PENGENALAN BEBERAPA JENIS MERANTI BERDASARKAN MORFOLOGI DAUN DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN EKOSISTEM HUTAN DIPTEROKARPA (B2P2EHD) SAMARINDA

Deyansion Deo Christy, Ismail Ismail, Heni Emawati, Jumani Jumani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal jenis-jenis meranti yang ada di persemaian Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda melalui morfologi daun.

Penelitian ini ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung pada morfologi daun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi daun dari ke 12 jenis meranti yang telah teridentifikasi yaitu: Shorea smithiana, Shorea balangeran, Shorea selanica, Shorea ovalis, Shorea parfivolia, Shorea seminis, Shorea leprosula, Shorea assamica, Shorea macrophylla, Shorea mecistopterix, Shorea laevis, dan Shorea stenoptera memiliki persamaan daun tunggal, bentuk daun jorong atau bulat/bundar telur, ujung daun meruncing atau luncip, pangkal daun rompang atau membulat, tepi daun rata,tulang daun menyirip dan warna daun hijau. Selain memiliki persamaan hasil identifikasi menunjukan perbedaan dari permukaan daun yaitu: Shorea ovalis, Shorea parvifolia, Shorea seminis, dan Shorea macrophylla memiliki permukaan daun gundul. Shorea selanica, Shorea assamica, Shorea mecistopterix dan Shorea stenoptera memiliki permukaan daun licin. Shorea balangeran memiliki permukaan daun mengkilap. Shorea smithiana memiliki permukaan daun berbulu halus. Shorea leprosula memiliki permukaan daun bersisik. Shorea laevis memiliki permukaan daun licin mengkilap.


Keywords


Jenis meranti, Morfologi daun, Pengenalan jenis meranti

Full Text:

PDF

References


Arief, F. (2004). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Atmoko, T. (2009). Potensi Regenerasi Dan Penyebaran Shorea balangeran (Korth.) Burck Di Sumber Benih Saka Kajang, Kalimantan Tengah. Balikpapan: Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classifcation of Flowering Plants, New York, Columbia university Press,477.

Hasnah, T. M. (2014). Keragaman Genetik Meranti (Shorea leprosula MIQ.) Asal Kalimantan Dengan Analisis Isozim. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3. Yay. Jakarta: Sarana Wana Jaya. Hal. 1422-1423.

Indriyanto. (2012). Dendrologi: Suatu Teori & Praktik Menyidik Pohon. Lampung: Lembaga Penelitian Universitas Lampung.

Jain,V.K., (2004). Fundamentals of Plant Physiologi. S. Chand & Company LTD. Ram Nagar, New Delhi-110055, p170-227.

Larcher, W. (1995). Physiological Plant Ecology Ecophysiology and Stress Physiology of Functional Groups. Thirdt Edition. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Printed in Berlin,506 p.

Latifa, R. (2015). Karakter Morfologi Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan Hutan Kota Di Kota Malang. Malang: Jurusan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang.

Maharani, R. Handayani, P. Hardajana, A. K. (2013). Panduan Identifikasi Jenis Pohon Tengkawang. Samarinda: Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Badan Penilitian Dipterokarpa Dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan Dan ITTO Project PD 586/10 Rev.1 (F).

Manya. (2017). Inventarisasi Serangan Hama Anakan Meranti Merah (Shorea Selanica) di Lokasi CIMTROP Universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah. Palangkaraya: Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Palangka Raya.

Newman. M.F., Burges, P.F., Whitemore, T.C. (1999). Pedoman Identifikasi Pohon Pohon Dipterocarpaceae Pulau Kalimantan . Prosea Indonesia.Bogor.

Nugroho, L.H., Purnomo dan I. Sumardi. (2006). Struktur & Perkembangan Tumbuhan.

Rosanti, D. (2013). Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga

Rudjiman and Dwi T. Andriyanti. (2002). Identification Manual of Shorea spp. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Soerianegara, I and R.H.M.J. Lemmens.(1994). Plant Resources Of South-East Asia N 5(1). Timber Trees: Major Commercial Timbers. Bogor-Indonesia.

Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). (2002). Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 415-438

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanty, F. H., & Cahyono, D. D. N. (2020). Karakteristik Biometrik Jenis Shorea Spp Penghasil Tengkawang Dalam Ekosistem Hutan Alam. In Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) (Vol. 3, No. 1). https://doi.org/10.32734/anr.v3i1.838

Tjitrosoepomo, G., (1990). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.31293/jakt.v1i2.7005

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika

JAKT ISSN ONLINE April 2023 : 2986-3503

link ke situs budidaya tani

Creative Commons Licensesitus web mitra usaha tani
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.132