PENGARUH PERILAKU FANATIK TERHADAP AGRESI VERBAL REMAJA PEREMPUAN PENGGEMAR K-POP DI MEDIA SOSIAL

nurfaidah ardis, Asniar Khumas, Muh. Nur Hidayat Nurdin

Abstract


Agresi verbal yang dilakukan oleh remaja perempuan penggemar K-Pop di media sosial dipicu oleh perilaku fanatik terhadap idola K-Pop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku fanatik remaja perempuan penggemar K-Pop terhadap agresi verbal di media sosial. Partisipan pada penelitian ini adalah perempuan penggemar K-Pop yang berusia remaja sebanyak 443 di Kota Makassar. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perilaku fanatik dan agresi verbal, dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 25.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara perilaku fanatik terhadap agresi verbal pada remaja perempuan penggemar K-Pop di media sosial (p=0,000, r=0,077). Penelitian ini menggambarkan bahwa perilaku fanatik memberikan kontribusi sebesar 0,077 (7,7%) terhadap terjadinya agresi verbal. Implikasi hasil penelitian adalah perilaku fanatik yang tinggi akan mendorong penggemar untuk melakukan agresi verbal di media sosial, sehingga hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi orangtua dalam mendidik anak, serta bagi remaja perempuan penggemar K-Pop diharapkan tidak berlebihan dalam mengagumi idola dan dapat menggunakan media sosial secara positif.

Full Text:

PDF

References


Afrisia, R. S. (2019). Penggemar hallyu di dunia hampir tembus 90 juta orang. Diakses pada https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190110173339-241-359969/penggemar-hallyu-di-dunia-hampir-tembus-90-juta-orang.

Alfina, F. (2015). Fantisme penggemar korean idol group pelaku agresi verbal di media sosial. (Skripsi diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan.

Army_Bangtanbigit. (2019). Top 20 negara yang menonton video BTS menurut youtube insights pada bulan juli 2019. Diakses pada https://www.instagram.com/p/B0rtjxcB0KJ/?igshid=1b6rifvx7r1cm.

Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The aggression questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63(3), 452-459.

Denson, T. F., DeWall, C. T., & Finkel, E. J. (2012). Self-control and aggression. Current Directions in Psychological Science, 21(1), 20-25.

Devi, A. N. P. (2018). Ini daftar 10 negara dengan penggemar bts terbesar di dunia lihat peringkat army indonesia. Diakases pada Suryamalang.com. http://suryamalang.tribunnews.com/2018/06/09/ini-daftar-10-negara-dengan-penggemar-bts-terbesar-di-dunia-lihat-peringkat-army-indonesia?page=2.

Dewi, W. R., & Savira, S. I. (2017). Kecerdasan emosi dan perilaku agresi di sosial media pada remaja. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 7(2), 82-87.

Eliani, J., Yuniardi, M. S., & Masturah, A. N. (2018). Fanatisme dan perilaku agresi verbal di media sosial pada penggemar K-pop. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 3(1), 59-72.

Fulamah, N. R. (2015). Konstruksi identitas kelompok penggemar (fandom) fanfiction di kalangan remaja urban. (Skripsi Diterbitkan). Surabaya: Universitas Airlangga.

Forsyth, D. R. (2010). Group dynamics. United States: Wadsworth Cengage Learning.

Goddard, H. (2001). Civil Religion. New York: Camridge University Press.

Jemadu, L. (2019). Bawaslu laporkan 127 akun media sosial penyebar hoaks ke kominfo. Diakses pada https://www.suara.com/tekno/2019/03/27/171604/bawaslu-laporkan-127-akun-media-sosial-penyebar-hoaks-ke-kominfo.

Kuswanto, D. (2012). Statistik unutk pemula dan orang awam. Jakarta Timur: Laskar Aksara.

Lastriani. (2018). Perang antar fans idol k-pop di media sosial. Jurnal Emik, 1(1), 87-100.

Levinson, D. (1994). Aggression and conflict: A cross-cultural encyclopedia. Santa Barbara: England.

Mackellar, J. (2006). Fanatics, fans or just good fun? Travel behavior and motivations of the fanatic. Journal of Vocation Marketing, 12(3), 195-217.

Marimaa, K. (2011). The many face of fanaticism. Endc Proceedings, 14, 29-55

Pertiwi, S. A. (2013). Konformitas dan fantisme pada remaja korean wave (Penelitian pada komunitas super junior fans club elf “ever lasting friend”) disamarinda. eJurnal Psikologi, 1(2), 157-166.

Raharja, A. D. (2013). Artikulasi fantisme elf di dunia maya (Studi dalam kelompok the neo korean wave dalam twitter). Common Departemen Komunikasi, 2(2), 21-25.

Ratnasari, S., & Suleeman, J. (2017). Perbedaan regulasi emosi perempuan dan laki-laki di perguruan tinggi. Jurnal Psikologi Sosial, 15(1), 35-46.

Rinata, A. R., & Dewi, S. I. (2019). Fanatisme penggemar K-Pop dalam bermedia sosial di instagram. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), 13-23.

Santrock, J. W. (2007). Remaja jilid 1 (Edisi 11). Jakarta: Erlangga.

Setyarsih, E. (2016). Hubungan antar fanatisme penggemar boyband korea (Super junior) dengan solidaritas sosial di komunitas E.L.F Surakarta. Jurnal Analisa Sosiologi, 5(2), 53-62.

Winarsunu, T. (2006). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM




DOI: https://doi.org/10.31293/mv.v4i1.5447

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


crossref Garuda IndonesiaRJI Lipi Google ScholerDimensions"

Motiva Jurnal Psikologi terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Mei dan November. Redaksi Jurnal dan Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Jl. Ir. H. Juanda No.80 Samarinda 75124. Email: motivajurnalpsikologi@gmail.com. Cc: 081239553012

 

 



Creative Commons License
Motiva: Jurnal Psikologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.