GAMBARAN KOMITMEN PERKAWINAN PADA WANITA PASCA PERSELINGKUHAN
Abstract
INTISARI
Penyebab terbesar dari perceraian adalah pertengkaran yang berkepanjangan, masalah ekonomi dan perselingkuhan. Perselingkuhan adalah pengkhianatan yang dilakukan oleh pasangan menikah yang sangat berdampak fatal dalam sebuah perkawinan dan tidak jarang perkawinan berakhir dengan perceraian karena perselingkuhan.
Dalam penelitian ini, menggunakan 2 orang wanita yang mengalami pengkhianatan kepercayaan oleh suaminya. Subyek 1 yang ditinggal suami selama 3 bulan, dan subyek 2 ditinggal suami selama 13 tahun.
Fokus dan rumusan masalah penelitian ini adalah gambaran komitmen perkawinan wanita pasca perselingkuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pendekatan fenomenologi serta teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dan observasi. Teknik analisa data menggunakan guide wawancara, dibuat verbatim lalu dianalisa. Hasil penelitian ini didapati bahwa kedua subyek memiliki komitmen struktural dalam mempertahankan perkawinannya. Dimana subyek 1 memikirkan dampak perceraian terhadap anak-anaknya, dan subyek 2 sangat berpegang pada ajaran agama yang tidak memperbolehkan perceraian terjadi dalam perkawinan yang sah. Oleh karena itu mereka tetap mempertahankan perkawinannya.
Penelitian ini sangat jauh dari sempurna. untuk itu sangat disarankan bagi peneliti selanjutnya agar memiliki guide wawancara yang jelas, observasi yang intens dan menggali jauh kedalam setiap permasalahan subyek agar didapati lebih detail bagaimana komitmen perkawinan yang dimiliki wanita pasca perselingkukan.
ABSTRACT
Overview Commitment to Women Post-Marital Infidelity.
The biggest cause of divorce is prolonged bickering, economic problems and infidelity. Infidelity is a betrayal committed by a married couple who are very fatal in a marriage and not infrequently the marriage ended in divorce due to infidelity.
In this study, using the 2 women who experienced betrayal of trust by her husband. 1st Subjects who left her husband for 3 months, and 2nd subjects left her husband for 13 years.
The focus of this research and the formulation of the problem is the image of women after infidelity marital commitment. This study used qualitative methods, through a phenomenological approach and data collection techniques performed with semi-structured interviews and observation. Data analysis technique using an interview guide, made verbatim and analyzed. The results of this study found that two subjects had a structural commitment to his marriage. Where the subject of one thinking about the impact of divorce on children, and the subject of two strongly held religious teachings do not allow divorce occurs in a valid marriage. Therefore, they maintain marriage.
This research is very far from perfect. for it is highly recommended for further research in order to have a clear guide interviews, observation intense and dig deep into any subject matter that is found in more detail how the commitment of marriage women-owned post-marital infidelity.
Keywords
References
DAFTAR PUSTAKA
Adriana Soekandar Ginanjar. 2009. Proses Healing pada Isteri yang mengalami perselingkuhan suami. Jurnal Psikologi Universitas Indonesia, Vol. 13, No. 1 : 66-67.
Agoes Dariyo. 2004. Memahami Psikologi Perceraian dalam Kehidupan Keluarga. Jurnal Psikologi Universitas Indobusa Esa Tunggal Jakarta, Vol. 2, No. 2 : 94- 100.
Ardhani Fitriah. 2015. Perbedaan Kepuasan Perkawinan pada Wanita suku Bugis, Jawa, dan Banjar di kecamatan Balikpapan Selatan kota Balikpapan. eJournal Psikologi Fisip-Unmul.Org., 3 (1) : 358-368.
Budhy Prianto, Nawang Warsi Wulandari, Agustin Rahmawati. 2013. Rendahnya Komitmen dalam Perkawinan sebagai sebab Perceraian. Jurnal Komunitas 5 (2) : 208-218.
Creswell, John W. 2013. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dayakisni, T & Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang : UMM Press.
Isnani Rachmawati S., Hubungan Komitmen dengan Pemaafan pada Perkawinan Wanita Suku Jawa di Kabupaten Gunung Kidul DIY. Jurnal Psikologi Fisip Universitas Brawijaya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Definisi Komitmen (http://kbbi.web.id/komitmen di unduh pada tanggal 09 Mei 2016, pukul 01.00 wita)
Linda, Eyre, R,. 2006. Petunjuk Menjadi Keluarga Bahagia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
M.A. Moleong, Lexy J, Prof. DR., 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.
M.P.A, Darahim, Andarus, Drs. 2015. Membina Keharmonisan & Ketahanan Keluarga, 88,91-97. Jakarta : Institut Pembelajaran Gelar Hidup (IPGH).
Paulita Ratna Putri Herawati, Hj. Ratna Syifa’a R., S.Psi., M.Psi., Hubungan antara Religiusitas dengan Komitmen Perkawinan pada Pasangan Suami Istri.
Santoso, Lievita. 2014. Penerimaan Pasangan Suami Isteri Terhadap Involuntary Childlessness Dalam Film Test Pack : You’re My Baby. Vol. 2 No. 2. Hal 1-10.
Santrock, John W., 2003. Life-Span Development, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Santrock, John W., 2012. Life-Span Development, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Sugiono, Prof. Dr,. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
Wulandari, D. A. 2009. Kajian Tentang Faktor-Faktor Komitmen dalam Perkawinan. PSYCHO IDEA. Tahun 7 No. 1. ISSN 1693-1076 : 1-10.
Wulandari, D. A . 2014. Komitmen pada Perkawinan ditinjau dari Kepuasan dalam Perkawinan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP, ISBN 978-602-14930-2-1 : 161-165.
http://kaltim.prokal.co/read/news/118826-1.297-cerai-gugat-tak-ada-lagi-istilah-tabu.
kaltim.tribunnews.com/2015/08/05/suami-isteri-menikah-17-tahun-cerai-akibat-perselingkuhan-via-facebook?page=5.
manado.tribunnews.com/2016/02/15/selingkuh-jadi-pemicu-perceraian-di-kota-manado-hampir-tiap-hari-ada-yang-cerai.
m.republika.co.id/berita/humaira/samara/14/01/22/mzrv4d-mengapa-banyak-terjadi-perselingkuhan.
www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-perceraian-setiap-jam_54f357c07455137 a2b6c7115.
www.materikesehatan.com/2014/11/psikologi-pengertian-masa-dewasa.html
Refbacks
- There are currently no refbacks.