SUHU DAN KELEMBAPAN TANAH PADA POSISI TOPOGRAFI DAN KEDALAMAN TANAH BERBEDA DI TAMAN SEJATI KOTA SAMARINDA

Suci Rahmatika Cahyaningprastiwi, Karyati Karyati, Sri Sarminah

Abstract


Keberadaan taman kota mempunyai fungsi yang sangat penting bagi suatu kota, baik fungsi ekologis, estetika, dan ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik suhu dan kelembapan tanah pada posisi topografi berbeda (puncak, lereng, dan lembah) dan kedalaman tanah berbeda (5 cm, 10 cm, dan 20 cm) di Taman Sejati, Kota Samarinda. Pengukuran suhu dan kelembapan tanah dilakukan pada tiga waktu (pagi hari pukul 07.00-08.00 WITA, siang hari pukul 12.00-13.00 WITA, dan sore hari pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari dengan menggunakan alat Environment meter merk Krisbow KW06-291. Suhu tanah rataan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, dan 20 cm yang terukur di posisi puncak berkisar 27,8-30,0°C, di posisi lereng berkisar 27,6-30,4°C, dan di posisi lembah berkisar 28,6-31,4°C. Sedangkan kelembapan tanah rataan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, dan 20 cm di puncak, lereng, dan lembah masing-masing berkisar 72,8-90,0%, 64,9-89,7%, dan 67,0-88,7%. Perbedaan karakteristik suhu dan kelembapan tanah dipengaruhi oleh posisi topografi dan kedalaman tanah. Informasi karakteristik suhu dan kelembapan tanah bermanfaat untuk pengelolaan vegetasi dan tanah, terutama dalam pemilihan jenis-jenis tanaman yang sesuai pada topografi berbeda di taman kota.

Keywords


Kelembapan tanah, Samarinda, suhu tanah, taman kota

Full Text:

PDF

References


Arnold, J.E. 1999. Soil Moisture. Tersedia di laman http://www.ghcc.msfc.nasa. gov/landprocess/lp_home.html. Diakses tanggal 04 Februari 2017.

Assholihat, N.K., Karyati, Syafrudin, M. 2019. Suhu dan Kelembaban Tanah pada Tiga Penggunaan Lahan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Ulin–J Hut Trop. 3(1): 41-49.

Imansari, N. dan Khadiyanta, P. 2015. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. Ruang. 1(3): 101-110.

Karyati dan Ardianto, S. 2016. Dinamika Suhu Tanah pada Kedalaman Berbeda di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Jurnal Riset Kaltim. 4(1): 1-12.

Karyati, Putri, R.O., Syafrudin, M. 2018. Suhu dan Kelembaban Tanah pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang di PT Adimitra Baratama Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. Agrifor. 17(1): 103-114.

Karyati, Assholihat, N.K., Syafrudin, M. 2019. Iklim Mikro Tiga Penggunaan Lahan Berbeda di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Agrifor. 19(1): 11-22.

Kasperbauer, M.J. 1994. Light and Plant Development. In PlantEnvironment Interactions Wilkinson RE, ed.), pp. 83- 123. New York: Marcel Dekker, Inc.

Lakitan, B. 1997. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lubis, K.S. 2007. Aplikasi Suhu dan Aliran Panas Tanah. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Prentice, I.C. 1992. Climate Change and Long-term Vegetation Dynamics. In Plant Succession: Theory and Prediction (Glenn-Lewin, D.C., Peet, R.K., & Veblen, T.T., eds.), pp. 293-339. London: Chapman & Hall.

Sabaruddin, L. 2012. Agroklimatologi Aspek-aspek Klimatik untuk Sistem Budidaya Tanaman. Bandung: Alfabeta.

Sanger, Y.Y.J., Rogi, J.E.X., Rombang, J. 2016. Pengaruh Tipe Tutupan Lahan Terhadap Iklim Mikro di Kota Bitung. Agri-SosioEkonomi Unsrat. 12(3A): 105-116.

Suyono dan Sudarmadil, 1997. Hidrologi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.




DOI: https://doi.org/10.31293/agrifor.v20i2.5231

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan

link ke situs budidaya tani

 AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan indexing by :

 

situs web mitra usaha tani