FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN DAUN JEMBELU (Embelia sp.) TANAMAN OBAT DARI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Purwati Purwati, Yossy Marsella

Abstract


Daun jembelu telah dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan Timur sebagai penambah citarasa pada masakan dan bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol pada olahan daging. Pemanfaatan daun jembelu sebagai tanaman obat perlu didukung melalui penelitian sehingga khasiatnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penggunaan tanaman obat memiliki kelebihan diantaranya harga lebih murah, aman dan lebih sedikit efek samping. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan potensi antioksidan daun jembelu dari Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai tanaman obat. Penelitian ini menggunakan metode  analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk tabulasi dan gambar. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH dan gambaran aktivitas antioksidan yaitu dinyatakan dengan IC50. Hasil yang didapat lalu dihitung dengan menggunakan analisis data regresi linier.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif yang terdapat dalam daun jembelu meliputi alkaloid, fenolik dan steroid. Ekstrak metanol daun jembelu memiliki aktivitas antioksidan yang rendah dengan nilai IC50, sebesar 85.206 ppm.


Keywords


Fitokimia, Antioksidan, Daun Jembelu

Full Text:

DOC PDF

References


Cao, G.E., Sofic dan Priorr, R. L. (1997). Antioxidant dan Prooxidant Behavior of Flavonoid Structure Activity Relationships. Free Radical Biology and Medicine. USA. 22 (5): 749-760.

Kahkonen, M. P., Hopia, A., Heinonen. (2001). Berry Phenolics and Their Antioxidant Activity. J Agri Food Chem. 49: 9348-9351.

Lenny, S. (2006). Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Utama Puding Merah dengan Metode Brine Shirmp. Jurnal. Medan: USU.

Mukhlisi, Atmoko, T., Priyono. (2018). Flora di Habitat Bekantan Lahan Basah Suwi, Kalimantan Timur. Editor: Adi Susilo dan Sofian Iskandar. Forda Press, Bogor.

Nurwaini, S., Sofiana, Y.R., Noor, I.R., dan Rahayu, V. 2006. Uji Aktivitas Antiradikal Ekstrak Herba Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron), Herba Keladi Tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne) dan Daun Eugenia uni ora Linn Sebagai Sumber Alternatif Pencegahan Penyakit Degenatif, Laporan PKMP. 2 (18). 1-11.

Ria, O. R. (2011). Kandungan Fenol, Komponen Fitokimia, dan Aktivitas Antioksidan Lamun Enhalus eacoroides. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sandrasari, D. A. (2008). Kapasitas Antioksidan dan Hubungan Nilai Total Fenol Ekstrak Sayuran Indigenous. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.

Yu Lin, H., Kuo, Y.H., Lin, Y.L., Chiang, W. (2009). Antioxidative effect and active componens from leaves of Lotus (Nelumbo necifera). Journal of Agricultural and Food Chemistry. 57. 6623-6629.

Zuhra, C. F., Juliati, T.B. dan Herlince, S. (2008). Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk. Jurnal Biologi Sumatera. Sumatera.




DOI: https://doi.org/10.31293/af.v19i1.4575

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 AGRIFOR

link ke situs budidaya tani

 Creative Commons License
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs web mitra usaha tani