PENGARUH JENIS DAN DOSIS EKSTRAK PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) VARIETAS F-1 BARA

Fernandes El Wimpi, Akas Pinaringan Sujalu

Abstract


Tujuan penelitian adalah : (1) untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas F-1 Bara, dan (2) untuk menemukan jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah 

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2020 sampai Juni 2020 terhitung sejak persiapan media tanam hingga pengambilan data terakhir (panen kelima) di Desa Linggang Bigung Baru, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 4 yang diulang sebanyak 5 kali.  Faktor pertama adalah jenis ekstrak pupuk hayati (J) terdiri atas 3 taraf yaitu : ekstrak buah nanas (j0),  ekstrak buah pepaya (j1), dan kombinasi ekstrak buah nanas dan pepaya j2).  Faktor kedua adalah dosis pupuk hayati (D) terdiri atas 4 taraf yaitu :  tanpa ekstrak pupuk hayati (d0) 100 ml tanaman-1 atau 3.333 liter ha-1 (d1),  200 ml tanaman-1 atau 6.666 liter ha-1 (d2), dan 300 ml tanaman-1 atau 9.999 liter ha-1 (d3).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) perlakuan jenis ekstrak pupuk hayati berpengaruh nyata dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 45 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman.   Perlakuan kombinasi ekstrak buah nenas dan buah pepaya (j3) menghasilkan berat buah yang paling tinggi, yaitu 265,35 g tanaman-1, dan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan ekstrak buah nenas (j1), yaitu 254,10 g tanaman-1; (2) perlakuan dosis ekstrak pupuk hayati berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman.  Perlakuan 300 ml tanaman-1 (d3) menghasilkan berat buah yang paling tinggi, yaitu 286,00 g tanaman-1, dan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa ekstrak pupuk hayati (d0), yaitu 236,47 g tanaman-1; dan (3 Interaksi antara jenis dan dosis ekstrak pupuk hayati berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 45 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 hari setelah tanam.


Keywords


Pupuk hayati, Tanaman cabai rawit, Pertumbuhan cabai rawit

References


Andayani, La Sarido. 2013. Uji Empat Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Keriting. Jurnal AGRIFOR, Vol XII No 1 Maret 2013. Halaman 22.

Anggraini, D.,dan Widowati, H. 2015. Perbandingan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum, L.) Antara Yang Menggunakan Media Tanam Sekam Bakar Kompos Dengan Sekam Bakar Pupuk Kandang Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA. BIOEDUKASI, 4(2).

Anonim. 2011. Tim Bina Karya Tani. Pedoman Bertanam Cabai. Yrama Widya, Bandung.

Arrasid, H. 2018. Pengaruh Suhu Tinggi Terhadap Morfologi dan Fisiologi Beberapa Genotipe Cabai Merah (Capsicum annuum L.) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Cahyono, B. 2003. Cabai Rawit. Kanisius. Yogyakarta.

Darjanto dan Siti Satifah. 2002. Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta.

Deptan. 2011, Hasil Pencarian Berdasarkan Komoditi Hortikultura, http://cybex.deptan.go.id/lokalita/budidaya-cabe-rawit-0, diakses pada tanggal 17-01-2020.

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Preosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian (Terjemahan Endang Syamsuddin dan J.S. Baharsjah). UI Press, Jakarta.

Lingga, P. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mulyani Sutejo, M. dan A.G. Kartasapoetara. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan . Bina Aksara, Jakarta.

Munawar, A. 2011. Kesuburan tanah dan Nutrisi Tanaman, IPB Press, Bogor.

Nasukha, F. N. 2018. Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Aplikasi Pupuk Hayati (Bio Max Grow) Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum).

Pijoto, S. 2003. Benih Cabai. Yogyakarta : Kanisius. Yogyakarta.

Prajnanta, F., 2011. Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai. Penebar Swadaya, Jakarta.

Prihmantoro, H. 1999. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rozali, A. M. E. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Baglog Jamur dan Aplikasi Pupuk Hayati Pada Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.).

Rukmana, R., 2004. Usaha Tani Cabai Rawit. Kanisius, Yogyakarta.

Setiadi, 2005. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Steel, R.G..D dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tjahjadi, N. 2002. Bertanam Cabai. Kanisius, Yogyakarta.

Warisno, dan K. Dahana. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wijayakusuma, H., Dalimartha, S., Wirian, A. S. 1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid I Pustaka Kartini. Jakarta.

Wiryanta, W. T. Bernardinus. 2005. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Yitnosumarto, S. 1991. Percobaan : Perancangan, Analisis dan Interpretasinya. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ziladi, A. R. 2019. Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Aplikasi Pupuk Hayati Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum).




DOI: https://doi.org/10.31293/jakt.v2i2.7451

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika

JAKT ISSN ONLINE April 2023 : 2986-3503

link ke situs budidaya tani

Creative Commons Licensesitus web mitra usaha tani
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.132