EMOSI REMAJA PANTI ASUHAN SELAMA PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI
Abstract
Abstract. Adolescents in Orphanages have a higher risk of experiencing various negative
emotions, such as: anger, disappointment, hurt feelings, fear, anxiety, etc. The purpose of this
study was to see the quality of the Self-Development Program related to emotional behaviour
in 20 adolescents (aged 15-19 years) in the Orphanage (X), Semarang. Descriptive
qualitative method, using exploratory case studies. Data collection through in-depth
interviews and diaries. Four themes were revealed before the program, namely: anger, hurt
feelings, low self-esteem and lazy to pray. The results of the study revealed five themes,
namely: self-control, forgiveness, change in mindset, self-motivation and spirituality. The
emotions that emerged after the program were gratitude, enthusiasm and hope. Each session
directed participants to recognize various emotions in themselves, tell, assess themselves,
manage feelings, practice talking to themselves, learn to be sensitive to the views of the
environment about themselves. The conclusion of the study is that before the program was
carried out, emotions such as anger, hurt feelings, low self-esteem and laziness to pray were
found. During the program process, five themes emerged, namely: emotional control,
forgiveness, changes in mindset, increased self-motivation and spirituality. After the
program, positive emotions emerged, namely: gratitude, enthusiasm and hope. This study is
useful for orphanage managers and mental health workers, especially adolescents.
Abstrak Remaja di Panti Asuhan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai
emosi negatif, seperti: marah, kecewa, luka hati, takut, cemas dll. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat kualitas dari Program Pengembangan Diri terkait perilaku emosi pada 20
remaja (usia 15-19 thn) di Panti Asuhan (X), Semarang. Metode kualitatif deskriptif,
menggunakan studi kasus eksploratory. Pengambilan data dengan wawancara mendalam dan
buku harian. Terungkap empat tema sebelum program yaitu: marah, luka hati, rendah diri dan
malas berdoa. Hasil penelitian mengungkap lima tema yaitu: pengendalian diri,
pengampunan, perubahan pola pikir, motivasi diri dan spiritual. Emosi yang muncul setelah
program yaitu rasa syukur, antusias dan harapan. Setiap sesi mengarahkan partisipan untuk
mengenali berbagai emosi dalam dirinya, menceritakan, menilai diri, mengelola perasaan,
praktek berbicara dengan diri sendiri dan belajar peka terhadap pandangan lingkungan
tentang dirinya. Kesimpulan dari penelitian adalah sebelum dilakukan program ditemukan
emosi seperti: marah, luka hati, rendah diri dan malas berdoa. Selama proses program muncul
lima tema yaitu: pengendalian emosi, pengampunan, perubahan pola pikir, motivasi diri dan
spiritual meningkat. Sesudah program muncul emosi positif yaitu: rasa syukur, antusias dan
harapan. Terjadi perubahan pada sebagian besar partisipan dari sebelumnya emosi negatif
menjadi emosi positif. Penelitian ini berguna bagi pengelola panti asuhan dan pekerja
kesehatan mental khususnya remaja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Assyakurrohim, D., Ikram, D., Sirodj, R.A., Afgani, M.W. (2023, Febuari). Metode Studi Kasus
Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer. 3(1). ISSN: 2809-476X.
DOI:10.47709/jpsk.v3i01.1951.
Anggaswari, A.A.A.W.D., Budisetyani, I.G.A.P.W. (2016). Gambaran Psikologis pada Anak dengan
Gangguan Emosi dan Perilaku. Jurnal Psikologi Udayana. 3(1). 86-94.
Annastasia, E. (2015). Profil Problem Emosi/ Perilaku Pada Remaja Pelajar Smp-Sma Di Kota
Semarang. Jurnal Psikologi Undip. 14(2). pp. 190-198.
