POTENSI LIMBAH KOTORAN WALET SEBAGAI PENYEDIA UNSUR HARA MAKRO PADA BIBIT TANAMAN PERKEBUNAN

Siti Mutmainah, Hamidah Hamidah, Asiahwati Asiahwati, Mahdalena Mahdalena, Leonardus Nico

Abstract


Budidaya walet di Kalimantan Timur berkembang semakin pesat, hal ini berdampak pada peningkatan jumlah limbah kotoran walet dalam jumlah yang cukup besar. Limbah kotoran walet yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan. Di sisi lain, sektor pertanian khususnya budidaya kopi Arabika (Coffea arabica L) membutuhkan solusi pupuk organik yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi limbah kotoran walet sebagai pupuk organik dalam mendukung pertumbuhan bibit kopi Arabika (Coffea arabica L). Seiring dengan meningkatnya industri budidaya walet di Kalimantan Timur, limbah kotoran walet yang dihasilkan memerlukan pengelolaan yang tepat agar tidak mencemari lingkungan dan dapat memberikan manfaat ekonomi. Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan dengan empat perlakuan dosis pupuk kotoran walet: K0 (kontrol), K1 (100 g/polybag), K2 (200 g/polybag), dan K3 (300 g/polybag). Hasil laboratorium menunjukkan bahwa kotoran walet mengandung nitrogen tinggi (7,78%), karbon organik (27,53%), dan rasio C/N sangat rendah (3,54), di bawah standar ideal. Bokashi hasil fermentasi menunjukkan peningkatan nitrogen (11,07%) namun rasio C/N menurun menjadi 2,79. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dosis K3 memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kopi Arabika pada 60 dan 90 HST, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun dan diameter batang. Rendahnya rasio C/N diduga menjadi salah satu penyebab terbatasnya efektivitas pupuk terhadap parameter lainnya.   


Keywords


Kotoran Walet, Kopi Arabika, Limbah

Full Text:

PDF

References


Batubara, L. R., Purba, D. W., & Supandi, N. (2022). Respon Pemberian Tepung Cangkang Telur dan Feses Burung Walet terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Pulut (Zea Mays Ceratina L.). Jurnal Agrium, 19(2), 120–130.

Boren, Novia, P., & Badal, B. (2024). Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Walet Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Gueneensis Jacq) di Pre Nursery. Jurnal Research Ilmu Pertanian, 4(1), 1–11. https://doi.org/10.31933/xk7evy14

BPS. (2023). Statistik Indonesia 2023.

Fauzan. (2024, August 7). Koordinasi Data Pengembangan Walet bersama Balai Besar Karantina Kaltim. Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur. https://peternakan.kaltimprov.go.id/artikel/koordinasi-data-pengembangan-walet-bersama-balai-besar-karantina-kaltim

Frederick, L., & Gandha, M. V. (2022). Rumah Collocalia: Sarana Edukasi Pengembangan Budidaya Burung Walet. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 4(1), 193–202.

Hairul, I., Syafrullah, & Hawayanti, E. (2016). Pengaruh Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guneensis Jacq) Belum Menghasilkan. Klorofil : Jurnal Ilmu-Ilmu Agroteknologi, 11(1). https://jurnal.um-palembang.ac.id/klorofil/article/view/218

Handayani, F., Mastur, & Nurbani. (2011). Respon Dua Varietas Kedelai terhadap Penambahan Beberapa Bahan Organik. Prosiding Semiloka Nasional.

Harada, Y., Haga, K., Osada, T., & Koshino, M. (1993). Quality of Compost Produced from Animal Wastes. JARQ, 26(4), 238–246.

Hayati, M. (2018). Perlindungan Hukum bagi Masyarakat terhadap Pencemaran Lingkungan Akibat Budidaya Burung Walet. Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum, 27(1), 38–54.

Mansyur, N. I., Pudjiwati, E. H., & Murtilaksono, A. (2021). Pupuk dan Pemupukan. Syiah Kuala University Press.

Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati, Dan Pembenah Tanah, Pub. L. No. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019, Kementerian

Pertanian (2019).

Putri, T. A. (2024). Pengaruh Pemberian Bokashi Kotoran Sapi terhadap Pertumbuhan Tanaman Kopi Liberika (Coffea liberica W. Bull ex Hiern) di Lahan Gambut [Universitas Jambi]. https://repository.unja.ac.id/64828/

Ramadhan, N. F. (2023). Karakteristik Kompos Campuran Feses Sapi dengan Walet dan Pengaplikasiannya pada Tanaman Sorgum. Univesitas Hasanuddin.

Saleh, W., Haslindah, H., Aqmal, A., & Jumarding, A. (2025). Pemberdayaan Masyarakat Pengelola Sarang Burung Walet Menuju Kemandirian Ekonomi dan Berdaya Saing di Desa Boiya. Celebes Journal of Community Services, 4(1), 40–47.

Sari, A. P., Augustien, N., & Suhardjono, H. (2022). Pengaruh Komposisi Media Tanam Organik dan Dosis Pupuk Guano terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 25(1), 60–78.

Sarjana, T. A., Sarengat, W., Kismiati, S., Mahfudz, L. D., & Shihah, H. D. (2022). Panduan Budidaya Walet. UNDIP Press Semarang.

SNI 7763 (Pupuk Organik Padat) (2024).

Sopiana, S., Hermanto, S. R., & Nur, E. A. (2022). Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Walet terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Liberika (Coffea liberica) di Media Gambut. Journal of Agro Plantation (JAP), 1(2), 74–84.

Sutejo, M. M. (2002). Pupuk dan Cara Pemupukan (Cetakan ke). Rineka Cipta.

Uhai, S., Mahmudin, T., & Dewi, I. C. (2024). Pariwisata Berkelanjutan: Strategi Pengelolaan Destinasi Wisata Ramah Lingkungan Dan Menguntungkan. Penerbit KBM Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.31293/agrifor.v24i2.8884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan

link ke situs budidaya tani

 Creative Commons License
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs web mitra usaha tani