DUALISME PEMBANGUNAN Studi Kasus : Pembangunan Taman Kota di Jalan Bhayangkara, Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Maraknya pembuatan taman kota di beberapa kota besar di Indonesia, membuat Kota Samarinda juga mulai merencanakan pembangunan taman kota bernama Taman Samarendah, yang terletak di Jalan Bhayangkara. Jalan Bhayangkara sebagai bagian dari Kawasan Bhayangkara –Awang Long memiliki nilai sejarah dan bangunan sebagai landmark Kota Samarinda, salah satunya adalah gedung SMAN 1 Samarinda, SMPN 1 Samarinda dan Lapangan Pemuda yang telah berumur lebih dari 50 tahun. Pada tahun 2011 hingga 2012, kemacetan lalu lintas kerap terjadi di Jalan Bhayangkara sehingga Pemerintah Kota berupaya untuk memindahkan gedung SMAN 1 Samarinda dan SMPN 1 Samarinda serta menggantinya dengan taman kota, dengan maksud sebagai solusi atas kemacetan yang timbul dan menyediakan ruang publik bagi masyarakat. Namun, pembangunan Taman Samarendah dinilai sebagai proyek gagal, karena dianggap telah menghilangkan nilai sejarah kawasan Bhayangkara–Awang Long serta tidak menyelesaikan solusi kemacetan dan justru menimbulkan masalah baru. Metode yang digunakan adalah analisis kuadran dengan menjelaskan hubungan tarik-menarik antara aspek fisik dan non-fisik. Dari hasil analisis dan pembahasan, pembangunan Taman Samarendah yang dinilai gagal dapat diperbaiki dengan meningkatkan kualitas fasilitas yang disediakan. Pembuatan monumen sejarah menjadi sebuah strategi untuk mengenang gedung SMAN 1 Samarinda, SMPN 1 Samarinda dan Lapangan Pemuda serta diperlukan upaya konservasi yang tegas untuk bangunan bersejarah atau landmark di Kawasan Bhayangkara –Awang Long.
Kata Kunci : Dualisme, Konservasi, Samarinda, Taman Kota
Full Text:
PDFReferences
Saksi Lahirnya Pembesar Kaltim. (2015, Desember 14). Retrieved April 1, 2018, from Pro Kalimantan Timur: http://kaltim.prokal.co/read/news/252378-saksi-lahirnya-pembesar-kaltim.html
Indonesia, R. (2010). Indonesia Patent No. 11.
Taman Samarendah Hilangkan Sejarah dan Bisa Sebabkan Banjir, Dianggap Proyek Gagal. (2015, September 16). Retrieved from Pro Kalimantan Timur: http://kaltim.prokal.co/read/news/243937-taman-samarendah-hilangkan-sejarah-dan-bisa-sebabkan-banjir-makanya-dianggap-proyek-gagal
Riwayat Lapangan Pemuda Samarinda. (2015, Januari 7). Retrieved from Samarinda Bahari: https://samarindabahari.wordpress.com/2015/01/07/riwayat-lapangan-pemuda-samarinda/
DOI: https://doi.org/10.31293/ttm.v3i2.6681
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.