KARAKTERISTIK AGRONOMIS TANAMAN AREN GENJAH (Arenga pinnata) DAN KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI TANAMAN SELA MELALUI PEMUPUKAN PADA PENANAMAN SISTEM JALUR
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk SP-36 dan pupuk kotoran kambing terhadap karakteristik agronomis tanaman aren genjah yang terbaik dan hasil tanaman kakao sebagai tanaman sela serta intensitas serangan hama dan penyakit pada penanaman sistem jalur. Penelitian dilaksanakan di lahan di Desa Badak Mekar Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan diulang sebanyak 4 kali. Percobaan faktorial terdiri dari 2 faktor, sebagai faktor pertama adalah pupuk SP-36 (p) terdiri dari 3 taraf: p0 = 0 kg tanaman-1 (kontrol); p1 = 0.4 kg tanaman-1; p2 = 0.8 kg tanaman-1. Faktor kedua adalah pupuk kotoran kambing (k) terdiri dari 3 taraf: k0 = 0 kg tanaman-1 (kontrol); k1 = 7.5 kg tanaman-1; k2 = 15 kg tanaman-1. Variabel yang diamati meliputi: 1) tanaman aren genjah: a. batang: lilitan batang, b. daun: panjang tangkai daun, jumlah daun (pelepah), panjang racis daun, jumlah anak daun, panjang anak daun, lebar anak daun, panjang tangkai pelepah, tebal tangkai pelepah, 2) tanaman kakao: hasil buah kakao dan intensitas serangan hama dan penyakit 3) analisis sifat kimia tanah : pH, C-organik, N, P, K, Kation basa, Kation asam, KTK dan Kejenuhan basa, 4) analisis mikroorganisme tanah. Data dianalisis dengan sidik ragam dan jika terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Sedangkan analisis karakteristik kimia tanah menggunakan kriteria penilaian status kimia tanah dan status kesuburan tanah dari Pusat Penelitian Tanah.
Hasil penelitian pemberian pupuk SP-36 menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap karakteristik batang tanaman aren genjah yaitu lilitan batang umur 6 bulan setelah perlakuan (bsp) dan 9 bsp serta berbeda nyata terhadap karakteristik daun tanaman aren genjah yaitu panjang tangkai daun umur 3 bsp, 6 bsp dan 9 bsp, panjang racis daun umur 9 bsp dan jumlah pelepah umur 9 bsp. Pemberian pupuk SP-36 dengan dosis 0.8 kg tanaman-1 (p2) memberikan pertumbuhan tanaman aren genjah yang terbaik.
Perlakuan pupuk kotoran kambing serta interaksi antara pupuk SP-36 dan pupuk kotoran kambing berbeda tidak nyata terhadap tanaman aren genjah pada semua variabel pengamatan dan hasil buah kakao.
Hasil pengamatan rata-rata intensitas serangan hama pada buah kakao adalah 58.94% dan termasuk kedalam kategori rusak sedang. Sedangkan rata-rata intensitas serangan penyakit pada buah kakao adalah 33.34% dan termasuk kedalam kategori rusak ringan.
Hasil analisis sifat kimia tanah menunjukkan pH tanah 5.49 (masam), kandungan C organik 3.51% (sedang), C/N rasio 17.13 (tinggi), N 0.20 (rendah), P 4.00 (rendah) dan K 100.68 (tinggi).
Hasil analisis mikroorganisme tanah menunjukkan lahan penelitian teridentifikasi bakteri terdiri dari 2 Famili yaitu Azotobacteraceae dan Bacillus, jamur dengan genus Trichoderma serta Nematoda terdiri dari 3 genus yaitu Rotylenchus, Rabditis dan Dorylaimus. Mikroorganisme tanah tersebut berperan sebagai biofertilizer, biofungisida dan dekomposer.
Keywords
References
Atmadja, W.R. (2003). Status Helopeltis antonii Sebagai Hama Pada Beberapa Tanaman Perkebunan dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. Jurnal Litbang Pertanian, 22 (2); 57-63.
Depparaba, F. (2002). Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella Snellen) dan penanggulangannya. Jurnal Litbang Pertanian. 21 (2): 69-74
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur. (2013). Data Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.
Gaur. 2013. http://repository.ipb.ac.id/.
Gregory, P. H. (1974). Phytophthora disease of cocoa. Longman. London.
Hakim, Nyakpa, Lubis, Nugroho, Saul, Diha, Hong dan Bailey. (1986). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.
Hanafiah, K. A. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Hardjowigono, S. (1993). Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.
Niswati A,Yusnaini S, Arif MAS. (2008). Populasi mikroba pelarut fosfat dan P-tersedia pada rhizosfer beberapa umur dan jarak dari pusat perakaran jagung (Zea mays L.). Jurnal Tanah Trop 13 (2): 123-130.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. (2010). Buku pintar budidaya kakao. Jakarta: Agro Media Pustaka.
PPT. 1983. Term of Reference Tipe A, Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. Pusat Penelitian Tanah.
Pranata, A. S. (2010). Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik. Jakarat: Agro Media Pustaka.
Ramli. (2014). Efisiensi Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pare. Fakultas Pertanian. Universitas Taman Siswa.
Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. (2002). Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Silalahi, F., Y. Saragih, A. Marpaung, R. Hutabarat, Karsina, & S. R. Purba. (2006). Laporan Akhir Uji Pemupukan NPK Pada Tanaman Buah. Balai Penelitian Buah Kebun Percobaan Tanaman Buah (KPTB), Brastagi. Medan
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika (diterjemahkan dari: Principles and Procedures of Statistic, penerjemah: B. Sumantri). Jakarta: PT Gramedia. 748 halaman.
Sutedjo, M. M. (2004). Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v19i1.4636
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.