EMOTIONAL INDICATORS PENYANDANG AUTIS DI SURABAYA

Puri Aquarisnawati, Wiwik Sulistiani

Abstract


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis emotional indicators penyandang autis di Surabaya. Autis merupakan salah satu kelompok gangguan perkembangan neurobiologis pada anak-anak dan tergolong gangguan perkembangan yang berat, pervasif, dan berjangka panjang, yang dapat mempengaruhi beberapa aspek perkembangan. Gangguan emosi yang muncul sebagai gangguan penyerta pada penyandang autis, dapat membuat terhambatnya aspek perkembangan yang lain, yaitu kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku penyandang autis. Jenis gangguan emosi dapat diketahui melalui identifikasi emotional indicators melalui instrumen tes Bender Gestalt. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan teknik jenuh, dimana peneliti menggunakan seluruh populasi yang ada di salah satu lembaga autism di Surabaya, sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan data menggunakan tes Bender Gestalt yang diadministrasikan secara individual. Metode analisa data menggunakan pedoman Bender skoring system dengan fokus analisis adalah pada skoring emotional indicators. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emotional indicators yang teridentifikasi dominan ditemukan pada penyandang autis antara lain dashes subtitute for circle, wavy lines, careless overwork, confused order, small size, dan large size.


Full Text:

PDF

References


APA. (2000). DSM V-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV Text Revision). Washington, DC: American Psychiantric Association Press.

Bender, Lauretta. (1938). A Visual motor Gestalt Test And Its Clinical Use. New York: The American Orthopsychiatric Association.

Greenspan, S. I., & Wieder, S. (2006). Engaging autism: Using the floortime approach to help children relate, communicate, and think. Da Capo Press.

Groth-Marnat, G. (2010). Hanbook of Psychological Assessment – Edisi 5. (Terj. Helly P.S & Sri Mulyantini S). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Handojo, Y. (2004). Autism Petunjuk Praktis dan Pedoman Praktis Untuk Mengajar Anak Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta : Buana Ilmu Popular Kelompok Gramedia.

Heward, W.L. (2003). Exceptional Children An Introduction to Special Education. New Jersey: Merrill, Prentice Hall.

Koppitz, EM. (1963). The Bender Gestalt Test for Young Children, Volume I, Research and Application. New York : Grune & Stratton, Inc.

Koppitz, EM. (1975). The Bender Gestalt Test for Young Children, Volume II, Research and Application. New York : Grune & Stratton, Inc.

Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid I. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Kampus Baru UI, Depok.

Maryanti, NCW. (2012). Pengaruh terapi ABA (Applied Behavior Analysis) dalam meningkatkan kemampuan bahasa pada anak autisme di yayasan pembinaan anak cacat (CPAC) Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Partosuwido, Sri Rahayu dan Nida Ul Hasanat. (1999). Penggunaan Tes Bender Gestalt Untuk Deteksi Terhadap Gangguan Emosi. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Puspaningrum, C. (2010). Landasan konseptual perencanaan dan perancanan pusat terapi ank autis di Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Jakarta: Alfabet

Suryabrata, S. (1989). Metodologi Penelitian. Jakarta : CV. Rajawali Press.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2013). Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Banten. Universitas Terbuka




DOI: https://doi.org/10.31293/mv.v6i1.6496

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY :

Creative Commons License
Motiva: Jurnal Psikologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.