ANALISA SIMPANG BERSINYAL AKIBAT PEMBANGUNAN FLY OVER (AIR HITAM) KOTA SAMARINDA

ABDUL FATAH

Abstract


Persimpangan adalah bagian terpenting dari sistem jaringan jalan, yang
secara umum kapasitas persimpangan dapat dikontrol dengan mengendalikan
volume lalu lintas dalam sistem jaringan tersebut. Pada prinsipnya persimpangan
adalah pertemuan dua atau lebih jaringan jalan.
Fly Over (jalan layang) adalah jalan yang dibangun tidak sebidang
melayang untuk menghindari daerah/kawasan yang selalu menghadapi
permasalahan kemacetan lalu lintas, melewati persilangan kereta api untuk
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi, mengatasi hambatan karena
konflik dipersimpangan, melalui kawasan kumuh yang sulit ataupun melalui
kawasan rawa-rawa.
Ruas simpang Air Hitam merupakan salah satu persimpangan jalan di
Kota Samarinda yang berupa simpang bersinyal. Simpang tersebut merupakan
titik pertemuan antara daerah pemukiman dengan daerah pertokoan dan
perkantoran di Samarinda.
Metode pengambilan data dilakukan dengan cara survey volume lalu
lintas dan data geometrik jalan langsung dilapangan, sedangkan metode analisa
perhitungan dengan menggunakan standar pedoman Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) Tahun 1997 oleh Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga.
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa, dari hasil kinerja
persimpangan saat ini didapatkan volume lalu lintas (Q) sebesar 1153 smp/jam,
dan hasil analisa persimpangan setelah dibangun fly over (jalan lyang)
didapatkan sekitar 32% kendaraan melewati fly over (jalan layang) sedangkan
68% kendaraan lainnya melewati persimpangan Air Hitam. Dari hasil analisis
kinerja simpang Air Hitam dalam kondisi sekarang, memang layak dibangun fly
over (jalan layang) untuk mengurangi kemacetan yang sering dihadapi pada jamjam
sibuk.


Keywords


Simpang bersinyal, fly over, kendaraan

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012