PENGARUH MULSA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) PADA LAHAN PASANG SURUT
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk : (1) Mengetahui pengaruh mulsa dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dilahan pasang surut, (2) Mengetahui dosis pupuk kandang sapi yang terbaik terhadap hasil tanaman kedelai dilahan pasang surut, (3) Mengetahui ketebalan mulsa yang terbaik untuk tanaman kedelai dilahan pasang surut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai Juni 2018. Tempat penelitian Di Jalan A Wahab Syahranie, Sangatta Utara, Kutai Timur. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 taraf perlakuan pemberian mulsa dan 3 perlakuan pemberian pupuk kandang sapi sehingga diperoleh 9 kombinasi. Masing-masing perlakuan dikelompokkan sebanyak 3 kali. Taraf perlakuan yaitu faktor pertama perlakuan mulsa (M0) Tanpa mulsa, (M1) Mulsa jerami ketebalan 2 cm, (M2) Mulsa jerami ketebalan 4 cm, faktor kedua pupuk kandang sapi (S0) Tanpa Pupuk kandang sapi, (S1) Perlakuan pupuk kandang sapi 4 kg/petak, (S2) Perlakuan pupuk kandang sapi 6 kg/petak. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan maka dianalisis dengan sidik ragam Uji F 5% dan 1% dan bila terdapat hasil berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh Mulsa berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman 7 hst, 14 hst, 21 hst, jumlah cabang umur 14 hst, 21 hst, dan umur panen. Sedangkan pengaruh pupuk kandang berbeda nyata terhadap jumlah cabang 14 hst, 21 hst, dan umur panen. Pemberian mulsa 4 cm dan pupuk kandang sapi 6 kg/petak menunjukkan hasil terbaik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurahman. (2005). Teknik Pemberian Pupuk Organik dan Mulsa pada Budidaya Mentimun Jepang. Buletin Teknik Pertanian, Juli 2005. 10 (2): 53 - 56.
Adisarwanto, R. (2005). Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di Lahan Sawah Kering Pasang Surut. Penerbit Swadaya.
Adimihardja, A., I. Juarsah, dan U. Kurnia. (2000). Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Pupuk Kandang Terhadap Produktifitas Tanah Ultisols Terdegradasi di Desa Batin, Jambi. Hal 303-319 dalam Prosiding. Seminar Nasional Sumber Daya Tanah, Iklim dan Pupuk. Buku II. Lido-Bogor, 6-8 Des. 1999. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Andrianto, I. (2004). Teknologi Budidaya Intensif Tanaman Kedelai di Lahan Sawah. Jurnal Proyek Penelitian dan Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu 17(1): 1−8
Arsyad, D.M. dan M. Syam. (1998). Kedelai. Sumber Pertumbuhan produksi dan Teknik Budidaya. Edisi Revisi. Puslitbangtan. 30 hlm.
Barus, W. A. (2004). Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang ditumpangsarikan dengan jagung terhadap pengaturan saat tanam dan jarak tanam. Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/15513/1/ Kpt-Des2004-%20(2). Pdf. Diakses tanggal 26 Januari 2017.
Bertham, Y.H. (2002). Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) merill) Terhadap Pemupukan Fosfor dan Kompos Jerami Pada Tanah Ultisol”. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia Vol.4 No.2 Hal: 78-83.
Fuad, T. (2013). Pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) berdasarkan variasi mulsa dan jarak tanam. kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIIP/article/download/2468/2447. Diakses pada 26 Januari 2017.
Hidayat, O. (1985). Morfologi Tanaman Kedelai pada Lahan Kering. Badan Penelitian dan Perkembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Perkembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Irwan, W.A. (2006). Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Universitas Padjajaran: Jatinangor
Lakitan, B. (1995). Hortikultura I, Teori Budidaya dan Pasca Panen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Musnawar, E.I. (2005). Pupuk Orga-nik Cair dan Padat, Pembuatan dan Cara Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Musnawar, E. I. (2003). Pupuk organic padat : pembuatan dan aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Edisi IV. Bandung: ITB.
Soeprapto. (2002). Cara Bercocok Tanam Kedelai. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sumarno. (1987). Kedelai dan Cara Budidaya. Bogor: Yasaguna Bogor.
Suprapto. (1997). Bertanam Kedelai. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Tamaluddin. (1993). Peranan Mulsa dalam Mencegah Degradasi Lahan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v19i2.4788
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.