SIMPLIFIED DESIGN PERKERASAN BETON RUAS JALAN SIMP. SAMBOJA – SIMP. MUARA JAWA MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2017
Abstract
Struktur perkerasan adalah struktur yang terdiri dari satu atau beberapa lapis perkerasan
dari bahan – bahan yang diproses, dimana fungsinya untuk menahan beban lalu lintas sehingga
tidak menimbulkan kerusakan pada konstruksi jalan. Struktur perkerasan terdiri dari beberapa
lapisan dengan kekerasan dan daya dukung yang berbeda – beda, tiap lapis perkerasan harus
terjamin kekuatan dan ketebalannya sehingga tidak mengalami distress yaitu perubahan karena
tidak mampu menahan beban dan tidak cepat kritis atau failure. Perencanaan jalan beton semen
(Simplified Design) di ruas jalan Simpang Samboja (STA. 2+330 – STA 2+900) – Simpang
Muara Jawa (STA. 5+900 – STA 6+280) menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan
(MDPJ) Tahun 2017 merupakan metode yang lebih menekankan kepada prosedur dan klasifikasi
desain serta metode desain mekanistik empiris, sehingga didapatkan ketebalan struktur rencana
dalam bentuk katalog.
Berdasarkan analisis perencanaan jalan beton semen (Simplified Design) di ruas jalan Simpang
Samboja (STA. 2+330 – STA 2+900) – Simpang Muara Jawa (STA. 5+900 – STA 6+280)
menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) Tahun 2017, maka didapat ;
1. Tebal perencanaan jalan beton ;
Jenis sambungan = Dowel
Jenis bahu jalan = Agregat Kelas S
Tebal pelat beton = 295 mm dipakai 290 mm
Lapis fondasi LMC = 100 mm Lapis fondasi agregat kelas A = 150 mm
2. Dimana dengan faktor koefisien drainase (m), maka tebal lapis desain harus disesuaikan
dengan cara membagi tebal hasil dari bagan desain dengan koefisien drainase (m). Tebal lapis
fondasi agregat klas A dgn faktor drainase tebal 375 mm ≈ 400 mm. Lapisan fondasi agregat klas
A dengan faktor drainase ini sebagai lapisan drainase, dibuat miring untuk dibuang ke saluran
samping atau ke bahu untuk menuju ke drainase bawah permukaan.
3. Hasil untuk Jarak sambungan susut melintang untuk perkerasan kaku menerus tanpa tulangan
berdasarkan Pd.T-14-2003 : L1 = 4,5 meter. Sambungan dilengkapi dengan tulangan dowel ulir
dengan rincian : Panjang = 450 mm ; Jarak dowel = 300 mm, diameter dowel yang digunakan
adalah D 36
Keywords
Full Text:
pdfReferences
AASHTO (1986), Guide Design Of Pavement Structures, Published by the American
Association of State Highway and Transportation Officials, 1986 Alamsyah,Alik Ansori (2006),
Rekayasa Jalan Raya, Universitas Muhammadiyah Malang, 2006.
Badan Pusat Statistik (BPS 2021), Kalimantan Timur Dalam Angka 2021. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga (2017). Manual Desain
Perkerasan Jalan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (1997), Tata Cara Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Nyoman Suaryana (2001), Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku (Rigid Pavement), Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi
Provinsi Kalimantan Timur,
Pd T-14-2003, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton, Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah Jakarta. Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Suryawan, Ari. 2009. Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement) (Perencanaan
Metode AASHTO 1993). Cetakan ke-2. Yogyakarta: Beta Offset Thickness Design (1981)–
Asphalt Pavement For Higways and Streets, The Asphal Institute, Manual Series Number 1
(MS-1).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012