Subjective Well-Being (SWB): PNS dan Non PNS yang Bersuku Kutai ( Study Indigenous).
Abstract
ABSTRACT
Subjective Well-Being merupakan suatu hal yang penting dalam hidup, karena dengan bahagia setiap orang pasti merasakan kenyamanan. Nilai-nilai budaya yang berbeda mempunyai pengaruh terhadap kognitif, emosi, motivasi dan sistem perilaku individu (Markus dan Kitayama,1991 dalam Boyun Woo, 2009).
Penelitian bertujuan agar peneliti serta pembaca mengetahui Bagaimana perspektif PNS dan Non PNS bersuku Kutai mengenai subjective well- being dan Faktor – Faktor yang mempengaruhi SWB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (study indigenous). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 orang, yaitu PNS dan Non PNS bersuku Kutai. Model sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik snow ball sampling, dengan alat pengumpul data berupa open-ended questionnaire. Hasilnya diketahui bahwa SWB menurut Suku kutai adalah jika mereka memiliki Rasa Puas (34.00%), Nilai Spiritual (33.50%), Kebersaman Keluarga (12.50%), Kesuksesan Pekerjaan (38.00%), Kecukupan Materi (11.00%), Pencapaian/Keinginan (29.50%), Hubungan Sosial (10.00%). Faktor-faktor yang memengaruhi SWB Suku Kutai adalah Faktor Hubungan Sosial, Faktor Kecukupan Materi / Permasalahan Keuangan, Faktor Kesuksesan pekerjaan.
Keywords
References
Anggoro, W.J., & Widiarso, W., (2010). Konstruksi dan Identifikasi Properti Psikometris Instrumen Pengukuran Kebahagiaan Berbasis Pendekatan Indigenous Psychology: Studi Multitrait‐Multimethod. Jurnal Psikologi UGM, Vol 37, 176-188
Anisa & Zulkarnain (2013). Komitment Terhadap Organisasi Ditinjau dari Kesejahteraan Psikologis Pekerja. INSAN Vol. 15 No.1 54-62
Ariati, J. (2010). Subjective well-being (Kesejahteraan Subjektif) dan Kepuasan Kerja pada Staf Pengajar (Dosen) di Lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 117-123.
Apriyanto, D., & Harini, R. (2013). Dampak Kegiatan Pertambangan Batubara Terhadap Kondisi Sosialekonomi Masyarakat Di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Jurnal Bumi Indonesia, 1(3).
Berita Resmi Statistik, BPS Propinsi Kalimantan Timur. (2015). Indeks Kebahagiaan Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) tahun 2014, (No. 12/02/64/XVIII/Th/5-2-2015).
BPS Propinsi Kalimantan Timur. (2015). Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Serta Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, 2014
BPS Propinsi Kalimantan Timur. (2015). Penduduk Menurut Kabupaten/Kota tahun 2012-2014 Hasil Proyeksi
BPS Propinsi Kalimantan Timur. (2015). Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota, 2012 – 2014
BPS. (2011). Kondisi Sosial Ekonomi dan Indikator Penting Kalimantan Timur Edisi Januari 2011. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.
Carr, A., (2004) Positive psychology: The science of happiness and human strengths. New York : Brunner-Routledge
Center For Indigenous & Cultural Psychology. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. 2015
Diener, E. (2009). Subjective well-being. In The science of well-being (pp. 11-58). Springer Netherlands.
Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2009) Subjective Well-Being.
Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal for a national index. American psychologist, 55(1), 34.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective Weil-Being: Three Decades of Progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276-302.
E-Book. W. Paul Vogt,Elaine R. Vogt, Dianne C.Gardner,Lynne M. Haeffele. Selecting the Right Analyses for your Data. Quantitative, Qualitative,and Mixed Methods. The Guilford Press. New York. London. 2014
E-Book. Uichol Kim, Kuo-Shu Yang, Kwang-Kuo Hwang. Indigenous and Cultural Psychology. 2006 Springer. United States of America
Gambaran Umum Kabupaten Kutai Kartanegara. Diakses tgl 03 Mei 2015. http://kabupaten.kutaikartanegara.com
Jumlah PNS Kukar terbanyak di Indonesia. Diakses tgl 03 Mei 2015. http://kaltim.tribunnews.com/2012/02/21
Kim, U., & Berry, J.W. (1993). Indigenous Psychology: Research and Experience
in Cultural Contex. Volume 17, Cross Cultural Research and Methodology Series.
