Responsive Governance Pemerintah Daerah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur
Abstract
Penelitianinibertujuanini untukResponsiveGovernance Pemerintah Daerah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur.Metodepenelitian yang digunakanyaitupendekatankualitatifdengantipe penelitian fenomenologi denganmelakukanpengumpulanyangdiperolehmelaluiteknikobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data meliputireduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan.Hasil penelitianmenunjukkanbahwapada dimensi ko-eksistensi terjadi kesatuan arah pelaksanaan program secara terstruktur pada setiap tingkatan mulai pusat hingga kecamatan dan keterlibatan penting peran pendamping PKH Kemudian dari dimensi Tradisi atau Budaya menunjukkan permasalahan yang menjadi kendala yaitu adanya sikap acuh dari masyarakat yang tidak melaporkan kondisi yang sesungguhnya bisa jadi dia sudah tidak layak menerima bantuan namun dibiarkan saja, selain itu masyarakat yang semestinya dapat menerima bantuan cenderung mengabaikan persyaratan untuk memperoleh bantuan menunggu sepenuhnya arahan pendamping. Terlihat kurangnya totalitas pendamping dalam melakukan pekerjaanya. Selanjutnya pada dimensi Basis Kekuasaan menunjukkan pelaksanaan program PKH melibatkan SDM dari berbagai komponen pemerintahan mulai dari tingkat pusat sampai daerah Pemerintah merespon jika ada laporan penyalahgunaan dana PKH yang masuk ke Dinas Sosial seperti ada yang tidak layak menerima/tidak masuk dalam golongan keluarga miskin ini pemerintah akan melakukan evaluasi dan jika dugaan ada dugaan penyalagunaannya yang terbukti maka akan ditindaklanjuti ke pihak berwajib. Pendamping ini dimonitoring kinerjanya dan berwajiban memberikan laporan kerja mereka. Kemudian respon pemerintah terhadap kinerja pendamping yang tidak efektif maka akan dievaluasi dan tetap dimonitoring serta dibantu dengan peningkatan pelatihan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek). Kemudian hasil penelitian pada dimensi opini publik menunjukkan terdapat respon positif masyarakat berupa pemanfaatan program PKH bagi kehidupan mereka namun terdapat dugaan negatif masyarakat terhadap pemerataan pemberian bantuan PKH.
Keywords
Full Text:
docReferences
Arikunto, S. (2002). Metode penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bawono, I. R. (2007). Manajemen Stratejik Sektor Publik: Langkah Tepat Menuju Good Governance. Dosen Fakultas Ekonomi UNSOED Purwokerto.
Bekkers, V. J. J. M., Tummers, L. G., Stuijfzand, B. G., & Voorberg, W. (2013). Social innovation in the public sector: an integrative framework. LIPSE Working articles, (1).
Departemen Sosial, R. I. (2013). Buku Kerja Pendamping PKH. Jakarta: Tim Penyusun Pedoman Umum PKH Lintas Kementerian dan Lembaga.
Ekardo, A., Firdaus, F., & Elfemi, N. (2014). Efektifitas Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam upaya Pengentasan Kemiskinan di Nagari Lagan Hilir, Kab. Pesisir Selatan. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 3(1), 1-9.
Hadi, K. (2016). Korupsi Birokrasi Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah. Jurnal Penelitian Politik, 7(1), 20.
Hadjon, P. M. (2010). Hukum Administrasi Sebagai Instrumen Hukum untuk Mewujudkan Good Governance. [4] KERTHA PATRIKA, 34(2).
Harahab, R. (2016). Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik Di Kantor Camat Long Mesangat Kabupaten Kutai Timur. eJournal Ilmu Pemerintahan, Vol. 4, No. 4. Hlm. 1-11.
Sumaryadi, I. N. (2010). Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra Utama.
Laksana, N. S. (2013). Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa dalam Program Desa Siaga Di Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal kebijakan dan manajemen publik, 1(1).
Muchlas, dkk. (2018). Responsive Governance Through Smart City Application in City of Makassar. Saudi Journal of Business and Management Studies (SJBMS), Vol. 3, No.12.
Nawawi, Z. 2013 Manajemen Pemerintahan. Jakarta : Raja Grafindo.
Pradikta, E. P. (2013). Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Kesehatan di Desa Pulo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Publika, 1(3).
Rindermann, H., Kodila-Tedika, O., & Christainsen, G. (2015). Cognitive capital, good governance, and the wealth of nations. Intelligence, 51, 98-108.
Rosyada, D. (2003). Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenada Media.
Rozi, A. (2011). Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Fokus, 1(2), 49-80.
Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang Baik). Bandung: Refika Aditama.
Speer, J. (2012). Participatory governance reform: a good strategy for increasing government responsiveness and improving public services?. World development, 40(12), 2379-2398.
Sumaryadi, I N. 2010. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra Utama.
Syamsir, N. (2014). Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Pendidikan di Kecamatan Tamalate Kota Makasar. Skrisi Online. http://repository. unhas. ac. id//bitstream/handle/1234, 56789, 8851.
Tomuka, S. (2013). Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik Di Kecamatan Girian Kota Bitung (Studi Tentang Pelayanan Akte Jual Beli). Jurnal eksekutif, 2(1).
United Nations, (2015). Responsive and Accountable Public Governance. New York: Department Of Economic And Social Affairs, United Nations.
Utomo, D. (2014). Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Rumah Tangga Miskin (Studi Pada Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri). Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 29-34.
Zufri, Oktiano Regian. 2014. Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kabupaten Jombang (Studi Deskriptif Pada Suku Dinas Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur) Universitas Jember.
Refbacks
- There are currently no refbacks.