ANALISA PERSEDIAAN BAHAN MATERIAL BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) (STUDI KASUS: Pekerjaan Renovasi Gedung Aula Tahap I Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) JL. Cipto Mangunkusumo KM.2 Samarinda Seberang Kalimantan Timur)

DEDI SETIAWAN

Abstract


Persediaan material pada suatu proyek konstruksi merupakan faktor yang sangat penting, mengingat sebagian besar biaya yang dikeluarkan adalah untuk bahan material. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, masalah umum yang sering dihadapi adalah pemesanan material yang jumlahnya berlebihan atau pemesanan material yang terlalu sedikit. Agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih efektif, Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode pengendalian persediaan dengan baik untuk mendapatkan tingkat persediaan yang optimum. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan. Metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu teknik penyelesaian masalah persediaan material. Material yang ditinjau disini yaitu kayu meranti papan 2/20/400, besi beton ulir ø d.19 mm, semen ,pasir, dan kerikil, khususnya pada pekerjaan pondasi peor plat dan struktur lantai 1. Adapun tahap-tahap perhitungan metode EOQ yaitu untuk mengetahui jumlah material yang dipesan, kapan pemesanan harus dilakukan agar mendapatkan biaya yang minimum sehingga tidak terjadi pemborosan material maupun biaya. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode EOQ maka dapat diketahui dengan jelas jumlah material yang harus dipesan, waktu untuk melakukan pemesanan, dan total biaya yang harus dikeluarkan. Dari hasil perhitungan, jumlah pemesanan yang ekonomis untuk kayu meranti papan 2 2/20/400 adalah 420 batang pada frekuensi pemesanan 9 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 1.851.172,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk besi beton ulir ø d.19 mm adalah 113 batang pada frekuensi pemesanan 10 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 2.075.876,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk semen adalah 199 zak pada frekuensi pemesanan 6 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 1.297.657,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk pasir adalah 23 m³ pada frekuensi pemesanan 3 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 674.988,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk kerikil adalah 21 m³ pada frekuensi pemesanan 5 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 918.551,-.

Keywords


Economic Order Quantity, persediaan material, biaya

Full Text:

pdf

References


Rangkuti, Freddy. 1995. Manajemen

Persediaan, Aplikasi di

Bidang Bisnis. Penerbit PT.

Raja Grafindo. Jakarta.

Soeharto, Iman. 1996. Manajemen

proyek – Dari Konseptual

Sampai Operasional.

Istimawan, Dipohusodo, 1995,

Manajemn Proyek &

Konstruksi, Penerbit

Kanisius, Jakarta.

Rampi Yohanis, Renly. 2018.

Pengendalian Biaya

Persediaan Bahan Bangunan

Dengan Metode Economic

Order Quantity, Jurnal,

Jurusan Sipil, Universitas

Sam Ratulangi, Manado.

Sumajow Juliana, Jolan. 2013.

Penentuan Supply Material

Menggunakan Model

Economic Order Quantity

Pada Proyek Konstruksi,

Jurnal, Jurusan Sipil,

Universitas Sam Ratulangi,

Manado.

Mumu Oktavia, Ester. 2012.

Manajemen Pengadaan

Bahan Bangunan Dengan

Metode Economic Order

Quantity, Jurnal, Jurusan

Sipil, Universitas Sam

Ratulangi, Manado.

Data-data Perencanaan pada

Pekerjaan Renovasi Gedung

Aula Tahap I LPMP –

Kaltim. Samarinda. 2018

Data-data Laporan Hasil Pekerjaan

pada Pekerjaan Renovasi

Gedung Aula Tahap I LPMP

– Kaltim. Samarinda. 2018.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph

p/jss/article/view/20729/2040

Diakses 14 Februari 2019.

https://scholar.google.co.id/scholar?h

l=id&as_sdt=0%2C5&q=bab+2+me

tode+economic+order+quantity&bt

nG.

Diakses 20 Februari 2019.

https://scholar.google.co.id/scholar?h

l=id&as_sdt=0%2C5&q=bab+2+per

sediaan+bahan+bangunan+metode

+economic+order+quantity&btnG.

Diakses 21 Februari 2019.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


VOL 1. NOMOR 1. AGUSTUS 2012