PERENCANAAN SALURAN PEMBUANG III JARINGAN IRIGASI KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Abstract
Kegiatan budidaya pertanian baik dalam pengembangan tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, ketersediaan air dan system irigasi merupakan faktor yang sangat strategis dan penting. Tanpa adanya dukungan kedua hal tersebut sekiranya dimensi perencanaan tidak dapat mampu menunjang kegiatan pembangunan dalam arti luas.
Air secara sangat cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan tidak ada sumber penggantinya dari jumlah yang sedikit yang mungkin dapat dimanfaatkan tersebut, manusia masih menghadapi permasalahan yang amat mendasar. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air. Pada musim hujan, beberapa bagian dunia mengalami kelimpahan air yang luar biasa besar dibandingkan dengan bagian lain sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang ditimbulkannya.
Pada musim kering, kekurangan air dan kekeringan menjadi bencana yang mengerikan di beberapa bagian dunia lainnya yang mengakibatkan terjadinya bencana kelaparan dan kematian.
Pemerintah Indonesia terus menggalakkan program swasembada beras dan guna mendukung misi pemantapan swasembada beras nasional, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kalimantan Timur dan penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara, pemerintah telah melakukan upaya Pembinaan dan Perencanaan Irigasi antara lain melalui program pemeliharaan atau pemanfaatan, rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi dan pemanfaatan jaringan tata air.
Program tersebut selain diarahkan untuk menunjang misi pemantapan swasembada beras juga diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
Kegiatan Pengembangan Irigasi untuk menunjang usaha pertanian merupakan salah satu upaya pengembangan system irigasi untuk usaha pertanian, baik untuk usaha tani tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, maka diperlukannya kegiatan perencanaan irigasi yang terpadu dengan dimulai dengan inventarisir potensi pertanian dan lahan pertanian yang akan dialiri jaringan irigasi.
Jaringan Irigasi Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara yang mempunyai potensi daerah irigasi persawahan belum direncanakan secara teknis, termasuk saluran pembuangnya yang terdiri dari tiga saluran pembuang, sehingga perlu dilakukan desain teknis irigasi agar mampu meningkatkan produksi pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kondisi Jaringan Irigasi Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lahan sawah beririgasi, namun karena suplai air yang tidak berjalan sesuai rencana sehingga kegiatanFull Text:
docRefbacks
- There are currently no refbacks.
VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012