Analisis Pengendalian Manajemen Atas Persediaan Bahan Kimia Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Dan ROP (Reorder Point) Di PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda

Hanindya Yuliani Purwandini

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah pengendalian persediaan bahan kimia Tawas, Kaporit, Soda Ash yang diterapkan oleh PDAM Tirta Kencana Samarinda sudah optimal dalam menekankan biaya produksi, dan untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis terhadap persediaan bahan kimia Tawas, Kaporit, Soda Ash. Metode yang digunakan adalah metode Economic Order Quantity (EOQ), Reorderpoint. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian persediaan bahan kimia Tawas pada PDAM Tirta Kencana belum optimal, hal ini dibuktikan perbandingan bahan kimia Tawas bahwa dengan perhitungan EOQ, dalam setiap kali pemesanan bahan kimia Tawas pada tahun 2014 sebesar 429.568 Kg, frekuensi sebanyak 4,36 kali, ROP sebesar 307.860 Kg, tahun 2015 sebanyak 598.192 Kg, frekuensi 3,62 kali, ROP sebesar 356.580 Kg, tahun 2016 sebanyak 511.183 Kg, frekuensi 4,35 kali, ROP sebesar 366.300 Kg, dan tahun 2017 sebanyak 503.595 Kg frekuensi 4,35 kali, ROP sebesar 412.740 Kg.

      Persediaan bahan kimia Kaporit pada tahun 2014 sebanyak 17.893 Kg, frekuensi sebanyak 2,96 kali, ROP sebesar 4.356 Kg, pada tahun 2015 sebanyak 30.092 Kg, frekuensi 2,41 kali, ROP sebesar 5.982 Kg, tahun 2016 sebanyak 39.508 Kg, frekuensi 3,82 kali, ROP sebesar 24.834 Kg, dan tahun 2017 sebanyak 98.081 Kg, frekuensi 3,19 kali, ROP sebesar 25.770 Kg.

      Persediaan bahan kimia Soda Ash pada tahun 2014 sebanyak 122.635 Kg, frekuensi sebanyak 4,19 kali, ROP sebesar 84.480 Kg, tahun 2015 sebanyak 101.389 Kg, frekuensi 4,82 kali, ROP sebesar 80.460 Kg, tahun 2016 sebanyak 161.242 Kg, frekuensi 4,51 kali, ROP sebesar 119.640 Kg, tahun 2017 sebanyak 236.829 Kg, frekuensi 2,95 kali, ROP sebesar 115.020 Kg. Dengan menggunakan  metode Economic Order Quantity (EOQ), maka Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kencana Samarinda dapat melakukan penghematan biaya pemesan sekaligus menjaga ketersediaan bahan kimia Tawas, Kaporit, dan Soda Ash demi kelangsungan proses produksi.


Keywords


Kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity), pengendalian manajemen, titik pemesanan kembali (Reorder Point), dan persediaan.

Full Text:

PDF

References


Assauri, Sofjan. 1999. Prosedur Penelitian dan Operasi. Jakarta ; BPFE UI.

Heizer,J., Render, B., 2010, Manajemen Operasi, Edisi Kesembilan Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Schroeder Roger.1995. Pengembilan Keputusan Dalam Suatu Fungsi Operasi.

Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Sugiri, Slamet dan Bogat Agus Riyono. 2008. Akuntansi Pengantar 1.

Yogyakarta: STIM.

Supriyono. 1995. Akuntansi Biaya. Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok.BPFE- Yogyakarta.

Widjaja Tunggal, Amin. 1996. Akuntansi manajemen Untuk Usahawan. Jakarta: Rineka Cipta.




DOI: https://doi.org/10.31293/ekm.v8i2.4149

Refbacks

  • There are currently no refbacks.