KAJIAN ANGGARAN BIAYA PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN SA’I SEKITAR MASJID AGUNG SANGATTA DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
Abstract
Rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran bukan biaya sebenarnya (actual cost). Tentang cocok atau tidaknya suatu taksiran biaya dengan biaya yang sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil penaksir berdasarkan pengalamannya. Sehingga analisis yang diperoleh langsung diambil dari kenyataan yang ada di lapangan berikut dengan perhitungan koefisien/ indeks lapangannya.
Metode yang dilakukan dengan membandingkan harga penawaran PT. M P dengan harga reel dilokasi, sendangkan cara menghitung koefesien upah tenaga kerja misalnya satu orang tukang batu, dibantu dengan dua orang pekerja dan dikordinir oleh 1/50 (satu mandor mengkoordinir 50 tukang),dapat menyelesaikan bata seluas 20 m2 per hari, ini berarti untuk menyelesaikan per m2 pasangan bata diperlukan tenaga kerja sebagai berikut :
- 1/20 tukang : 0,050 tukang
- 2/20 pekerja : 0,100 pekerja
- 1/50 x 1/20 mandor : 0,001 mandor
Untuk menghitung biaya upah pekerjaan pasangan bata per m2, tinggal mengalikan faktor-faktor tersebut dengan standar upah harian mereka masing-masing.
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya penawaran PT. MP yang 12,97 % lebih rendah dari nilai Harga Perolehan Sendiri (HPS) Rp. 10.900.000.000,- pada saat lelang pada Pekerjaan Pembangunan Sa’i Sekitar Masjid Agung Sangatta masih menguntungkan.
Abstract
The budget plan of a building or project is the calculation of the amount of the cost required for materials and wages, as well as other costs associated with the implementation of the building or the project will be obtained so that total costs necessary to complete a project. Budget in the same building will vary in each region, due to differences in the price of materials and labor.
Assessment of the budget is the process of calculating the volume of work, the price of a wide range of materials and work that will occur in a construction. Because the estimates were made before the commencement of construction, the amount of the estimated cost of which is obtained is not the true cost (actual cost). About suitable or not an estimated cost and the actual cost depends on the intelligence and the decision taken estimator based on his experience. So the analysis obtained directly taken from the reality on the ground following the calculation of the coefficient / index field.
The method is performed by comparing the offer price PT. MP priced reel location, while I calculate the coefficient of labor for example the masons, assisted by two workers and coordinated by 1/50 (one foreman coordinate 50 artisan), can complete the brick area of 20 m2 per day, this means to complete required per m2 masonry work force as follows :
- 1/20 handyman : 0,050 handyman
- 2/20 workers : 0,100 workers
- 1/50 x 1/20 foreman : 0,001 foreman
To calculate the wage cost per m2 masonry work, just multiply those factors with their daily wage standards respectively.
From the results of calculations can be concluded that the budget offers PT. MP were 12.97% lower than the value Cost Alone (HPS) Rp. 10.9 billion, - during the auction at Sa'i Development Work Around the Great Mosque Sengata still profitable.
Full Text:
docRefbacks
- There are currently no refbacks.
VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012