PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN MATA AIR, DESA KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR

SUMADI JOSO

Abstract


Perencanaan Geometrik Jalan yang sesuai dengan standar sangat disarankan, agar pengendara kendaraan bermotor dapat dengan aman dan nyaman melintasi jalan tersebut serta selamat sampai tujuan. Persyaratan geometrik jalan tersebut antara lain, meliputi : Jarak Pandang. Alinyemen horizontal (lengkung horisontal) pada tikugan jalan dan Alinyemen Vertical (lengkung vertikal) pada tanjakan dan penurunan jalan.

 

Kondisi jalan yang ada di Kalimantan Timur umumnya, khususnya di Kabupaten Kutai Timur sering ditemui kondisi tikungan dan tanjakan serta penurunan jalan yang tidak sesuai dengan standar perencanaan geometrik jalan, termasuk pada ruas Jalan Mata air Desa Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.

Perencanaan Geometrik Jalan pada ruas Jalan Gemar Mata air Desa Kaubun, Kabupaten Kutai Timur dilakukan dengan metode Bina Marga dan AASHTO, perhitungan hanya di ambil satu bentuk saja baik alinyemen horizontal, alinyemen vertical dan jarak pandang sesuai arahan pada seminar II, hasilnya adalah sebagai berikut:

  1. Jarak pandang, terdiri dari :
  • Jarak pandang henti pada STA 0+000 s/d STA 0+150  = 112,95 m .
  • Jarak pandang henti pada STA 0+150 s/d STA 0+250 = 114,40 m
  • Jarak pandang henti pada STA 0+250 s/d STA 0+400  = 114,71 m

Jarak Pandang Mendahului =  447,88 meter.

  1. Tikungan Horisontal :
    1. Busur lingkaran sederhana (Full Circle/FC) pada STA 1+850 :
  • Dengan metode Bina Marga, diperoleh hasil sebagai berikut :

V  =   70 Km/jam.   Lc  =   166,65 m.     D   =   100.             e      =   3,0%.

R  =   955 m.          Ec =   3,65 m.         Tc =   83,55 m.     Ls    =   60 m.

  • Dengan metode AASHTO, diperoleh hasil sebagai berikut :

V  =   70 Km/jam.   Lc =   166,65 m.     D   =   100.            e      =   3,0%.

R  =   955 m.          Ec =   3,65 m.         Tc =   83,55 m.     Ls    =   60 m.

Hasil perhitungan menunjukkan dengan metode  Bina Marga dan Metode AASHTO, tidak terdapat perbedaan nilai e dan lainnya.

  1. Busur Lingkaran Spiral-Circle-Spiral (SCS) pada STA 0+950 :
  • Dengan metode Bina Marga, diperoleh hasil sebagai berikut :

V  =   70 Km/jam.   Lc  =   240,02 m.     D   =   300.             e      =   4,7%.

R  =   573 m.          Es =   88,95 m.       Tc =   360,97 m.   Ls    =   60 m.

p   =   0,263 m.       k   =   30 m.           

  1. Alinyemen Vertikal Cekung dan Cembung :
  • Alinyemen Vertikal Cekung dari STA STA 0+350 s/d STA 0+150, elevasinya sebagai berikut :

PLV (Peralihan Lengkung Vertikal) STA 0+350 elevasinya +156,6m.

PPV (Pusat Perpotongan Vertikal) STA 0+260 elevasinya +150m.

PTV (Peralihan Tangen Vertikal) STA 0+400 elevasinya +149,30m.


Keywords


SNI 03-6967-2003 Persyaratan Umum Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan, Badan Standarisasi Nasional (2003) dan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, 1997, Departemen Pekerjaan Umum.

Full Text:

doc

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012