Perbandingan Campuran Beton Dengan Menggunakan Agregat Halus Ex. Tenggarong Ex. Palu Dan Agregat Kasar Ex. Palu Dengan Cara Perendaman Dan Tidak Di Rendam
Abstract
Penelitian tentang perbandingan campuran beton dengan cara perendaman dan tidak di rendam, dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium teknik sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Metode ini menggabungkan bahan material agregat halus ex. Tenggarong, ex. Palu dan agregat kasar ex. Palu untuk pembuatan sampel beton pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari melalui cara perhitungan mix design dan perhitungan faktor koreksi. Kuat tekan beton rencana f’c = 20.75 Mpa pada bahan material agregat halus ex. Tenggarong, ex. Palu dan agregat kasar ex. Palu dengan perawatan direndam didapat hasil kuat tekan pada umur 3 hari f’c 28.82 Mpa, 7 hari f’c 26.11 Mpa, 14 hari f’c 23.91 Mpa, 21 hari f’c 23.58 Mpa dan 28 hari f’c 24.43 Mpa. Untuk yang tidak direndam didapat hasil kuat tekan pada umur 3 hari f’c 25.41 Mpa, 7 hari f’c 21.93 Mpa, 14 hari f’c 19.29 Mpa, 21 hari f’c 16.44 Mpa dan 28 hari f’c 16.97 Mpa. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui bahwa beton yang dirawat dengan perendaman dapat mencapai kuat tekan rencana sedangkan yang tidak direndam tidak dapat mencapai kuat tekan rencana.
Keywords
Full Text:
FULL TEXTReferences
Petunjuk Praktikum Beton, Laboratorium Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Purwanto, A., & Sutanto, H. (2019). Pengaruh jenis dan asal agregat terhadap kinerja campuran beton. Jurnal Teknologi dan Rekayasa, 5(2), 87–94.
Santoso, B., & Wahyudi, H. (2021). Studi perbandingan agregat halus lokal pada campuran beton mutu tinggi. Jurnal Teknik Material, 9(1), 101–109.
Sagel. R. Ing, Kole. P. Ing, Ir. Gideon Kusuma M.Eng, Pedoman Pengerjaan Beton. Jakarta. 1993.
Sasmoko Adi, Ari, Teknologi Beton, Diktat Kuliah Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, 2014.
Standar Nasional Indonesia 03-2834-1993, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.
Standar Nasional Indonesia 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Bandung 2002.
Standar Nasional Indonesia 03-2847-2013, Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, BSN 2013.
Standar Nasional Indonesia 1969:2008, Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar.
Standar Nasional Indonesia 2493:2011, Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton DiLaboratorium, BSN 2011.
Tjokrodimuljo, Kardiyono., Teknologi Beton, Yogyakarta, 2007.
Trimulyono Ir, MT, Teknologi Beton, Yogyakarta, 2004.
Utami.,S. Teknologi Beton. Semarang, 2006.
Widodo, T., & Ardiansyah, R. (2020). Analisis kuat tekan beton dengan agregat lokal Palu dan Tenggarong. Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan, 12(1), 35–43.
Zuhri, M., & Ramdhan, I. (2022). Pengaruh metode curing pada beton dengan agregat lokal Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Teknik Sipil, 15(4), 123–130.
DOI: https://doi.org/10.31293/teknikd.v11i3.8383
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil
Departemen of Civil Engineering
Faculty of Engineering
University of 17 Agustus 1945 Samarinda
Jl. Ir. H. Juanda No. 80 P 75124 Samarinda, East Kalimantan 75124
Phone : +62541743390