KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL GURU SMA / SMK DI JAWA TENGAH SAAT PANDEMI COVID-19

Putri Megawati, Citra Hanwaring Puri, Maria Rini Indriarti, Adriesti Herdaetha, Setyowati Raharjo, Dedy Ariwidiyanto, Muhammad Arif Wicaksono, Imas Rizky Novitasari

Abstract


Pandemi covid-19 berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan, baik aspek kesehatan, perekonomian dan pendidikan. Pada aspek pendidikan menyebabkan proses pembelajaran terpaksa dilakukan secara Daring. Kenyataannya pembelajaran Daring memiliki kendala, seperti koneksi internet sulit, Guru sulit mengontrol siswa, siswa tidak bisa fokus mengikuti pembelajaran, dan tidak semua siswa memiliki alat Daring. Kondisi demikian tentu sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mental emosional para guru. Peneliti tertarik untuk mengetahui kesehatan mental guru pada masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei terhadap 4015 Guru SMA/SMK di wilayah Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen menggunakan SRQ-20 yang disebar dalam bentuk formulir google. Teknik analisis data menggunakan analisis diskriptif dan uji beda. Dari 4.105 responden, terdapat 5% atau 205 responden yang mengalami gangguan. Gejala terbanyak yang dilaporkan adalah mudah lelah, sakit kepala, gangguan pencernaan, tidak enak di perut, tidur tidak nyenyak, dan cemas, tegang atau khawatir. Selain itu ada perbedaan yang signifikan kesehatan mental emosional antara guru PNS dan nonPNS (p<0,005), serta antara guru di sekolah Negeri dan guru di sekolah Swasta (p<0,005). Sementara itu tidak ada perbedaan yang signifikan kesehatan mental emosional antara guru laki-laki dan perempuan (p>0,005), serta antara guru usia 20-39 dan guru usia 40-60 (p>0,005). Sebaiknya dilakukan intervensi psikologis berupa konseling terhadap 205 guru yang mengalami gangguan kesehatan mental emosional dan memperkuat sistem support system di sekolah


Full Text:

PDF

References


Bayu, D.J. (2020). Kesiapan guru memulai pembelajaran tatap muka. Diakses pada 25 Mei 2021 DARI Website: https://katadata.co.id/muhammadridhoi/analisisdata/5te2d097b615a/kesiapan-guru-memulai-pembelajaran-tatap-muka.

Berasategi, N & Idoiaga, N. (2020). The psychological state of teachers during the covid=19 crisis: the challenge of returning to face-to-face teaching. Frontiers in Psychology. Vol 1. Doi : 10.3389/fpsyg.2020.6220718.

Bogaert, I., Martelaer, K. De, Deforche, B., Clarys, P., & Zinzen, E. (2014). Wave propagation in mixture of generalized thermoelastic solids half-space. Journal of Solid Mechanics, Vol 14(534), 1471–2458.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama Wahana Visi Indonesia. (2020). Hasil Survei: Guru Merasa Khawatir Kembali ke Sekolah. Diakses pada 25 Mei 2021 dari Website : https://wahanavisi.org

Hadi, S. (2004). Metodologi research.jilid2. Yogyakarta.: Andi Offset.

Hurlock. E.B. (2009), Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Idaiani, S., Suhardi & Kristanto, A.Y. (2009). Analisis gejala gangguan mental emosional penduduk Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 59 (10).

Joko, B.S. (2020). Kesiapan Sekolah Pasca akan diperbolehkan Pembelajaran Tatap Muka. Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Matsumoto, D., Takeuchi, S.,Andayani, S., Kouznetsova, N.,& Krupp, D. (1998). The contribution of individualism vs. collectivism to crossnational defferences in display rules. Asian Journal of Social Psychology,1

Monks, F.J., Knoers, A.M.P & Haditono, S.R. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.

Nugroho, M.M., Syamsuar, A., Syamsuar, A., Yunaryo, H.M.A., Pramesti, L,A., Nurrudin, M., Darmamulia, M,A., Fasya, R,A., Haniffah, S.H & Gaol,S.I.P.L. (2020). Analisis kesiapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka di indonesia pada tahun 2021. Journal Publicuho. Vol 3(3). DOI: 10.35817/jpu.v3i4.15522.

Pudjiastuti, S.R. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Media Akademi.

Rinaldi, S.F & Mujianto, B. (2017). Metodologi Penelitian dan Statistika. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Santosa, A.B. (2020). Potret pendidikan di tahun pandemi: dampak covid-19 terhadap disparitas pendidikan di Indonesia. CSIS Commentaries DMRU-079-ID.

Santrock, J.W. (2002). Adolescence: Perkembangan Remaja (edisi keenam). Jakarta: Erlangga

Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2021). Peta Sebaran | Satgas Penanganan COVID-19. Diakses pada November 25 Mei 2021 dari Website: https://covid19.go.id/peta-sebaran

Setiyawan, D.P. (2017). Perbedaan Kebahagiaan guru dittinjau dari status guru PNS dan Non PNS (Honorer). Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Piskologi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Triwahyuni, A & Prasetio, C.E.. (2021). Gangguan psikologis dan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa baru. Psikologika. Vol 26(1). Doi : 10.20885/psikologika.vol26.iss1.art3

World Health Organization. (WHO). 1994. A User’s Guide To The Self Reporting Questionnaire. Diakses pada 25 Mei 2021 dari Website : http://whqlibdoc.who.int/hq/1994/WHO_MNH_PSF_94.8.pdf

Webinar kesehatan RSJD Surakarta untuk Guru SMA/SMK Provinsi Jawa Tengah. PTM SIYAAAP!. 14 April 2021.




DOI: https://doi.org/10.31293/mv.v6i1.6609

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY :

Creative Commons License
Motiva: Jurnal Psikologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.