STUDI PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN NAASRA 1987 PADA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA BONTANG

MUHAMMAD IBRAHIM

Abstract


Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas pelat (slab) beton semen yang terletak langsung diatas tanah dasar, atau diatas lapisan material granuler (subbase) yang berada diatas tanah dasar (subgrade). Perkerasan kaku menyebarkan beban ke area yang lebih luas ke tanah dasar, sehingga bagian terbesar dari kekuatan struktur perkerasan diberikan oleh pelat betonnya sendiri. Perkerasan beton dapat berupa pelat beton tanpa tulangan, diberi sedikit tulangan, diberi tulangan secara kontinyu, prategang atau beton fiber. Perkerasan kaku akan mengalami defleksi akibat beban lalu-lintas, atau melengkung akibat beda suhu antara bagian atas dan bawah pelat

            Jalan Arief Rahman Hakim Kota Bontang merupakan jalan Provinsi yang menghubungkan antara Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur. Ruas jalan tersebut sebagian sudah di lakukan perkerasan kaku dan sebagian masih memiliki existing jalan beraspal, dengan kondisi sebagian titik terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh beban kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Ditambah lagi curah hujan di daerah Kalimantan Timur cukup tinggi yang menambah faktor kerusakan jalan makin tinggi. Ruas jalan tersebut cukup ramai dilewati oleh kendaraan ukuran sedang. Dengan melihat beban kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut, maka perlu mengadakan perencanaan terhadap tebal perkerasan tersebut.

Pengambilan data dilapangan yaitu data lokasi jalan tersebut, data laju harian rata-rata (LHR) dan dokumentasi. Data–data pendukung lainya, diperoleh dari Instansi terkait. Sedangkan metode perbandingan tebal perkerasan kaku menggunakan metode bina marga 2013 dan metode NAASRA.

Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa analisa tebal perkerasan kaku ( Rigid Pavement ) pada ruas Jalan Arief Rahman Hakim Kota Bontang dengan metode bina marga 2013 yaitu diperoleh tebal pelat beton 26 cm dan  metode NAASRA 1987 yaitu diperoleh tebal pelat beton 19 cm. Berdasarkan hasil perhitungan tebal perkerasan diperoleh perbandingan tingkat efesiensi dimensi tebal perkerasan kaku yaitu nilai perbandingan metode bina marga 1,00 dan metode NAASRA 0,73.


Keywords


perkerasan kaku, metode bina marga 2013, metode NAASRA 1987, tebal perkerasan kaku.

Full Text:

doc

References


Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, 2013. Manual Desain Perkerasan Jalan.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta, 2003, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Pd. T-14-2003.

Rosa Agustaniah,S.T.,M.T., Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, 2015, Diktat Kuliah Perancangan Geometri Jalan Raya.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota.

NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities). 1987. Pavement Design.

Shirley L. Hendarsin, Politeknik Negeri Bandung, 2000. Perencanaan Teknik Jalan Raya.

Sunggono, Penerbit Nova, Bandung, 1995. Buku Teknik Sipil.

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 2004, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012