PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CANTIK DAN PUPUK ORGANIK CAIR HORMONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG UNGU (SOLANUM MELONGENA L.) VARIETAS YUVITA F1
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk : (1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk Organik Cantik dan Pupuk Organik Cair Hormonik beserta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi Tanaman Terong Ungu Varietas Yuvita F1; (2) mengetahui dosis pupuk Organik Cantik dan konsentrasi POC Hormonik yang sesuai untuk tanaman terong.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2018 sampai bulan September 2018, terhitung sejak dari persiapan media tanam hingga pengambilan data terakhir. Tempat penelitian di Jl. Teuku Umar, Samarinda, Kalimantan Timur.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk Cantik (K) yang terdiri atas empat taraf yaitu : tanpa pupuk Cantik (k0), 150 kg ha-1 setara 150 g polibag-1 (k1), 250 kg ha-1 setara 250 g polibag-1 (k2), dan 350 kg ha-1 setara 350 g polibag-1 (k3). Faktor kedua adalah konsentrasi POC Hormonik (P) yang terdiri atas empat taraf yaitu :tanpa POC Hormonik (p0),1 ml 1-1 air (p1), 2 ml 1-1 air (p2), dan 3 ml 1-1 air (p3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) perlakuan pemberian pupuk Cantik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam, jumlah buah per tanaman dan berat satu buah, dan berpengaruh nyata terhadap diameter dan panjang buah. Perlakuan 350 g polibag-1 menghasilkan hasil buah tanaman terong ungu yang paling baik (2) perlakuan pemberian POC Hormonik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30, dan 45 hari setelah tanam serta jumlah buah per tanaman; berpengaruh nyata terhadap berat satu buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap diameter buah dan panjang buah. Perlakuan 3 ml l-1 air -menghasilkan hasil buah tanaman terong ungu yang paling baik; dan (3) interaksi antara pupuk Cantik dan POC Hormonik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam; berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 hari setelah tanam, diameter buah, panjang buah, dan berat satu buah.
Keywords
References
Dwidjoseputro, D. (1998). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Eriyandi. (2008). Budidaya Tanaman Terong. Bandung: Wahana Iptek.
Gomez, K.A dan A.A. Gomez . (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian (Terjemahan A. Sjamsuddin dan J.S Baharsyah). Jakarta: UI Press.
Harizamry. (2007). Gerbang Informasi Agrikultur Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L). Posted by Harizamry Under Agro-Jurnal Pertanian.
Musnandar, L.E. (2003). Pupuk Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Prihmantoro, H. (2006). Memupuk Tanaman Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sarief, E.S. (1986). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana.
Steel, R.G.D dan J. H. Torrie. (1991). Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v19i1.4622
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.