DOI: https://doi.org/10.14710/jpu.14.2.190-198
Ariadne, A.L. (2023). Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Kekerasan Dalam Pacaran Mahasiswa
di Kota Bandung. Jurnal Riset Psikologi (JRP). Unisba Press. 3(2). e-ISSN 2798-6071. DOI:
https://doi.org/10.29313/jrp.v3i2.2954
Al Baqi, S. (2015, Juni). Ekspresi Emosi Marah. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. 23(1).
-30.
Al Shoaib, S. S., and Koenig, H. G. (2019). Islam & Religion and Mental Health. Islamophobia and
Psychiatry, edited by H. S. Maffick, J. Peteet, A. Z. Hanker, and R. Awaad (pp. 55–65).
https://doi.org/10.1007/978-3-030-00512-2_5
Amaranggana, L.P., Nugroho, R.S. (2024, Oktober). 6 Fakta dan Kronologis Ksus Pencabulan di
Panti Asuhan Tangerang. Kompas.com.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/10/08/173000565/6-fakta-dan-kronologi-kasuspencabulan-di-panti-asuhan-tangerang?page=all
Azmi, N. (2015, Juni). Potensi Emosi Remaja dan Perkembangannya. Sosial Horizon: Jurnal
Pendidikan Sosial. 2(1). 44-45.
Aziz, R., et. all. (2021). Model Pengukuran Kesehatan Mental Mahasiswa Perguruan Tinggi
Islam. Journal of Islamic and Contemporary Psychology, 1 (2). 83-94.
https://doi.org/10.25299/jicop.v1i2.8251
Azzahra, T.A. (2024, Oktober). KPAI: Korban Predator Anak Panti Asuhan Tangerang Dilecehkan
Berulangkali. Detik.com
https://news.detik.com/berita/d-7577176/kpai-korban-predator-anakpanti-asuhan-tangerang-dilecehkan-berulang-kali
Breland-Noble, A.M., et all. (2015). Spirituality and Religious Coping in African American Youth
with Depressive Illness. Ment Health Relig Cult. 18(5). 330–341.
DOI: 10.1080/13674676.2015.1056120
Boadu, S., Tutu, A.O. & Osafo, J. (2020, February). The Emotional experiences of Children living in
orphanages in Ghana. Emerald Publishing Limited. 15(1). 15-24. ISSN: 17466660.DOI:10.1108/JCS-10-2018-0027
Gage, N.L & Berliner, D.C. (1984). Educational Psychology. Boston: Houghton Mifflin Co.
Dominique, P., et all. (2014). Personality and Individual Differences. Internalizing Emotions: Self-
determination and antecedent of emotional intelligence. Elzeviere Ltd.
https://doi.org/10.1016/j.paid.2014.01.056
Dewi, W.R., Savira, S.I. (2017). Kecerdasan Emosi dan Perilaku Agresi di Sosial Media pada Remaja.
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. 7(2). 82-87. DOI: https://doi.org/10.26740/jptt.v7n2.p8287
Ellen. (2022). Perkembangan Psikososial Erikson. Psychology BINUS University.
https://psychology.binus.ac.id/2022/11/28/perkembangan-psikososial-erikson/
Elvika, R., R., Tanjung, R.F. (2023). Analisis Strategi Koping Generasi Z: Tinjauan Terhadap
Emotion Focused Coping & Problem Focused Coping. Berkala Kajian Konseling dan Ilmu
Kegamaan. 10(1). 19-13. Consilium. DOI: http://dx.doi.org/10.37064/consilium.v10i1.15334
Haryani, R., Tairas, M.M.W. (2014). Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga
Tidak Mampu Secara Ekonomi. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan. 3(1).
Hardjana, A.M. (1997). Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Haryanti, D., Pamela, E.M., Susanti, Y. (2016, November). Perkembangan Mental Emosional Remaja
di Panti Asuhan. Semarang: Jurnal Keperawatan Unniversitas Muhammadyah. 4(2). 97-104.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4395
Hamdiyah, R.I.I., Rahmasari, D. (2023). Profil Resilience Remaja Piatu di Panti Asuhan Mojokerto.
