PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN TULANGAN ROTAN DAN TULANGAN BESI POLOS

MUHAMMAD ANDI FEBRIANTO

Abstract


Beton yaitu suatu campuran yang berisi pasir, krikil/ batu pecah/ agregat lain yang dicampurkan menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk suatu masa yang sangat mirip seperti batu. dapat digunakan untuk membuat pondasi, balok, plat cangkang, plat lantai.

Dalam industri konstruksi, beton bertulangan baja merupakan bahan konstruksi yang sering digunakan pada struktur bangunan, dimana kuat tekan pada beton dan kuat tarik pada baja merupakan kombinasi yang saling melengkapi. Namun penggunaan baja sebagai tulangan masih menimbulkan beberapa kendala diantaranya harga yang semakin tinggi dan merupakan produk hasil tambang yang tidak dapat diperbaharui dan suatu saat akan habis. Untuk mengatasi kendala tersebut rotan dipilih sebagai alternatif pengganti tulangan baja, dimana rotan merupakan produk alam yang dapat diperbaharui, diperoleh dengan mudah, murah, dan memiliki nilai elastis yang tinggi.

Rotan Sega merupakan jenis pokok dalam kategori pokok rotan. Antar spesies yang dikenal sebagai rotan adalah Calamus caesius blume, Calamus optimus becc, Calamus axillaris Becc (Rotan sega air), Calamus speciosissimus (Rotan sega badak), dan Calamus palustirs griff (Rotan sega beruang). Rotan sega badak memiliki batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2–5 cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. serta memiliki nilai elastis yang tinggi

Sumber daya alam Kalimantan Timur memiliki kekayaan alam yang melimpah dan berpotensi besar untuk diangkat menjadi produk komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, dari sektor perkebunan yang telah dimanfaatkan seluas 162.146 hektare. Sementara itu, rotan dari Kutai Barat memberikan sumbangan sebesar 18 persen dari total kebutuhan nasional yang sebesar 3500.00 ton.

Kuat lentur adalah nilai tegangan tarik yang dihasilkan dari momen lentur dibagi dengan momen penahan penampang balok uji. Kemampuan balok beton yang diletakan pada dua perletakan


 

 

 

untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu sumbu uji, yang diberikan kepadanya, sampai benda uji patah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa masalah yang kemudian difokuskan pada Bagaimana sifat balok pada beton tulangan rotan dan tulangan besi polos yang menggunakan bahan material lokal Kalimantan Timur dan Bagaimana perilaku lentur pada balok beton dengan menggunakan tulangan rotan dan tulangan besi polos.

Adapun tujuan dari penelitan ini, adalah Untuk mengetahui seberapa jauh perbandingan antara tulangan rotan dan tulangan besi polos, Untuk dapat mengetahui apakah materil lokal Kalimantan Timur dapat digunakam untuk standar penggunaan nya di lapangan, Menjadi penelitian awal yang menggunakan material lokal dengan balok tulangan rotan dan balok tulangan besi polos, dan Untuk menjadi material alternatif di Kalimantan Timur agar tidak terfokus pada material satu saja.

Untuk membatasi luasnya ruang lingkup pembahasan dalam suatu penelitian, maka dalam penelitian ini lebih difokuskan dengan Melakukan pengujian material dengan metode SNI 03-2847- 2002 Standar Nasional Indonesia, Melakukan uji tarik pada rotan dan besi polos dengan metode SNI 03- 3399-1994 (Setandar Nasional Indonesia), Membuat sampel uji balok tulangan sebanyak 48 sampel sesuai kombinasi campuran yang menggunakan metode perbandingan 1:2:3, Melakukan uji lentur dengan menggunakan mesin Hydraulic Concrete Beam Testing Machine Test, dan Menghitung hasil uji sesuai SNI – 4431 2011 BSN (Badan Standarisasi Nasional).


Keywords


Reinforced, Local Ingredients, Strong Bending.

Full Text:

doc

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012