur agroforestri kakao muda dan penerimaan petani di Desa Sidomulyo Kecamatan Air Naningan , Tanggamus. Jurnal Agrotropika, 22(2), 72–83.
Hasnah, A., Sakhidin, S., & Faozi, K. (2023). Produktivitas kapulaga jawa (Wurfbainia compacta (sol ex. Maton) pada tiga pola agroforestri hutan rakyat di Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga. Jurnal Hutan Tropis, 11(2), 169.
Hilwan, I., Mulyana, D., & Pananjung, W. G. (2014). Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(1), 6–10.
Irsyam, A. S. D., & Priyanti, P. (2016). Suku Fabaceae Di Kampus Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Bagian 1: Tumbuhan Polong Berperawakan Pohon. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 9(1), 42–47.
Kartika, N., & Humaira, N. (2023). Identifikasi Tumbuhan Famili Malvaceae Di Kawasan Cigagak, Cipadung Kecamatan Cibiru. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman, 2(1), 80–87.
Kitikidou, K., Milios, E., Stampoulidis, A., Pipinis, E., & Radoglou, K. (2024). Using Biodiversity Indices Effectively: Considerations for Forest Management. Ecologies, 5(1), 42–51.
Lohbeck, M., Rother, D. C., & Jakovac, C. C. (2021). Editorial: Enhancing Natural Regeneration to Restore Landscapes. Frontiers in Forests and Global Change, 4(August), 13–16.
Nahlunnisa, H., & Zuhud, E. A. M. (2016). Keanekaragaman spesies tumbuhan di areal Nilai Konservasi Tinggi (NKT) perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau. Media Konservasi, 21(1), 91–98.
Nuraina, I., Fahrizal, & Prayogo, H. (2018). Analisa komposisi dan keanekaragaman jenis tegakan penyusun hutan tembawang jelomuk di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi. JURNAL HUTAN LESTARI, 6(1), 137–146.
Octavia, D., Wijayanto, N., Budi, S. W., Suharti, S., & Batubara, I. (2023). Sengon-Based Arrowroot and Cardamom in Agroforestry Systems to Increase Forest Land Productivity. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol., 20(2), 75–90.
Pamoengkas, P., Siregar, I. Z., & Dwisutono, A. N. (2018). Stand structure and species composition of merbau in logged-over forest in Papua, Indonesia. Biodiversitas, 19(1), 163–171.
Priyadi, R., Nuryati, R., Sumarsih, E., & Faqihuddin. (2018). Pola agroforestry yang diaplikasikan petani di kabupaten Tasikmalaya Selatan. Prosiding Seminar Nasional Agroforestry: IPTEK Agroforestri Mendukung Produktifitas Hutan Rakyat Lestari dan JABAR Sejahtera", 164–170.
Purwanto, Y. (2020). Penerapan Data Etnobiologi sebagai Wahana Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Hayati Bahan Pangan Secara Berkelanjutan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 6(1), 470–483.
Rahmanto, A., Fajriani, S., & Hariyono, D. (2018). Hubungan Iklim dan Produksi Tanaman Durian Lokal (Durio zibethinus Murr.) di Tiga Lokasi (Bangkalan, Wonosalam, dan Ngantang). Jurnal Produksi Tanaman, 6(9), 2000–2006.
Sukmawati, W., Maarif, M. S., & Arkeman, Y. (2014). Inovasi Sistem Agroforestry Dalam Meningkatkan Produktivitas Karet Alam. Jurnal Teknik Industri, 4(1), 58–64.
Surnayanti, S., Indriyanto, I., Asmarahman, C., Damayanti, I., Tsani, M. K., Riniarti, M., Duryat, D., et al. (2022). Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah Pada Desa Hanura Untuk Budidaya Tanaman MPTS Pala (Myristica fragrans). Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan, 1(2), 115.
Susilowati, A., Rachmat, H. H., Yulita, K. S., & Wijaya, K. (2023). Floristic composition and structure of Eurycoma longifolia habitat in Muka Kuning Nature Tourism Park, Riau Islands, Indonesia. Biodiversitas, 24(5), 2836–2842.
Toding, E. M., Ratag, S. P., & Pangemanan, E. F. S. (2022). Pola agroforestri masyarakat di Desa Mopolo Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Cocos (Vol. 14).
Wattie, G. G. R. W., & Sukendah. (2023). Peran Penting Agroforestri Sebagai Sistem Pertanian dan Perkebunan. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perkebunan, 5(1), 30–38.
DOI: https://doi.org/10.31293/agrifor.v24i1.8394
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 AGRIFOR

AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
