Teknik Pengukuran Kayu Gelondongan Untuk Menghasilkan Volume Optimal
Abstract
Pengukuran dan pengujian kayu bulat merupakan salah satu kunci utama didalam kegiatan pengusahaan hutan yang menjadi penentu penetapan besarnya pungutan dan devisa negara dari sektor kehutanan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta informasi metode atau cara pengukuran diameter kayu Bulat yang efektif dan efisien didalam penetapan besarnya volume kayu bulat dan dapat mengetahui metode atau cara pengukuran diameter kayu bulat mana yang mendekati ukuran sebenarnya.
Pemilihan sampel kayu bulat yang akan dijadikan objek penelitian dilakukan langsung di TPK dengan jumlah sebanyak 50 batang, yang ukuran ditetapkan seragam yaitu panjang 8 meter dengan diameter antara 40-60 Cm. Untuk mengetahui metode pengukuran diameter yang terbaik maka dipilih 3(tiga) metode pengukuran sebagai pendekatan, yaitu pada diameter bontos terpanjang dan terpendek, terpendek dan tegak lurusnya serta terpanjang dan tegak lurusnya, kemudian pengukuran secara manual sebagai kontrol.
Sesuai hasil penelitian maka diperoleh kenyataan bahwa hasil pengukuran/ perhitungan luas bontos secara manual (kontrol) diperoleh rata-rata perhitungan volume sebesar 1,71 m3, sedangkan pengukuran/perhitungan dengan menggunakan ketiga metode diperoleh hasilo sebagai berikut: (1) metode terpanjang dan terpendek 1,76 m3, terpendek dan tegak lurus terpendek 1,72 m3 serta terpanjang dan tegak lurus terpanjang sebesar 1,79 m3.
Dari hasil uji perbandingan dengan metode uji t, yaitu membandingkan volume yang diperoleh dari hasil pengukuran luas bontos dengan cara manual (kontrol) dengan volume yang diperoleh dari hasil pengukuran luas permukaan bontos yang diperoleh dengan metode terpanjang dan terpendek, serta terpanjang dan tegak lurus terpanjang menunjukkan perbedaan yang signifikan, sedangkan jika dibandingkan dengan metode pengukuran diameter terpendek dan tegak lurus terpendek hasilnya adalah berbeda tidak signifikan.
Dengan demikian maka metode pengukuran diameter untuk menentukan volume kayu bulat yang paling mendekati nilai yang sebenarnya adalah metode pengukuran diameter pada jarak terpendek dan tegak lurus jarak terpendek.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Pertanian. (1970). Peraturan Pengukuran dan Tabel Isi Kayu Bulat Rimba. Direktorat Jenderal Kehutanan. Departemen Pertanian. Jakarta.
Departemen Pertanian. (1975). Peraturan Pengukuran dan Tabel Isi Kayu Bulat Rimba. Direktorat Jenderal Kehutanan. Departemen Pertanian. Jakarta.
Departemen Kehutanan. (1990). Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan (SK. No.650/Kpts-11190) Menteri Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Departemen Kehutanan. (1992). Petunjuk Teknis Tata Usaha Kayu (SK.No.230/Kpts/Tib-IV/1992). Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan. (1999). Tata Usaha Hasil Hutan (SK. No.31 6/Kpts-III 1999) Menteri Kehutanan dan Perkebunan Jakarta. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta.
Departemen Kehutanan. (2003a). Penatausahaan Hasil Hutan (SK. No. l26/Kpts-II/2003) Menteri Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Departemen Kehutanan. (2003b). Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan (SK No. 87/Kpts-II/2003) Menteri Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Departemen Kehutanan. (2004). Metoda Pengukuran dan Tabel Isi Kayu Bulat Rimba. Indonesia. Direktorat Jenderal Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta.
Matangaran, J. R., Partiani, T., & Purnamasari, D. R. (2013). Faktor eksploitasi dan kuantifikasi limbah kayu dalam rangka peningkatan efisiensi pemanenan hutan alam. Jurnal Bumi Lestari, 13(2), 384-393.
Nitihardjo. (1977). Dasar-dasar Penetapan Isi Kayu Bulat. Direktorat Jenderal Kehutanan, Jakarta. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (1985). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.28 Tahun 1985, Tentang Perlindungan Hutan. Jakarta.
Rachmat, R. (2015). Pengolahan citra untuk mengukur diameter terkecil kayu guna mengatasi rugi akibat kesalahan pengukuran pada industri kayu (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Robert G. D. Steel dan James H. Torrie. (1995). Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Standar Nasional Indonesia 01-0187. (1987). Peraturan Pengukuran dan Tabel Isi Kayu Bulat Rimba Indonesia. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia 01-0189. (1987). Peraturan Pengujian Kayu Bulat Rimba Indonesia. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia 01-5007.2-2000. (2000). Peraturan Pengukuran dan Tabel Isi Kayu Bulat Rlmba Indonesia. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia 01-5007.3-2000. (2000). Petunjuk Teknis Pengujian Kayu Bulat Rimba. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v19i2.4823
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.