PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI
Abstract
Pengaruh Pupuk Organik Granul Dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) Okulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik granul dan Urea, dan juga untuk menentukan harga dosis yang tepat pupuk organik granul dan urea untuk pertumbuhan yang lebih baik dari bibit karet okulasi.
Penelitian dilakukan dari Maret 2014 sampai Juni 2014 di Desa Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Desain penelitian diterapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 x 3, dan ulangi 4 kali, yang terdiri dari 2 faktor penelitian. Faktor pertama adalah pupuk organik granul (G), terdiri dari tiga tingkatan yaitu: tidak ada aplikasi granul organik pupuk (kontrol) atau (g0), 5 g granul polybag (G1), dan 10 g butiran / polibeg (g2). Faktor kedua adalah urea (N), yang terdiri dari 3 tingkatan, yaitu: tidak ada aplikasi urea (kontrol) atau (n0), 6g urea / polybag (n1), dan 9g urea / polybag (n2).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pupuk organik granul tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap tinggi tanaman pada 2 dan -3 bulan setelah okulasi, jumlah daun pada 3 bulan setelah okulasi, dan diameter bibit pada 2 bulan setelah okulasi. Ini mempengaruhi secara signifikan pada jumlah daun pada 2 bulan setelah okulasi dan bibit diameter 3 bulan setelah okulasi. Ini mempengaruhi sangat signifikan terhadap tinggi tanaman pada 4 bulan, jumlah daun pada 4 bulan dan bibit diameter 4 bulan setelah pencangkokan.
urea treatmentdid tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap tinggi tanaman pada 2-, 3- dan 4- bulan setelah okulasi, jumlah daun pada 2-, 3-, dan 4- bulan setelah okulasi, diameter bibit di 2- dan 3- bulan setelah Grafing, tapi itu mempengaruhi secara signifikan pada diameter bibit pada 4 bulan setelah pencangkokan.
Interaksi antara pupuk organik granul dan pengobatan urea tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman pada 2-, 3- dan 4- bulan setelah okulasi, jumlah daun pada 2- dan 3- bulan setelah okulasi, dan bibit diameter di 2-, 3 - dan 4 bulan setelah okulasi. Tapi itu mempengaruhi secara signifikan pada jumlah daun pada 4 bulan setelah okulasi.
Keywords
References
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Lingga, P dan Marsono. 2009. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mulyani Sutejo, M. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta
Siregar, T dan Suhendry, I. 2013. Budidaya Teknologi Karet. Penebar Swadaya. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.31293/af.v16i1.2596
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 AGRIFOR
AGRIFOR : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.