PERBANDINGAN DESAIN ALTERNATIF PONDASI DALAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER SIMPANG AIR HITAM KOTA SAMARINDA

TAUFAN HARY SAPUTRA

Abstract


Pondasi adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper structure/super structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya (Gunawan, 1983). Fungsi pondasi yaitu sebagai kaki bangunan atau alas bangunan, sebagai penahan bangunan dan meneruskan beban dari atas ke dasar tanah yang cukup kuat, sebagai penjaga agar kedudukan bangunan tetap stabil (tetap). Pondasi yang dijadikan alternatif adalah pondasi dalam, yaitu pondasi tiang pancang beton spun pile dan pondasi bored pile. Metode perhitungan untuk menganalisis daya dukung pondasi tiang pancang beton spun pile menggunakan metode meyerhoff dan o’neil & reese sedangkan untuk pondasi bored pile menggunakan metode meyerhoff dan schertmann, namun perlu dipertimbangkan metode mana yang lebih memenuhi, untuk itu perlu dilakukan analisis daya dukung dari beberapa metode berdasarkan data geoteknik dengan menggunakan data sondir dan data N-SPT sehingga didapatkan hasil yang lebih realistis. Berdasarkan data sondir 1 diperoleh hasil tiang pancang spun pile metode meyerhoff Qu = 958,575 KN sementara SPT = 444,608 KN. Untuk pondasi bored pile metode meyerhoff Qu = 3189,66 KN sementara SPT = 5359,51 KN. Berdasrkan analisa biaya didapat pondasi tiang pancang beton spun pile memerlukan anggaran sebesar Rp.1.384.737.203,80 sedangkan pondasi bored pile sebesar Rp. 1.096.925.395,54. Apabila pondasi ditinjau dari segi biaya maka pondasi jenis,bored pile lebih ekonomis bila digunakan

Keywords


Bored Pile, Spun Pile, Kapasitas dukung, N-SPT, Sondir

Full Text:

pdf

References


Bowles, J.E. (1996), foundation analysis and Design , McGraw-Hill Kogakusha,

Ltd., Tokyo, Japan.

Coduto, P.D. (1994), Foundation Design Principles and Practies,Prentice-Hall

Inc., New Jersey.

FHWA. (2006), Soil and Foundations - Refrences Manual - Volume II, FHWA

NHI-06-089, U.S. Dep. Of Transportatiton, Washington, DC.

Hardiyatmo, H.C. (2011), Analisis dan Perancangan Fondasi I – Edisi II, LPPMUGM

Hardiyatmo, H.C. (2015), Analisis dan Perancangan Fondasi II – Edisi III,

LPPM-UGM

Hardiyatmo, H.C. (2015), Converse Labarre, Equation for Pile Group Efficiency,

Analisis dan Perancangan Fondasi II – Edisi III, LPPM-UGM

Hansen, J.B. (1961), The Ultimate Resistance of Rigid Piles Againts Transversal

Forces, Danis Geotechnical Institute, Bulletin No.12, Copenhagen, pp.5-9

Mayerhof, G.G. (1956), Penetration Tests and Bearing Capacity of Cohesionless

Soils, JSMFD, ASCE, Vol.82, SM 1, pp.1-19

SNI-03-2827, (2008) , Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir,

Departeman Pekerjaan Umum Republuk Indonesia

SNI-03-2847, (2002), Tata Cara Perhitungan Beton untuk Bangunan Gedung,

Departeman Pekerjaan Umuum Republik Indonesia

SNI-T02, (2005), Standar Pembebanan untuk Jembatan, Departeman Pekerjaan

Umuum Republuk Indonesia

Sardjono. HS, (1991), Pondasi Tiang Pancang, Jilid I, Sinar Wijaya-Surabaya

Sardjono. HS, (1998), Pondasi Tiang Pancang, Jilid II, Sinar Wijaya-Surabaya

Sasrodarsono, S, (2000) Mekanika Tanah & Teknik Pondasi, PT. Pradnya

Paramita – Jakarta.

Tambunan, J. (2012) , Studi Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang,

Jurnal Rancang Sipil, Universitas Simalungun.

Terzaghi, K. And Peck, R.B. (1948, 1967), Soil Mechanics in Engineering

Pratice, 2

nd. John Wiley and Sons, New York.

Tomlinson, M.J. (1963), Foundation Design and Construction, The Garden City

Press Limited, Lechworth, Hertfordshire SG6 1JS, 2nd editon.

Wuaten, H.M. Dasar – Dasar Struktur Beton Bertulang, modul Teknik Sipil,

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012