RUMAH SUSUN HEMAT ENERGY

ACHMAD HARIS PRASETYO

Abstract


Jumlah penduduk miskin di Kaltim dari tahun ketahun semakin menurun, pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin Kaltim sebesar 11,41%, tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 11,04%, tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 8,53% dan tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 7,86%, tahun 2010 juga mengalami penurunan menjadi 7,66% dan pada tahun 2011 sesuai data bulan November 2011 mengalami penurunan menjadi 6,77%. (Samarinda, 13/12/11. Sumber data BPS Kaltim).

Penyebab tingginya angka kemiskinan, lebih disebabkan pendatang yang tak dibekali keterampilan. Kemudian, banyaknya lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang tak tertampung di lapangan pekerjaan. Belum lagi banyaknya perusahaan sektor perkayuan yang mengalami pailit sehingga mem-PHK karyawannya dan mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
Pemkot terus berusaha mengentaskan kemiskinan yang dilakukan secara bertahap setiap tahunnya untuk (1.500 KK) yang terdata dalam keluarga miskin.

Akibat dari pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas kegiatan di daerah perkotaan menuntut pada pemanfaatan lahan yang efisien dengan segala jenis peruntukan tidak terkecuali perumahan. Oleh karena itu, membangun hunian bersusun dengan tidak meninggalkan kesan rumah dianggap sebagai alternatif dalam menjawab perumahan di kota-kota besar.

Membangun rumah susun dengan mengembangkan konsep hemat energy, biar mengurangi pemborosan energy, dan juga dapat menghambat pemanasan dunia. Arsitektur hemat energy mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dengan tingkat kenyamanan yang jauh lebih baik, menggunakan sumber daya energy yang efisien, tidak menghasilkan zat-zat yang bersifat polutif dan kurang bermanfaat bagi sekitar. Caranya dengan menggunakan panel listrik matahari yang dapat menampung energy panas dari matahari yang dapat digunakan sebagai sumber daya energy alternatif. 


Keywords


RUMAH SUSUN HEMAT ENERGY

Full Text:

doc

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012