RESILIENSI PADA REMAJA YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA: STUDI LITERATUR

Muhamad Taufik Hermansyah, Muhamad Rochman Hadjam

Abstract


Perceraian orang tua merupakan suatu fenomena yang muncul setiap tahun, hal tersebut dapat menyebabkan berbagai dampak pada anak khususnya di usia remaja. Beberapa dampak yang dihasilkan oleh perceraian orang tua pada remaja adalah menyebabkan kesedihan, stres dan trauma. Kemampuan resiliensi dapat berperan penting dalam menurunkan dampak perceraian orang tua. Penelitian ini mengkaji resiliensi sebagai bagian dari psikologi positif dalam berperan pada remaja yang mengalami hal tersebut. Metode literature review digunakan dalam artikel ini, dengan menggabungkan teori dan hasil-hasil penelitian untuk dievaluasi dan dikritisi, kemudian disimpulkan oleh penulis. Peran, urgensi dan dinamika resiliensi remaja korban perceraian orang tua pada artikel ini dibahas. Diharapkan penelitian ini dapat membantu memberikan pengetahuan baru dalam memahami peran resiliensi pada remaja korban perceraian orang tua. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkaji secara mendalam mengenai peran resiliensi dan intervensi agar dapat memberikan solusi praktis bagi permasalahan remaja

Full Text:

PDF

References


Altundağ, Y., & Bulut, S. (2014). Prediction of

resilience of adolescents whose parents are

divorced. Psychology, 5(10), 1215.

Armistead, L., McCombs, A., Forehand, R.,

Wierson, M., Long, N., & Fauber, R. (1990).

Coping with divorce: A study of young

adolescents. Journal of Clinical Child

Psychology, 19(1), 79-84.

Aryadelina, M., & Laksmiwati, H. (2019).

Resiliensi Remaja dengan Latar Belakang

Orang Tua yang Bercerai. Character: Jurnal

Penelitian Psikologi., 6(2).

Asriandari, E. (2015). Resiliensi remaja korban

perceraian orangtua. Jurnal Riset

Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling.

Babalis, T., Tsoli, K., Nikolopoulos, V., &

Maniatis, P. (2014). The Effect of divorce on

school performance and behavior in

preschool children in Greece: an empirical

study of teachers’ views. Psychology, 5(01),

Connor, K. M., & Davidson, J. R. (2003).

Development of a new resilience scale: The

Connor‐Davidson resilience scale (CD‐

RISC). Depression and anxiety, 18(2), 76-82.

Motiva : Jurnal Psikologi

, Vol 3, No 2, 52-57

Dewi, N. R., & Hendriani, W. (2014). Faktor

protektif untuk mencapai resiliensi pada

remaja setelah perceraian orang tua. Jurnal

Psikologi Kepribadian Dan Sosial, 3(3), 37-

Dumont, M., & Provost, M. A. (1999).

Resilience in adolescents: Protective role of

social support, coping strategies, self-esteem,

and social activities on experience of stress

and depression. Journal of youth and

adolescence, 28(3), 343-363.

Febrinabilah, R., & Listiyandini, R. A. (2016).

Hubungan antara self compassion dengan

resiliensi pada mantan pecandu narkoba

dewasa awal. Prosiding konferensi nasional

peneliti muda psikologi indonesia, 1(1), 19-

Gable, S. L., & Haidt, J. (2005). What (and why)

is positive psychology?. Review of general

psychology, 9(2), 103-110. DOI:

1037/1089-2680.9.2.103

Kelly, J. B., & Emery, R. E. (2003). Children's

adjustment following divorce: Risk and

resilience perspectives. Family relations,

(4), 352-362.

https://psycnet.apa.org/doi/10.1111/j.1741-

2003.00352.x

Hadianti, S. W., Nurwati, N., & Darwis, R. S.

(2017). Resiliensi remaja berprestasi dengan

latar belakang orang tua bercerai. Prosiding

Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat, 4(2).

Hermansyah, M. T. (2019). Relationship

between self compassion and resilience

among adolescents whose parents are

divorced. PEOPLE: International Journal of

Social Sciences, 5(2).

Holaday, M., & McPhearson, R. W. (1997).

Resilience and severe burns. Journal of

Counseling & Development, 75(5), 346-356.

Lee, T. Y., Cheung, C. K., & Kwong, W. M.

(2012). Resilience as a positive youth

development construct: a conceptual review.

The Scientific World Journal, 2012.

doi:10.1100/2012/390450

Mucaj, A., & Xeka, S. (2015). Divorce and

psycho-social effects on adolescents in

Albania. European Scientific Journal,

(14).

Nisfianoor, M., Yulianti, E. (2005).

Perbandingan perilaku agresif antara remaja

yang berasal dari keluarga bercerai dengan

keluarga utuh. Jurnal Psikologi Vol, 3(1), 1.

Oshio, A., Kaneko, H., Nagamine, S., & Nakaya,

M. (2003). Construct validity of the

adolescent resilience scale. Psychological

reports, 93(3_suppl), 1217-1222.

https://doi.org/10.2466%2Fpr0.2003.93.3f.1

Priasmoro, D. P. (2016). Literatur review:

aplikasi model sosial dalam pelayanan

kesehatan jiwa pada ibu hamil dengan

hiv/aids. Jurnal Ilmu Keperawatan: Journal

of Nursing Science, 4(1), 12-19.

Rohmat, R. (2010). Keluarga dan pola

pengasuhan anak. Yin Yang, 5(1), 35-46.

Setiadi, I. (2016). Psikologi positif: Pendekatan

saintifik menuju kebahagiaan. Gramedia

Pustaka Utama.

Shin, S. H., Choi, H., Kim, M. J., & Kim, Y. H.

(2010). Comparing adolescents’ adjustment

and family resilience in divorced families

depending on the types of primary caregiver.

Journal of Clinical Nursing, 19(11‐12),

-1706.

https://psycnet.apa.org/doi/10.1111/j.1365-

2009.03081.x

Ungar, M. (2008). Resilience across cultures.

The British Journal of Social Work, 38(2),

-235.

https://doi.org/10.1093/bjsw/bcl343

Wagnild, G. M., & Young, H. M. (1993).

Development andpsychometric

evaluationof theResilienceScale. Journal

ofNursmg Measure 皿 ent, 1(2), 165178.

Windle, G. (2011). What is resili ence? A review

and concept analysis. Reviews in Clinical

Gerontology, 21(2), 152-169.

Motiva : Jurnal Psikologi

, Vol 3, No 2, 52-57

Wolchik, S. A., Schenck, C. E., & Sandler, I. N.

(2009). Promoting resilience in youth from

divorced families: Lessons learned from

experimental trials of the New Beginnings

Program. Journal of personality, 77(6),

-1868. 10.1111/j.1467-

2009.00602.x.

Yu, X., & Zhang, J. (2007). Factor analysis and

psychometrics evaluation of the ConnorDavidson resilience scale (CD-RISC) with

chinese people. Social Behavior and

Personality: an international journal, 35(1),

-30




DOI: https://doi.org/10.31293/mv.v3i2.4950

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


crossref Garuda IndonesiaRJI Lipi Google ScholerDimensions"

Motiva Jurnal Psikologi terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Mei dan November. Redaksi Jurnal dan Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda 75124. Email: motivajurnalpsikologi@gmail.com. Cc: 081239553012

 

 



Creative Commons License
Motiva: Jurnal Psikologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.