PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JEMBATAN LATSITARDA A BENTANG 20 M – TANJUNG BATU KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

WIWIN KARYAWATI

Abstract


Jembatan dapat didefinisikan sebagai bangunan yang menghubungkan suatu jalan menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak setinggi permukaannya. Dalam perkembangannya kebutuhan bangunan penghubung ini semakin penting untuk membuka dan menghubungkan daerah terisolasi, sehingga tujuan mobilisasi untuk memperbaiki kehidupan senantiasa.

                        Perencanaan jembatan dimungkinkan adanya perbedaan antara ahli satu dengan ahli yang lainnya tergantung latar belakang kemampuan dan pengalamannya. Akan tetapi perbedaan tersebut harus tidak boleh menyebabkan gagalnya prosesnya perencanaan. Sebelum sampai tahap pelaksanaan konstruksi, paling tidak seorang ahli atau perancang telah mempunyai data baik primer maupun sekunder yang berkaitan dengan pembangunan jembatan.

            Proses perencanaan sebuah struktur merupakan sebuah proses yang terarah dan terperinci, runtut serta berulang-ulang, sesuai dengan fungsi, tata letak bangunan akan berpengaruh terhadap kondisi perencanaan struktur bangunan tersebut.

 

Lokasi kegiatan perencanaan pembangunan jembatan beton berada di latsitarda A – tanjung batu. Pengumpulan data diperoleh dengan cara pengambilan data melalui data sekunder merupakan data yang diperlukan untuk menunjang data primer yang diperoleh dari studi pustaka, data primer merupakan pengumpulan data-data yang diperoleh langsung dilapangan.

Dalam skripsi ini dilakukan perancangan dan analisa struktur perbagian. Pada perancangan slab didapat tebal slab 200, tebal aspal 100,tulangan lentur negatif didapat tulangan D19-150 dan tulangan lentur positif didapat tulangan D19-150. Perancangan T-girder, didapat tinggi girder 1,200 m, lebar girder 0,600 m, digunakan tulangan tarik 36-D32, tulangan tekan 12 D32, tulangan sengkang D13-100 dan tulangan susut 6D13. Pada perancangan diafragma, tinggi diafragma 0,800 m, dan lebar diafragma 0,400 m, digunakan tulangan tarik 4D13, tulangan tekan 2D13, tulangan sengkang D13-100 dan tulangan susut 2D13. Trotoar menggunakan diameter tulangan yang digunakan D13 dan jarak tulangan 10. Pada perancangan tiang sandaran, digunakan tulangan 2D12 dan tulangan geser minimum sebagai berikut D10-200. Tebal plat injak 200,diameter tulangan yang digunakan D13-100, tulangan susut 13D-100. Dimana hasil dari perancangan ulang tidak efektif dan efisien dibandingkan dengan perencanaan awal, ditinjau dari biaya dan waktu.


Keywords


beton, beton bertulang, tulangan.

Full Text:

DOC

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012