ANALISA WAKTU OPTIMAL PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN NAHKODA KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA
Abstract
Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, meidentifikasi hubungan yang harus didahulukan diantara aktivitas, serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas. Tujuan dari studi kasus ini yaitu mengoptimalkan dan mentukan lintasan kritis dengan metode Critical Path Method (CPM) dan Project Evaluation Review Technique (PERT) dan dicari metode mana yang paling optimal penggunaannya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data time schedule yang diperoleh dari PT. Chintaka yang menangani rencana penjadwalan proyek peningkatan Jalan Nahkoda Kecamatan Palaran pada bulan Mei 2015. Dari data tersebut dapat dihitung lintasan kritis dan nilai optimum dengan membuat tahap-tahap penyelesaian yaitu, meyusun daftar rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan proyek, menyusun network. Menyusun kedalam metode matematika, menentukan perhitungan maju dan mundur, serta perhitungan kelonggaran waktu, menentukan lintasan kritis dan nilai optimum. Hasil perhitungan dari manajemen proyek tersebut dengan menggunakan metode CPM mendapatkan lintasan kritis 90 hari. Dengan menggunakan PERT mendapatkan lintasan kritis 65 hari. Hasil perhitungan PT. Chintaka yaitu lintasan kritis sekitar 120 hari. Dengan demikian dengan menggunakan PERT lebih menguntungkan dibandingkan dengan CPM. Hal ini dapat diketahui dari penghematan waktu 55 hari.
Keywords
Manajemen waktu, CPM, PERT, lintasan Kritis.
Full Text:
pdfRefbacks
- There are currently no refbacks.
VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012