PENDUGAAN EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) BERBASIS DATA SPASIAL PADA AREAL SEBELUM DAN SESUDAH TAMBANG DI KECAMATAN PALARAN, KOTA SAMARINDA

Abdhi Rifadil, Ismail Bakrie, Heni Emawati, Djumansi Derita

Abstract


Lahan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan keberlangsungan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan tersebut dapat menyebabkan penurunan mutu tanah disebabkan oleh proses pencucian hara dan proses erosi tanah. Pembukaan kawasan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, banjir serta kekeringan. Kecamatan Palaran merupakan kecamatan kedua terluas di Kota Samarinda dengan luas 18.253 Ha atau sama dengan 25,4% luas kota Samarinda. Setidaknya terdapat 24 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 1 ijin PKP2B, yang luasnya mencapai 12.915,67 Ha atau 70,76% dari luas wilayah Kecamatan Palaran. Dengan persentase luas pertambangan yang sangat besar di kecamatan tersebut mengindikasikan terjadinya kerusakan lingkungan terutama kerusakan tanah yang disebabkan oleh erosi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat erosi tanah pada areal sebelum dilakukan kegiatan pertambangan dan sesudah adanya kegiatan pertambangan serta memetakan sebaran tingkat erosi tanah di Kecamatan Palaran. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan efektif. Wilayah Kecamatan Palaran menjadi objek penelitian pendugaan erosi sebelum dan sesudah tambang dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Hasil analisis pendugaan erosi dengan metode USLE di Kecamatan Palaran menunjukan bahwa besarnya erosi yang terjadi sebelum adanya kegiatan tambang yaitu sebesar 430.342,11 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 99,80 ton/ha sedangkan setelah areal tersebut menjadi tambang, dugaan erosi yang terjadi yaitu sebesar 1.901.332,98 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 440,91 ton/ha.


Keywords


Erosi, metode USLE, Kecamatan Palaran

Full Text:

PDF

References


Anda, M., Ritung, S., Suryani, E., Hikmat, M., Yatno, E., Mulyani, A., & Subandiono, R. E. (2021). Revisiting tropical peatlands in Indonesia: Semi-detailed mapping, extent and depth distribution assessment. Geoderma, 402, 115235.

Ardianto, K. (2017). Pengukuran Dan Pendugaan Erosi Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Kemiringan Berbeda (Doctoral dissertation, Riau University).

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Arsyad, S. (2012). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Edisi Kedua.

Dangler, E. W., & El‐Swaify, S. A. (1976). Erosion of selected Hawaii soils by simulated rainfall. Soil Science Society of America Journal, 40(5), 769-773.

Hariyadi. (2016). Perkiraan Tingkat Bahaya Erosi Menggunakan Universal Soil Loss Equation (Usle) Dan GIS Di Wilayah UPT PSDA Lumajang. Skripsi. Jember: Universitas Jember.

Ispriyanto, R., & Arifjaya, N. M. (2001). Aliran Permukaan dan Erosi di Areal Tumpangsari Tanaman Pinus Merkusii Jungh. Et de Vriese. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 7(1).

Lenvain, J. S., & Pauwelyn, P. L. (1988). Comparison of the physical properties of two Zambian Paleustalfs. Tlie Red Soils Of East Aho Soutliern Africa, 379.

Martati, E. (2009). Perhitungan besar erosi tanah dengan pendekatan universal soil loss equation (USLE) di kecamatan Jumapolo.

Martono, M. (2004). Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng Terhadap Laju Kehilangan Tanah Pada Tanah Regosol Kelabu (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Munandar, R., & Jayanti, D. S. (2016). Pemodelan intersepsi untuk pendugaan aliran permukaan. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, 1(1), 62-69. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/458793

Novitasari, N. (2006). Analisis Erosi lahan Pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang. INFO-TEKNIK, 7(2), 67-71. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v7i2.1708

Purwantara, S., & Nursa'ban, M. (2012). Pengukuran Tingkat Bahaya Bencana Erosi Di Kecamatan Kokap. Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 10(1).

Rhoshandhayani. (2019). Prediski Erosi di Wilayah Jawa Timur. Semarang: Universitas Diponogoro.

Sadono, R., Khan, K., Kusuma, A. F., Siregar, D. I., Yuwono, T., Peday, H. F. Z., & Ruhimat, I. S. (2022). Land cover and carbon storage in a certified sustainable community forest in Sumberejo village, Wonogiri, Central Java, using landsat data series 2000, 2015 and 2020. Poljoprivreda i Sumarstvo, 68(3), 183-198.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subardja, D., S. Ritung, M. Anda, Sukarman, E. Suryani, dan R.E. Subandiono. (2014). Petunjuk Teknis Klasifikasi Tanah Nasional. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Sugiyanto, S. (2010). Tingkat Erosi Tanah Di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Sutedjo, M. M., & Kartasapoetra, A. G. (2005). Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta.

Wischmeier, W. H., & Smith, D. D. (1978). Predicting rainfall erosion losses: a guide to conservation planning (No. 537). Department of Agriculture, Science and Education Administration.




DOI: https://doi.org/10.31293/jakt.v2i2.7909

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika

JAKT ISSN ONLINE April 2023 : 2986-3503

link ke situs budidaya tani

Creative Commons Licensesitus web mitra usaha tani
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.132