PENGARUH ARUS LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN DI JALAN CIPTO MANGUNKUSUMO DAN SOEKARNO HATTAKOTA SAMARINDA

M CHOSINI ASSARI

Abstract


PENGARUH ARUS LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT
KEBISINGAN DI JALAN CIPTO MANGUNKUSUMO DAN
SOEKARNO HATTAKOTA SAMARINDA
M Chosini Assari 1, Yuswal Subhy 2, Yayuk Sri Sundari 3
1 Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
2,3 Dosen Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email : mchosiniassari96@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini Bertujuan UntukMenentukan besar tingkat kebisingan yang terjadi pada
daerah tersebut dan Mengetahui penyebab kebisingan yang terjadi dijalan cipto mangunkusumo
dan jalan soekarno hatta kilo 1. Menghitung LHR (Lintas Harian Rata-Rata) Dan Metode
Sederhana yaitu menggunakan alat berupa Sound Level Meter(SLM), dan stopwatch. Lokasi
Penelitian ini Bearada di 3 titik yakni, UPTD puskesmas trauma center, SDN 007 Loa Janan,
dan Masjid jami baiturrahman loa janan. Hasil Analisa Perhitungan BNL (Kebisingan
Dengan Perhitungan LHR) : UPTD puskesmas trauma center yaitu 75,4 dBa, SDN 007 Loa
Janan yaitu 75,51 dBa, dan Masjid jami baiturrahman loa janan yaitu 75,54 dBa.


Keywords


ingkat Kebisingan, Menghitung (Lintas Harian Rata-Rata) LHR dan Metode menggunakan Alat (Sound Level Meter) SLM dan Stopwatch, Analisa (BNL) Kebisingan dengan perhitungan LHR

Full Text:

pdf

References


Kunz, Robert G. 2009. Environmental Calculations. Canada : Multimedia approach.

Anizar, Ir, M.Kes. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Anonimus. 1996. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 tentang

baku tingkat kebisingan.Jakarta : Menteri Lingkungan Hidup.

Anonimus. 1997. Manual Kapasitas JalanIndonesia (MKJI). Jakarta : Direktorat Jenderal Bina

Marga. Bies, David A, & Coiln H. Hansen.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1970, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Badan

Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,

Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Jakarta.

Doelle, L.L. 1972. Akustik Lingkungan. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Press.

Magrab, E. B, 1995. Environmental Noise Control,John Wiley Sons. Inc. Washington. D.C.

Mediastika Cristina E Ph.D. 2005. Akustika Bangunan Prinsip-Prinsip dan Penerapannya di

Indonesia. Jakarta :Erlangga.

Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1996. Baku Tingkat Kebisingan, Surat Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep48/MENLH/1996/25 November 1996,Jakarta.

Morlok, E. K. 1995, Pengantar Teknik danPerencanaan Transportasi, Erlangga,Jakarta.

Republik Indonesia, 1992, Undang Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang LaluLintas dan

Angkutan, Jakarta.

Satwiko, P., (2004). Fisika Bangunan 1, Yogyakarya, Andi.

Sukirman, Silvia, 1999, Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova, Bandung.

Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.

Suma’mur P.K., 1996, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta: CVSagung Seto.

Tarwaka, dkk., 2004, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja danProduktivitas,

Surakarta: UNIBA PRESS.

Wardhana, Wisnu Arya, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset, Jakarta.

Sanjaya, Alam Roby, 2019. Studi Pengaruh Volume Lalu Lintas Terhadap Tingkat Kebisingan

Pada Ruas Jalan Tipe 4/2 D (Studi Kasus Ruas Jalan Jakarta Kota Samarinda).Skripsi.

Universitas 17 Agustus 1945. Samarinda


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012