ANALISA SISTEM DRAINASE JALAN DAYUNG KECAMATAN SANGATTA UTARA

ASEP RAHMAT RAMDANI

Abstract


Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Kalimantan Timur yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai berdasarkan
UU Nomor 47 Tahun 1999, tentang Pemekaran Wilayah Provinsi dan Kabupaten
yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999.
Kabupaten Kutai Timur terbagi menjadi 18 (delapan belas) kecamatan dan
135 desa, dengan Sangatta sebagai ibu kota kabupaten. Jalan Dayung sendiri
terletak di desa Teluk Lingga Kec. Sangatta Utara
Permasalahan banjir di Kota Sangatta khususnya pada Jalan Dayung yang
terjadi hampir setiap tahun pada musim hujan menjadi perhatian yang perlu segera
diatasi. Banjir yang terjadi di Jalan Dayung bukan hanya menyebabkan
perumahan dan pemukiman tergenang, tetapi juga merusak fasilitas pelayanan
sosial ekonomi masyarakat dan prasarana publik. Kerugian semakin besar jika
kegiatan ekonomi dan pemerintahan terganggu. Terjadinya serangkaian banjir
dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun, menuntut upaya lebih besar
mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan.
Adanya permasalahan banjir di Jalan Dayung yang hampir terjadi setiap
tahun pada musim penghujan ( bahkan terjadi lebih dari satu kali dalam setahun)
disebabkan sarana utilitas tidak bekerja dengan baik, perubahan tataguna lahan,
resapan air yang semakin berkurang akibat banyaknya pembangunan perumahan
pemukiman baru, drainase yang mengalami kerusakan dan sendimentasi serta
saluran pembuang yang tidak dikelola dengan baik, dengan demikian aksesbilitas
aliran air permukaan di Jalan Dayung sangat rendah maka perlu adanya analisa
pada sistem drainase Jalan Dayung untuk membantu mengatasi permasalahan
banjir tersebut.
Dalam meninjau masalah tata air sitem drainase berupa jaringan air yang
berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di suatu
wilayah yang berasal dari air hujan lokal sehingga tidak mengganggu aktifitas
masyarakat dan memberikan manfaat bagi kehidupan orang banyak


Keywords


Drainage channels, exsisting channel, flood discharge, channel dimensions

Full Text:

pdf

References


Anggrahini, 2005. Hidrolika Saluran Terbuka, Srikandi, Surabaya.

Subarkah, Imam. 1978. Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air.

Bandung: Idea Dharma.

Chow, VT, 1959. Open Channel Hydraulics, Mc Graw Hill Book Company, New

York.

Departemen Pekerjaan Umum RI, 1986. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria

Perencanaan Saluran, CV. Galang Bandung, Bandung.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1990. Petunjuk Desain Drainase Permukaan

Jalan.

Harto Sri.Br., 1993. Analisis Hidrologi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hindarko, S., 2007. Drainase Perkotaan Bukan Tempat Buang Sampah, ESHA,

Jakarta.

SNI 03-7065-2005. Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing, Badan Standarisasi

Nasional, Jakarta.

Suripin, 2004. Sistem Drainase perkotaan yang Berkelanjutan, ANDI Offest,

Yogyakarta.

Soewarno, 1991. HIDROLOGI – Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai

(Hidrometri), NOVA, Bandung.

Soewarno, 1995. Hidrologi – Aspek Metode Statistik Untuk Analisa Data Jilid 1,

NOVA, Bandung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012