Nilai CBR Agregat Laterit Exs.Makroman Dengan Penambahan Tanah Pilihan Sebagai Material Lapis Pondasi Bawah (LPB)

Gatot Santoso, Achmad Munajir

Abstract


From the results of the CBR test, only one variation of the mixture qualifies as a bottom foundation layer material, namely with a 20% soil mixture who’s minimum CBR value is 60%. Furthermore, the test was carried out combined with the hammer aggregate with composition (laterite aggregate 35%, hammer aggregate 50%, soil 15%) obtained a CBR value of 78% with a value of Gs = 2,748 gr / cc, γd max = 1.667 gr / cm3, at Wopt = 17.02%. In the composition (laterite aggregate 25%, hammer aggregate 50%, soil 25%) obtained a CBR value of 96% with a value of Gs = 2.748 gr / cc, γd max = 1.702 gr / cm3, in Wopt = 18.02%. While in the composition (laterite aggregate 20%, hammer aggregate 60%, soil 20%) obtained a CBR value of 88% with a value of Gs = 2.748 gr / cc, γd max = 1,740 gr / cm3, in Wopt = 16.02%. So that the CBR value meets the lower foundation layer material standard, where the minimum CBR standard is 60%.


Dari hasil pengujian CBR hanya satu variasi campuran yang memenuhi syarat sebagai material lapis pondasi bawah yaitu dengan campuran tanah 20% yang nilai CBR minimumnya 60%. Selanjutnya dilakukan pengujian dikombinasikan dengan agregat palu dengan komposisi (agregat laterit 35%, agregat palu 50%, tanah 15%) diperoleh nilai CBR sebesar 78% dengan nilai Gs = 2,748 gr/cc, γd max = 1,667 gr/cm3, pada Wopt = 17,02%. Pada komposisi (agregat laterit 25%, agregat palu 50%, tanah 25%) diperoleh nilai CBR sebesar 96% dengan nilai Gs = 2,748 gr/cc, γd max = 1,702 gr/cm3, pada Wopt = 18,02%. Sedangkan pada komposisi (agregat laterit 20%, agregat palu 60%, tanah 20%) diperoleh nilai CBR sebesar 88% dengan nilai Gs = 2,748 gr/cc, γd max = 1,740 gr/cm3, pada Wopt = 16,02%. Sehingga nilai CBR memenuhi standar material lapis pondasi bawah, dimana standar CBR minimumnya sebesar 60%.


Keywords


Lapis Pondasi Bawah; Agregat; CBR

Full Text:

PDF

References


Achmad, F, 2010, Tinjauan Sifat-Sifat Agregat Untuk Campuran Aspal Panas (Studi Kasus Beberapa quarry di Gorontalo), Jurnal Saintek Vol. 5, No 1, Maret 2010.

Aswar., Agus YP., dan Maulana R, (2012), Kajian Peningkatan Nilai CBR Material Lapis Pondasi Bawah Akibat Penambahan Pasir, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Institut Teknologi Bandung.

Balai Pengujian Mutu Dan Standarisasi Konstruksi. (2012). Laporan Hasil Penelitian. Pengujian Material Lokal Sebagai Bahan Konstruksi Jalan Dan Bangunan di Kabupaten Malinau (tidak dipublikasikan), Samarinda.

Balai Pengujian Dan Peralatan Konstruksi. (2004). Laporan Penelitian. Pengujian Material Lokal Sebagai Bahan Konstruksi Jalan Dan Bangunan.

Departemen Pekerjaan Umum. Petunjuk Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen.

Direktorat Jendral Bina Marga. 1995. Petunjuk Teknis Survey Dan Perencanaan Teknik Jalan Kabupaten. Departemen Pekerjaan Umum.

Kementrian Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga, (2010), Spesifikasi Umum.

SNI 03-2471-1990, Pengujian Analisa Saringan.

SNI 03-2471-1990, Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles.

SNI 03-1969-1990, dan SNI 03-1970-1990, Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus dan Agregat Kasar.

SNI 03-1966-1990, dan SNI 03-1967-1990, Pengujian Batas Plastis dan Pengujian Batas Cair.

SNI 03-1743-1989, Pengujian Kepadatan Berat (modified).

SNI 03-1744-1989, Pengujian CBR Laboratorium.

Sukirman, S. 2010. Beton Aspal Campuran Panas, Bandung




DOI: https://doi.org/10.31293/teknikd.v8i3.6242

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Kurva S : Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil

 

Departemen of Civil Engineering
Faculty of Engineering
University of 17 Agustus 1945 Samarinda
Jl. Ir. H. Juanda No. 80 P 75124 Samarinda, East Kalimantan 75124
Phone : +62541743390