INFORMASI GEOGRAFIS DI KELURAHAN PANJI KECAMATAN TENGGARONG
Abstract
Di perlukan suatu sistem informasi jaringan jalan yang bersifat dinamis dalam artian
dapat mengakomodasikan perubahan data secara cepat dan memudahkan dalam hal
pengumpulan data, penyimpanan data, pengaksesan data, melakukan analisis dan menampilkan
data secara cepat dan terintegrasi antar sektor. Sistem informasi geografis (SIG) di definisikan
sebagai suatu sistem manajemen database yang terkomputerisasi untuk mendapatkan data,
mengumpulkan data, mengolah kembali, mentransformasikan dan melakukan analisis sekaligus
menampilkan obyek. Adapun tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui kondisi jalan di
Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong, sebagai pembelajaran untuk membuat peta Sistem
Informasi Geografis pada tiap jalan yang rusak dan yang masih layak di gunakan sebagai sarana.
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan di bidang transportasi dan data tersebut
dapat di gunakan sebagai salah satu refrensi dalam menganilisa kerusakan jalan. Dari hasil survai
yang di laksanakan pada Kelurahan Panji di dapat 35 ruas jalan. Melalui perhitungan nilai
kondisi jalan di dapat 3 ruas jalan dengan nilai urutan prioritas 0; 2 ruas jalan dengan nilai urutan
prioritas 10; 6 ruas jalan dengan nilai urutan prioritas 11; 7 ruas jalan dengan nilai urutan
prioritas 12; 8 ruas jalan dengan nilai urutan prioritas 13; 2 ruas jalan dengan nilai urutan
prioritas 14; 7 ruas jalan dengan nilai 15. Angka 0 – 3 masuk dalam kategori Program
Peningkatan, sedangkan angka >7 termasuk kedalam kategori Pemeliharaan Rutin. Sehingga
prosentase ruas jalan yang masuk dalam kategori Program Peningkatan sebesar 9%, untuk ruas
jalan yang termasuk dalam kategori Pemeliharaan Rutin sebesar 91%. Dengan total estimasi
biaya penanganan jalan yang di buat pada 35 ruas jalan di Kelurahan Panji adalah Rp.
4,632,459,000.00 Data panjang jalan, lebar jalan, prosen kerusakan jalan, nilai prioritas, urutan
prioritas, estimasi biaya perbaikan, dan foto dokumentasi kerusakan di olah menggunakan
software Arcgis 10.2. Kemudian hasil pembuatan peta dapat digunakan untuk pengembangan
sistem informasi geografi lainnya, dan sebagai database yang dapat di integrasikan dengan
software – software yang lain sehingga dapat menyajikan informasi secara real time.
Keywords
Full Text:
pdfReferences
Direktorat Pembinaan Jalan Kota. (1990). Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No.
/T/BNKT/1990). Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta
Direktorat Pembinaan Jalan Kota. (1991). Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No.
/T/BNKT/1991). Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
Tentang Jalan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.
Departemen Pekerjaan Umum. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
Tentang Jalan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.
Sukirman, S., (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung. Clarkson H,
Oglesby, (1999), Alih Bahasa, Teknik Jalan Raya Jilid I, Gramedia. Jakarta
Agustin, Ery. (2020). Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Kabupaten Asahan. STIMIK
Royal Kisaran, Kab. Asahan. Sumatera Utara.
Irwansyah, Edy. (2013). Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan
Aplikasi. Yogyakarta
Setiawan, Budi. (2013). Monitoring Kondisi Jalan Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk
Membantu Perencanaan dan Pembangunan Jalan Kota Depok. Universitas Gunadarma Depok.
Jawa Barat.
Dwisaraswati, Gabriela (2017). Geoprefencing, Digitasi, Editing, dan Layout Peta Administrasi
Kota Jayapura. Universitas Krisnadwipayana Jakarta. Jakarta Sistem Informasi Geografi (2012).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012