ANALISIS NORMALISASI SUNGAI KENYAMUKAN JALAN POROS SANGATTA – BENGALON KM 26 KABUPATEN KUTAI TIMUR

MUTI ISTYA SUKAWAN

Abstract


Berdasarkan Peta Rupa Bumi, Sungai Kenyamukan yang mengalir melintasi Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur memiliki dua anak sungai. Klasifikasi percabangannya anak Sungai Kenyamukan ini masuk dalam orde dua yaitu Sungai Kenyamukan Kanan dan Sungai Kenyamukan Kiri. Keberadaan Sungai Kenyamukan ini berikut dengan semua anak sungainya berpengaruh langsung dengan kehidupan masyarakat karena melintasi beberapa daerah pemukiman, Jalan Poros Sangatta – Bengalon KM. 26, obyek vital nasional PT. KPC, dan berbatasan langsung.

Analisa rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data perhitungan curah hujan dan data daerah tangkapan air /DTA (catchment area) sebagai data pedukung, perhitungan hujan rancangan tiap kala ulang menggunakan metode gumbell type I dan menggunakan log paerson tipe III. Untuk perhitungan debit rancangan dengan menggunakan metode HSS Nakayasu dengan didukung data karakteristik DAS dan catchment area.

            Salah satu permasalahan kota yang sedang berkembang diantaranya kurangnya penataan terhadap tata ruang kota dan drainasenya sehingga mengakibatkan terjadinya banjir, belum lagi perubahan fungsi daerah resapan menjadi lahan pertanian, pemukiman dan pertambangan hal ini juga turut andil untuk terjadinya banjir. Banjir yang terjadi dapat menyebabkan terganggunya aktivitas warga bahkan kerugian harta benda dan jiwa, untuk rnengatasi hal tersebut diperlukan penanganan serius dari semua pihak baik masyarakat itu sendiri maupun pemerintah terkait. Dari uraian diatas maka dengan melihat kondisi lapangan pada sungai kenyamukan diperlukan adanya suatu perencanaan normalisasi sungai dimana nantinya akan memberikan daerah tangkapan air/DTA (Catchment area) atau kecukupan kapasitas aliran sungai Kenyamukan  agar tidak terjadi bencana banjir  yang melanda kota Sangatta.


Full Text:

doc

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012