KARAKTERISTIK BATU KORAL UKURAN 20 MM DAN BATU KORAL GRADASI MENERUS PADA CAMPURAN BETON
Abstract
Beton adalah campuran semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk masa padat. Gradasi agregat adalah distribusi dari variasi ukuran butir agregat . Gradasi agregat berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran dan menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas campuran.. Gradasi agregat ditentukan dengan cara analisa saringan, dimana sampel agregat harus melalui satu set saringan. Ukuran saringan menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan banyaknya bukaan jaringan kawat per inchi pesegi dari saringan tersebut. Gradasi menerus adalah agregat yang semua ukuran butirnya ada dan terdistribusi dengan baik, sedangkan gradasi seragam adalah gradasi agregat dengan dengan ukuran butir yang hamper sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan yang dihasilkan dari beton gradasi menerus dan beton gradasi seragam 20 mm yang menggunakan agregat kasar batu koral Kaliorang dan agregat halus dari Tenggarong.
Penelitian ini menggunakan metode perancangan campuran (Standar Nasional Indonesia) SNI 03-2847-2002 yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan ukuran maksimal agregat kasar yaitu 40 mm di beton gradasi menerus. Sampel yang digunakan untuk beton Gradasi Menerus maupun beton gradasi seragam 20 mm masing-masing menggunakan 30 sampel dan jumlah keseluruhan sampelnya adalah 60 sampel.
Dari hasil pengujian kuat tekan beton Gradasi Menerus pada umur 28 hari nilai kuat tekan rata-rata perlu (f’cr) adalah = 115,85 kg/cm dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) adalah 106,92 kg/cm² dari kuat tekan rata-rata perlu yang ditargetkan (f’cr) = 30,7 Mpa dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 22,5 Mpa. Pengujian kuat tekan beton Gradasi Seragam 20 mm pada umur 28 hari nilai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (f’cr) adalah 119,85 Kg/cm² dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) adalah 109,48 kg/cm² dari kuat tekan rata-rata perlu yang ditargetkan (f’cr) = 30,7 Mpa dan kuat tekan yang diisyaratkan (f’c) = 22,5 Mpa.
Keywords
Full Text:
pdfReferences
Trimulyono, TeknologiBeton, Yogyakarta, 2004.
Tjokrodimuljo, Kardiyono., Teknologi Beton, Yogyakarta, 2007.
Utami.,S.TeknologiBeton. Semarang, 2006.
Paul Nugraha, Teknologi Beton, Surabaya, 2007
Adi, A.S,2014, Teknologi Beton, Diktat Kuliah Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
SNI-03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Badan Standarisasi Nasional (BSN), Bandung
Standar Nasional Indonesia 1969:2008, Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar.
Standar Nasional Indonesia 2493:2011, Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda UjiBeton Di Laboratorium, BSN 2011
Pertiwi Nurlita, Pengaruh Gradasi Agregat Terhadap Karakteristik Beton Segar, Makassar, 2014
Mustofa Ahmad Said, Pengaruh Variasi Ukuran Gradasi Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton Berpori, Jember, 2015.
http://editingsite.blogspot.co.id/2016/12/pengertian-agregat-gradasi-fungsi.html
Arum Garnasih Tanjung, Kajian Optimasi Kuat Tekan Beton Dengan Simulasi Gradasi Ukuran Butir Agregat Kasar, Yogyakarta, 2013.
Hermanto OS & Prabowo SL, Pengaruh Gradasi Agregat Gabungan Pada Perilaku Beton, Semarang, 2010.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012