Kim, U., Park, Y. S., & Park, D. (2000). The Challenge of Cross-Cultural Psychology The Role of the Indigenous Psychologies. Journal of Cross-Cultural Psychology, 31(1), 63-75.
Kim, U., & Park, Y. S. (2006). The scientific foundation of indigenous and cultural psychology. In Indigenous and Cultural Psychology (pp. 27-48). Springer US.
Keuangan, B. P. (2013). Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.".
Kompas.com/read/2015/10/01/13433661/Tambang.Batubara.Sumbang.Angka.PHK.Terbesar.di.Kaltim. di akses pada tanggal 26/5/2016
Kaltim.prokal.co/.../241383-badai-phk-menyapu-kaltim. Diakses tgl. 26/5/2016
Mangan Ora Mangan Ngumpul Sebuah Falsafah Hidup Orang Jawa. Diakses tanggal 25 Februari 2015 dari http://vii2u.blogspot.com/2013/05/mangan-ora-mangan-kumpul-sebuah.html
Murti Mujamiasih, Rahmawati Prihastuti & Sugeng Hariyadi. ( 2013 ). Subjective Well-Being (SWB): Studi Indigenous Karyawan Bersuku Jawa. JSIP (2). ISNN 2252-6838
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT REMAJA ROSDAKARYA
Morissan, M.A. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
Ningsih, D. A. (2013). Subjective Well Being Ditinjau dari Faktor Demografi (Status Pernikahan, Jenis Kelamin, Pendapatan). Jurnal Online Psikologi, 1(2).
Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir. Psikologi Positif. Permodelan The High Talenter For The Normal People. 2013
Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. April 2014
Primasari, A., & Yuniarti, K. W. (2012). What make teenagers happy? An exploratory study using indigenous psychology approach. International Journal of Research Studies in Psychology, 1(2)
Rice, T.W., & Steele, B.J.,(2004).Subjective well-being and culture across time and space.Journal of Cross-Cultural Psychology.Vol.35, 633 – 647
Rusbiantoro, (2011). Pengunaan Kata Sapaan Dalam Bahasa Melayu Kutai. Thesis. Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang
Sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara. Diakses tgl 03 Mei 2015. http://kesultanan.kutaikartanegara.com
Sejarah-suku-kutai-di-kalimantan-timur.html, Dia akses tgl 23 Mei 2016
Seligman, M. E. P.,(2005). Authentic Happiness. (diterjemahkan oleh: Eva Yulia Nukman). Bandung: Mizan Media Utama
Sepuluh Serikat Pekerja Melapor Ke Disnaker (2015, Februari). Bontangpost (Online) diakses tanggal 1 Maret 2015 darihttp://www.bontangpost.co.id/2015/02/10-serikat-pekerja-melapor-ke.html
Suku Jawa. Diakses tanggal 3 Maret 2015 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa
Suku Kutai. Diakses tanggal 3 Maret 2015 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kutai
Tsegay, S. M., & Ashraf, M. A. (2015). The influence of senior secondary school teachers on students’ achievement in Gao-Kao. International Journal of Research Studies in Education, 4(4).
Utami, M. S. (2009). Keterlibatan dalam kegiatan dan kesejahteraan subjektif mahasiswa. Jurnal Psikologi, 36(2), 144-163.
Wilayah Kesultanan Kutai kartanegara. Diakses tgl 03 Mei 2015. http://kesultanan.kutaikartanegara.com
Wilayah kabupaten Kutai kartanegara. Diakses tgl 03 Mei 2015. http://kabupaten.kutaikartanegara.com
Wijayanti, H., & Nurwianti, F., (2010). Kekuatan Karakter dan Kebahagian pada Suku Minang.Jurnal Psikologi, Vol. 3, No 2, 114-122
Wahyu Jati Anggoro & Wahyu Widhiarso ( 2010 ). Konstruksi dan Indentifikasi Properti Psikometris Instrumen Pengukuran Kebahagiaan Berbasis Pendekatan Indigenous Psychologis : Studi Multritrait- Multimethod. Jurnal Psikologi. Vol.37.No.2. 176-188
Wiratama Eki. (2014). Kesultanan Kutai Kartanegara: Perkembangan Islam Di Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia. Depok.
Refbacks
- There are currently no refbacks.