Analisa Pemanfaatan Agregat Halus Lokal Untuk Campuran Beton Sebagai Perbandingan Agregat Halus Ex. Palu Dengan Bahan Tambah Consol P 102 HE

TRI PUJI TULUS ALMAH TIAN

Abstract


Beton pada umumnya tersusun dari material penyusun utamanya yaitu semen, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan. Tujuan penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan membandingkan kuat tekan beton dengan bahan tambah adiktif dan non adiktif yang dibuat dengan menggunakan metode SNI 03-2847-2013. Untuk mendapatkan kualitas pasir yang baik sebagai campuran beton, maka perlu diketahui karakteristik pasir yang akan digunakan, sehingga dapat ditentukan pasir yang paling baik untuk dimanfaatkan. Bahan material agregat halus ex. Palu, ex. Simpang Pasir ex. Anggana ex. Tenggarong dan agregat kasar ex. Palu untuk mencapai kuat tekan beton fc’ 30 Mpa. Penelitian ini dilakukan di laboratorium PT. Focon Indo Beton dengan penggunaan bahan material tersebut untuk pembuatan sampel beton pada umur 7, 14, dan 28 hari. Dengan menggunakan cara perhitungan mix design dan perhitungan faktor koreksi. Dari hasil penelitian Kuat tekan beton rencana f’c = 30 Mpa pada bahan material agregat halus ex. Palu dan agregat kasar ex. Palu dengan penambahan Consol P 100 HE kuat tekannya lebih besar 5.02%, sedangkan untuk agregat ex. Simpang Pasir dan ex. Palu 6.2 %, agregat ex. Anggaana dan ex. Palu 9.9%, dan agregat ex. Tenggarong dan ex. Palu 6.2%. Melihat hasil tersebut pasir ex. Anggana dapat dijadikan acuan untuk pengganti pasir ex. Palu jika pasir ex. Palu susah didapat.

Keywords


beton, kuat tekan, consol P 100 HE

Full Text:

pdf

References


Trimulyono Ir, MT, Teknologi Beton,

Yogyakarta, 2004.

Tjokrodimulyo, Kardiyono. (1996).

Teknologi Beton. Yogyakarta: Nafiri.

Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan

dan Jalan Tol. Divisi 10 – Struktur Beton.

Sasmoko Adi, Ari, Teknologi Beton,

Diktat Kuliah Fakultas Teknik

Universitas 17 Agustus 1945

Samarinda, 2014.

Sagel. R. Ing, Kole. P. Ing, Ir. Gideon

Kusuma M.Eng, Pedoman

Pengerjaan Beton. Jakarta. 1993.

Standar Nasional Indonesia 03-2834-

, Tata Cara Pembuatan

Rencana Campuran Beton

Normal.

Standar Nasional Indonesia 03-2847-

, Tata Cara Perhitungan

Struktur Beton Untuk Bangunan

Gedung, Bandung 2002.

Standar Nasional Indonesia 03-2847-

, Persyaratan Beton

Struktural Untuk Bangunan

Gedung, BSN 2013.

Standar Nasional Indonesia 1969:2008,

Cara Uji Berat Jenis Dan

Penyerapan Air Agregat Kasar.

Standar Nasional Indonesia 2493:2011,

Tata Cara Pembuatan Dan

Perawatan Benda Uji Beton Di

Laboratorium, BSN 2011.

Utami.,S. Teknologi Beton. Semarang,


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012