PENDUGAAN EVAPOTRANSPIRASI DI LAHAN AGROFORESTRI DAN LAHAN TERBUKA HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNMUL
Abstract
Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi dan merupakan komponen utama bagi semua mahluk hidup serta merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai elemen-elemen hidrologi untuk pendugaan evapotranspirasi pada lahan agroforestri menggunakan petak ukur limpasan dan lahan terbuka menggunakan lysimeter, penelitian berlokasi di lahan terbuka dan lahan agroforestri di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda (HPFU), pada lahan agroforestri kombinasi jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) dan Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) dipasang Petak Ukur Limpasan berukuran 10 m × 3,5 m dan pada lahan terbuka dipasang lysimeter berukuran 60 cm × 58 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Metode yang digunakan dalam pendugaan evapotranspirasi ini yaitu menggunakan pendekatan persamaan Neraca Air. Hasil penelitian dengan kejadian hujan sebanyak 30 kali selama ± 4 bulan memiliki total Curah hujan yang tertampung sebesar 882,35 mmdengan total limpasan permukaan (Q) sebesar 66,92 mm (7,58%), kandungan air tanah (Δs) sebesar 88,78 mm (10,06%) dan infiltrasi (If) sebesar 88,24 mm (10%) dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 638,41(72,35%) terjadi pada lahan agroforestri dan pada lahan terbuka total kandungan air tanah (Δs) sebesar 86,77 mm (9,83%), perkolasi (Pc) sebesar 44,42 mm (5,03%) dan limpasan permukaan (LP) sebesar 41,47 mm (4,70%), dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 709,69 mm (80,43%).
Keywords
References
Adha, F., Manik, T. K., Rosadi, R. A. B. 2016. Evaluasi penggunaan Lysimeter untuk Menduga Evapotranspirasi Standar dan Evapotranspirasi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merill). Jurnal Teknologi Pertanian, 10(2) : 77-79.
Arsyad, S. 2010. Konservasi tanah dan air. Edisi kedua (2). IPB Press. Bogor
Asdak, C. 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Chang, J. H. 1974. Climate and Agriculture. An Ecological Survey. Aldine Publishing Company. Chicago.
Erwindo, A. D. 2001. Kajian Anasir Hidrologi pada Areal Rehabilitasi Pasca Kebakaran di Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman Bukit Soeharto. (Tidak dipublikasikan)
Herianto, Hidayat, A. K., Romdhani, A. 2016. Evapotranspirasi Referensi Dua Daerah di Jawa Barat Untuk Analisa Perencanaan Kebutuhan Air Irigasi. Jurnal siliwangi, 2(2) : 138-142.
Indarto. 2012. Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Bumi Aksara. Jakarta
Kartasapoetra, A. G. 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Rineka Cipta. Jakarta .
KRUS. 2014. Laporan Tahunan Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) Tahun 2014. Samarinda.
Karyati. 2015. Pengaruh Iklim Terhadap Jumlah Kunjungan Wisata di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS). Jurnal Riset Kaltim, 3(1):51-59.
Lanthaler, C. 2004. Lysimeter Stations and Soil Hydrology Measuring Sites in Europe. Purpose, Equipment, Research Results, Future Developments. School of Natural Sciences at the Karl-Franzens-University Graz. 4 hlm.
Lee, R. 1988. Hidrologi Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nasution, Y., Sumono, Rohanah, A. 2015. Penentuan Nilai Evapotranspirasi dan Koefisien Tanaman Padi Varietas IR64 (Oryza sativa L.) di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 3(3): 412-416.
Oktaviani, S. Triyono, dan N. Haryono. 2013. Analisis Neraca Air Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max[L] Merr.) pada Lahan Kering. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 2(1): 7-16.
Rohmat, D. 2009. Tipikal Kuantitas Infiltrasi Menurut Karakteristik Lahan.Forum Geografi, Vol. 23, 1: 41-56.
Sinaga, D. S. P. 2018. Pengendalian Erosi Tanah dengan Teknik Pemulsaan pada Lahan Terbuka di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul Smarinda. (Tidak Dipublikasikan)
Walidatika, N. 2017. Estimasi Evapotranspirasi Melalui Metode Kesetimbangan Enwrgi di Kabupaten Bantul Tahun 2015 Memanfaatkan Citra Landsat 8.
Yuliawati, T., Manik, T. K., dan Rosadi, R.A.B. 2014. Pendugaan Kebutuhan Air Tanaman dan Nilai Koefisien Tanaman (Kc) Kedelai (Glycine max (L) Merril) Varietas Tanggamus Dengan Metode Lysimeter. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 3(3): 233-238.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v18i2.4349
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.