REKAYASA LALU LINTAS DUA ARAH MENJADI SISTEM SATU ARAH / ONE WAY PADA JL. KH. ABUL HASAN KOTA SAMARINDA

PADLANI PADLANI

Abstract


Jalan K.H Abul Hasan merupakan salah satu ruas jalan di kota Samarinda yang merupakan salah satu jalan perkotaan, yang menghubungkan antara Kecamatan Samarinda Kota ke Kecamatan Samarinda ulu. Di ruas jalan ini banyak terlihat adanya kendaraan yang tidak dapat melakukan pergerakan dengan lancar dikarnakan volume kendaraan yang meningkat dan juga dikarnakan oleh adanya hambatan samping di sepanjang jalan K.H Abul Hasan. Jalan K.H Abul Hasan memiliki karakteristik yaitu dengan lebar jalan 13 m, yang awalnya 2 jalur, 2 arah menjadi 2 lajur 1 arah tanpa median jalan. Lingkungan ruas jalan ini terdapat beberapa universitas dan sekolahan dan ruko-ruko yang merupakan daerah komersial. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan, maka untuk jalan K.H Abul Hasan ini didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam dan lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat . Atas dasar inilah, maka di lakukan penelitian diruas jalan manakah yang berdampak dari dirubahnya 2 lajur 2 arah menjadi 2 lajur 1 arah.

Keywords


Departemen Pekerjaan Umum, 1997,Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) , Direktorat Jenderal Bina Marga dan Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Abubakar,dkk.1996, Menuju Lalulintas dan Angkutan Jalan Yang Tertib,Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan D

Full Text:

pdf

References


Departemen Pekerjaan Umum,

,Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI) , Direktorat

Jenderal Bina Marga dan

Departemen Pekerjaan Umum,

Jakarta.

Abubakar,dkk.1996, Menuju Lalulintas

dan Angkutan Jalan Yang

Tertib,Jakarta: Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat.

Adolf D. May, 1990,Traffic Flow

Fundamentals, University of

California,

Berkeley.

Ahmad Munawar, 2004, Manajemen Lalu

Lintas Perkotaan, “Beta Offset”

Jogjakarta

Alamsyah, Alik, 2005, Rekayasa Lalu

lintas,Universitas

Muhammadiyah Malang, Malang

C. Jotin Khisty & B. Kant Kall,

,Dasar-Dasar Rekayasa

Transportasi, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah, Pd. T-17-2004-B,

Pedoman Perencanan

LALULINTAS

Direktorat Jenderal Bina Marga, No.

/T/BNKT/1990, Tata Cara

Perencanaan Pemisah,Direktorat

Pembinaan Jalan Kota

Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan dan

Teknik Lalu Lintas, Penerbit

Gadjah MadaUniversity Press.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,

,Rekayasa Lalu lintas

(PedomanPerencanaan dan

Pengoperasian Lalu lintas di

wilayah Perkotaan), Direktorat

Bina sistem Lalu lintas dan

Angkutan Kota Direktorat

Jenderal Perhubungan Darat,

Jakarta

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan

Raya (PPGJR) No 13 1970

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 38 Tahun 2004 tentang

Jalan, Jakarta.

Morlok, E.K., 1998, Pengantar Teknik dan

Perencanaan Transportasi,

PenerbitErlangga, Jakarta.

Warpani, Suwardjoko, 2002,Rekayasa

Lalu lintas, Bhratara Aksara,

Jakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012