PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN BETON KONVENSIONAL SIE RESAK KABUPATEN KUTAI BARAT

Hesty Utami

Abstract


ABSTRAKSI

 

Dalam usaha mendorong perkembangan, perekonomian dan kegiatan masyarakat khususnya menyangkut masalah pengangkutan penumpang maupun hasil bumi dan industri, maka perlu adanya prasarana jalan dan jembatan yang memadai.Pada tahap pertimbangan desain konstruksi maka penulis mengadakan  studi tugas akhir dengan mengambil judul “ Perhitungan Bangunan Bawah Jembatan Beton Konvensional Sie Resak  Kabupaten Kutai Barat “.

Pembebanan akibat beban mati bangunan atas setiap kepala jembatan = 160 ton, beban hidup bangunan atas = 85 ton. Jadi total beban yang harus dipikul sebesar  = 245 ton. Perhitungan stabilitas tegangan tanah yang diijinkan untuk pondasi menerus qu = 22,77 t/m2 dengan safety faktor = 3 maka qa = 7,590 t/m2 <  qmax = 17,048 t/m2. Jadi struktur yang dimaksud tidak aman. Daya dukung menurut Sanglerat at 1972 diperoleh hasil perhitungan sebesar qall = 2,559 t/m2 yang berarti lebih kecil dari   qmaks = 17,048 t/m2. Jadi struktur yang dimaksud tidak aman. Daya dukung menurut Schertman at 1972 diperoleh hasil perhitungan sebesar qult = 2,559 t/m2 < q mak = 17,048 t/mdengan demikian juga  struktur yang dimaksud tidak aman. Dengan demikian sebagai alternative digunakan tiang pancang. Analisa Pondasi beban vertikal yang harus ditahan sebesar = 287,07 ton, kekuatan pancang yang mampu menahan beban diatasnya adalah sebesar = 328,32 ton. Jadi kondisi disini akibat beban diatasnya dinyatakan aman. Jika dikontrol akibat beban momen diperoleh hasil  sebesar P mak = 28,707 ton, sedang Pijin sebesar = 32,832 ton. Dalam hal ini  dinyatakan aman.Pemilihan tiang pancang yang diinginkan adalah jika tiang pancang yang digunakan harus mampu menahan beban diatasnya.

 

Kata kunci : Pembebanan, Stabilitas, Analisa Pondasi

 


Full Text:

doc

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012