Jurnal Penelitian Psikologi. 10(2). 375-389. DOI: https://doi.org/10.26740/cjpp.v10i2.53827
Hodapp., Zwingmann. (2019). Religiosity/Spirituality and Mental Health: A Meta-analysis of Studies
from The German-Speaking Area. Journal of Religion and Health.
https://doi.org/10.1007/s10943-019-00759-0
Komalasari, S., dkk. (2022). Principe Character of A Leader pada Gen Z. Pylanthropy: Journal of
Psychology. 6(1). 1 Juni 2022. ISSN: 2580-8532.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/philanthropy.v6i1.4960
Liana, I., Suryadi, D. (2018). Gambaran Trust pada Dewasa Awal yang Mengalami Perceraian
Orangtua dan Sedang Berpacaran. (Studi Kasus di Jakarta). Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora dan Seni. 2 (1). 378. DOI:10.24912/jmishumsen.v2i1.1768
Nadhiroh, Y.F. (2015). Pengendalian Emosi. Jurnal Saintifika Islamica. 2(1).
Nelms, L.W., et al. (2007). Spirituality and College Students Health. Religion and Health
Journal.46(2). 249-265. https://doi.org/10.1007/s10943-006-9075-0
Pradnyasari, P.A., Tjakrawiralaksana, M.A. (2021, April). Efektifitas Penerapan Anger Manajemen
dalam Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi Marah pada Remaja Laki-laki. Jurnal
Psikologi Insight. 5(1). 19-29.
Raburu, P. (2015). The Influences of Emotional Progression Factors on Adjustment to Loss and Grief
on Kenyan Orphaned Secondary School Students. 6 (4). August 2015. Rome-Italy: MCSER
Publishing. DOI:10.5901/mjss.2015.v6n4s3p190
Richo, D. (2010). Daring to trust: Opening ourselves to real love and intimacy. Boston, MA:
Shambhala Publication Inc.
Safaria, T. (2018, Agustus). Perilaku Keimanan, Kesabaran dan Syukur dalam Memprediksi
Subjective Wellbeing Remaja. Yogyakarta: Humanitas. 15(2). 127-136.
https://doi.org/10.26555/humanitas.v15i2.5417
Shulga, T.I., Savchenko, D.D., Filinkova, E.B. (2016). Psychological Characteristics of Adolescents
Orphans with Different Experience of Living in a Family. International Journal of
Environmental & Science Education. Rusia, Moskow: LOOK Publisher. 11(17). 10493-10504.
Siswanto., Widjaja, P.S. (2021). Tetap Setia dan Menjadi Berkat: Psikospiritualitas Pengampunan.
Yogyakarta: Komojoyo Press. 156-158. ISBN: 978-623-6961-27-8.
Tripathy, M. (2019, July). A study of Alienation and Emotional Stability among Orphaned and Non
Orphaned Adolescents. India: IIJSR. 3(3). 51-60. DOI:10.13140/RG.2.2.22089.08809
Singgih, V. (2024, Oktober). Kronologi Kekerasan Seksual Selama Hampir 20 Tahun Pada AnakAnak
Panti Asuhan di Tangerang. BBC News Indonesia.
https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4g57kz79dgo
Wahyuni, N.S. (2015, Desember). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Memaafkan pada
Mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. 7(2). PAEDAGOGI: Jurnal Ilmu
Pendidikan.
Wahyuni, E.N., Bariyyah, K. (2019, Juni). Apakah Spiritualitas Berkontribusi Terhadap Kesehatan
Mental Mahasiswa? Indonesian Institute for Counselling, Education and Therapy (IICET).
(1). 46-53. DOI : https://doi.org/10.29210/120192334
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 PROSIDING PARADE ILMIAH PSIKOLOGI UNTAG SAMARINDA (PAIS UNDA)
Indexing:
Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Jurnal PROSIDING PARADE ILMIAH PSIKOLOGI UNTAG SAMARINDA of University 17 August 1945 Samarinda, East Kalimantan.
Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda, East Kalimantan.